Inspiring

Perumpamaan Perkembangan Buah Kelapa Menurut AR Fachruddin

3 Mins read

Dalam berdakwah AR Fachruddin sering membawa perumpamaan yang mudah di pahami oleh jamaah. Tentu sudah banyak yang tahu mengenai dakwah beliau yang sering menyenangkan dan menyejukkan.

Hal itu tak terkecuali dengan cara beliau mengelompokkan umat Islam yang ada di Indonesia. Pengelompokan umat tersebut di tulis oleh Bapak Sukriyanto di bagian pengantar buku ” Soal Jawab yang Ringan-ringan”.

AR Fachruddin: Perkembangan Buah Kelapa

Menurut AR Fachruddin perkembangan umat Islam dalam memahami agamanya sendiri seperti pertumbuhan buah kelapa. Ada manggar, bluluk, cengkir, degan, kelapa dan kopyor.

  1. Manggar yang merupakan bunga kelapa. Bunga kelapa erat kaitannya dengan simbolisasi bagi muslim yang masih pemula. Pemahaman agamanya masih dangkal, dan belum menjalankan perintah agama dengan baik. Mengenal Al-Qur’an sebagai kitab pedoman hidup belum baik. Kelompok ini walaupun di KTP-nya Islam akan tetapi masih menjalankan ritual-ritual tradisional seperti slametan 7 hari, 40 hari dan 100 hari serta sedekah bumi ataupun sedekah laut.
  2. Bluluk yang merupakan bentuk awal buah kelapa, bentuknya sudah mirip buah kelapa tapi masih kecil. Gambaran bagi kelompok seperti bluluk adalah di mana seorang muslim sudah menjalankan puasa salat ke masjid akan tetapi hanya ikut-ikutan. Kemudian diikuti dengan perbuatan judi, berbohong, minum-minuman keras, korupsi, dan memeras.
  3. Cengkir merupakan buah kelapa yang masih muda dan sudah ada dagingnya. Walaupun dagingnya masih tipis dan selembut jelly. Perumpamaan bagi kelompok ini adalah seorang muslim sudah lebih baik dalam menjalankan syariat seperti salat, puasa, dan haji. Akan tetapi masih juga menyuap dan melakukan hal-hal maksiat. Bahkan dalam keinginannya mencapai masalah duniawi bisa sering ke tempat-tempat tertentu untuk mencari azimat supaya dilancarkan rejekinya ataupun jodohnya.
  4. Degan merupakan kelapa muda yang dagingnya sudah agak tebal, tapi masih lembut dan airnya sudah banyak. Degan merupakan simbolisasi dari mereka yang pengetahuan keagamaannya sudah cukup matang dan luas. Tidak hanya sekadar membaca Al-Qur’an, akan tetapi juga mendalami kandungan dan isinya. Kelompok ini sering mengikuti kajian-kajian agama.
  5. Kelapa merupakan buah yang sudah tua. Perumpamaan bagi kelompok ini adalah keimanannya kuat, wawasan, dan pengetahuan keagamaan yang luas dan mendalam (kaffah). Mereka senantiasa melakukan amalan-amalan sunah, salat rawatib, sholat duha, salat malam dan menjalankan puasa sunah. Kelompok ini juga dermawan dengan peduli kepada kaum dhuafa dan lain-lain. Dalam kelompok ini pula, mereka senantiasa ingin melepaskan/membebaskan penderitaan masyarakat dari kemiskinan, kemusrikan, dan kebodohan.
  6. Kopyor merupakan buah kelapa yang rusak karena sakit. Perumpamaan untuk kelompok yang masuk kategori ini adalah orang Islam yang keyakinannya kacau, keislamannya kacau, dan ibadahnya juga kacau karena salah memahami Islam. Hal ini dikarenakan memahami Islam hanya sepenggal-sepenggal akhirnya jadi tidak jelas. Misalnya beragama islam dengan semaunya sendiri, mau beribadah akan tetapi menggunakan tata cara ibadah agama lain.
Baca Juga  Al-Nafis, Seorang Fisiolog Muslim yang Multitalent

Kontekstaulisasi Era Sekarang

Setelah mengetahui perumpamaan pengelompokan umat Islam dari AR Fachruddin. Maka saya bisa menarik sedikit kesimpulan bahwa di era sekarang memang masih ada kelompok yang seperti itu atau justru dalam pengelompokannya bertransformasi menjadi sesuatu hal yang baru.

Di antaranya ketika berbicara tentang kopyor, maka kacaunya iman karena tidak punya majelis yang konkrit dan secara aktif mempelajari kajian agama Islam dengan seorang guru.

Hal ini banyak terjadi sekarang, hanya karena sudah menonton/ membaca judul berita, tanpa mencari kebenaran yang lain/membaca secara menyeluruh mengakibatkan aktualisasi agama kurang sempurna.

Hal itu bisa dilihat manakala seseorang tidak mampu membaca berbagai perbedaan pemikiran dengan bijaksana. Sehingga permasalahan agama hanya ditarik dalam sudut pandang halal dan haram.

Padahal agama Islam menyajikan panduan yang sangat kompleks dalam memahami hidup dunia. Maka menghindari kekopyoran dalam memahami agama sudah barang tentu perlu dilakukan.

Maka dari itu, pemahaman keagamaan supaya tidak kopyor maka perlu diimbangi dengan pengkajian agama yang konkrit, komprehensif, serta mempunyai sanad keilmuan yang jelas.

Tidak hanya kopyor, ketika berbicara manggar sampai cengkir maka kelompok ini diera sekarang mempunyai masalah tambahan yaitu gangguan dari teknologi dan godaan materi dunia.

Sama halnya dunia sekarang mendesaian interaksi sosial kita dengan sebuah gawai. Sehingga berbuat maksiat, menipu dan lain-lain tidak hanya secara langsung, tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi.

***

Dahulu orang judi memakai kambing, dadu dan lain-lain dengan bertemu secara langsung. Di era sekarang cukup berjudi dengan di HP maka manusia pun bisa.

Dulu berbuat maksiat antara laki-laki dan perempuan bisa bertemu. Sekarang melalui gawai pun bisa berbuat maksiat. Dan di era sekarang bentuk pengamalan kebohongan juga bisa melalui gawai.

Baca Juga  Dari Wajibkan Materialisme hingga Halalkan Lotre: Polemik Tiga Cendekiawan dari Bengkulu

Jadi apa yang dikelompokan oleh alm. AR Fachruddin mantan ketua umum Muhammadiyah kepada umat masih relevan. Umat Islam sekarang tentu sudah banyak berada di kelompok “Kelapa”.

Kelompok yang tidak hanya memikirkan keselamatan dirinya sendiri dalam menjalani hidup. Akan tetapi juga sebisa mungkin menyelamatkan manusia dan makhluk hidup yang lain.

Dalam membebaskan kemiskinan, dimuhammadiyah sendiri sudah menyediakan Lazismu sehingga umat Islam dengan mudah bisa berperan dalam pemberantasan kemiskinan.

Dalam hal membebaskan kebodohan, banyak amal usaha pendidikan yang bisa di peruntukan untuk tempat aktualisasi mencerdaskan umat.

Dan yang terakhir , kelompok kelapa bisa saling bahu membahu untuk menyelamatkan makhluk lain dengan bergandengan tangan bersama “Kader Hijau Muhammadiyah” untuk bersama sama menyadarkan umat tentang isu-isu ekologi.

Jadi, dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya kita sudah masuk ke perkembangan buah kelapa yang mana ?

Editor: Yahya FR
Avatar
3 posts

About author
Guru SMA dan SMK Muhammadiyah Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Sekretaris Bidang Pendidikan dan kaderisasi PD Pemuda Muhammadiyah Jepara
Articles
Related posts
Inspiring

Imam Al-Laits bin Saad, Ulama Besar Mesir Pencetus Mazhab Laitsy

3 Mins read
Di zaman sekarang, umat Islam Sunni mengenal bahwa ada 4 mazhab besar fiqh, yang dinisbahkan kepada 4 imam besar. Tetapi dalam sejarahnya,…
Inspiring

Ibnu Tumart, Sang Pendiri Al-Muwahhidun

4 Mins read
Wilayah Maghreb merupakan salah satu bagian Dar al-Islam (Dunia Islam) sejak era Kekhalifahan Umayyah. Kebanyakan orang mengenal nama-nama seperti Ibnu Rusyd, Ibnu…
Inspiring

Kenal Dekat dengan Abdul Mu'ti: Begawan Pendidikan Indonesia yang Jadi Menteri Dikdasmen Prabowo

3 Mins read
Abdul Mu’ti merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan dan organisasi Islam di Indonesia. Ia dikenal sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds