Review

Raja Kisra, Penyembah Api yang Mayatnya Tetap Utuh

1 Mins read

Diriwayatkan bahwasanya Khalifah al-Ma’mun menerima berita bahwa Raja Kisra adalah raja yang sangat adil. Di samping itu, ia juga pernah mendapatkan keterangan bahwa jasad raja-raja yang adil itu tidak akan hancur termakan tanah. Ia berkata “Aku akan mencoba sendiri membuktikan hal itu pada Raja Kisra.’’

Kemudian, ia pergi sendiri dengan disertai pembantu pribadinya, tanpa dikawal prajurit. Setelah sampai di Negara Kisra, ia menggali kuburan Raja Kisra dan masuk ke dalam kubur. Setelah itu, ia membuka wajah Raja Kisra ternyata masih utuh dan tampak sangat tampan.

Pakaian-pakaian yang dikenakan masih tetap dalam keadaan bagus dan tidak berubah sama sekali. Di jarinya ada cincin dari permata merah yang tidak dimiliki oleh raja-raja di dunia ini. Pada cincin itu terdapat tulisan yang berbahasa Persia.

Mutiara Seorang Pejabat Adalah Perilaku Adil di Tengah-tengah Rakyat

Khalifah al-Ma’mun amat sangat takjub melihat sesuatu yang dilihatnya sambil berkata : “Raja ini adalah laki-laki majusi penyembah api. Namun, Allah Swt. tidak menyia-nyiakan keadilan yang pernah dilakukanya di tengah-tengah rakyat. Maka, bagaimana pembalasan Allah Swt. seandainya Raja itu seorang yang muslim? Hal ini akan sangat sulit dibayangkan.”

Kemudian Khalifah al-Ma’mun memerintahkan kepada pembantu pribadinya agar menutup jenazah Raja Kisra dengan sutra tebal yang bertulis dengan tinta emas dan mengembalikanya ke dalam kubur seperti semula. Ketika itu, Khalifah al-Ma’mun lengah, tidak memperhatiakan pembantu pribadinya, sehingga pembantunya mengambil cincin tersebut dari jari Raja Kisra.

Ketika Khalifah al-Ma’mun mengetahuinya, maka ia memukul dan mengasingkannya ke negara lain. Cincin itu kemudian dikembalikan ke jari-jemari Raja Kisra seperti semula.

Ia berkata: “Pembantuku ini adalah orang yang akan membuat malu kepada kita (raja-raja muslim) di antara raja-raja asing. Sehingga, pasti mereka akan berkata bahwa Khalifah al-Ma’mun adalah seorang penggali kubur dan mengambil barang-barang berharga di dalamnya.”

Kemudian Khalifah al-Ma’mun memerintahkan agar makam Raja Kisra dicor dengan timah supaya tidak digali siapapun setelah ini.

Baca Juga  Demokrasi Taqwa: Sebuah Pemikiran Politik Buya Hamka

(Ini adalah salah satu bukti kebenaran apa yang dikatakan ulama’, bahwa mutiara seorang pejabat adalah perilaku adil di tengah-tengah rakyat)

Kisah ini disadur dari buku 101 Cerita karya KH. Moch Djamaluddin Ahmad, halaman 244.

 Editor: Lely N

Avatar
1 posts

About author
Merupakan mahasiswa program pascasarjana Institut Agama Islam Tribakti Kediri.
Articles
Related posts
Review

Memahami Teks, Menyadari Konteks: Review Buku Interaksi Islam Karya Mun'im Sirry

5 Mins read
Buku ini, Interaksi Islam, karya terbaru Prof. Mun’im Sirry, mengusung tiga tema besar: Pertama, penelusuran aktivitas relasi antaragama di masa awal Islam,…
Review

Belajar Kehidupan dari Buku Kuntowijoyo, Dilarang Mencintai Bunga-Bunga

4 Mins read
“Membaca karya Kuntowijoyo ini pembaca akan merasakan bagaimana sensasi imajinasi yang membuat pikiran merasa tidak nyaman.” Buku kumpulan cerpen (kumcer) dari Kuntowijoyo…
Review

Inilah Kitab tentang Kepribadian Nabi Karya Hasyim Asy'ari

4 Mins read
Kitab al-Nūr al-Mubīn fī Maḥabbati Sayyid al-Mursalīn. Kitab ini merupakan salah satu karya tulis Hasyim Asy’ari dari berbagai karyanya dalam ragam disiplin…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds