IBTimes.ID – Pew Research Center merilis riset berjudul “The Global God Divide” yang hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia masuk daftar teratas negara religius. Dengan tingkat kepercayaan tinggi pada Tuhan agar memiliki moral dan nilai yang lebih baik. Artinya orang Indonesia masyoritas adalah raligius, dan menganggap penting agama.
Riset ini mewawancarai 38.426 orang di 34 negara yang dilakukan pada 2019, namun baru dirilis Juli 2020.
Survei itu menemukan bahwa tingkat kereligiusan seseorang dapat dipengaruhi oleh ekonomi, tingkat pendidikan, dan usia. Survei itu juga menunjukkan kesenjangan besar atas kepercayaan pada Tuhan antara negara-negara yang relatif kaya dan miskin.
Indonesia, Negara Paling Religius dan Toleran
Hampir semua orang yang disurvei di Indonesia dan Filipina (masing-masing sebesar 96 persen responden) setuju bahwa ada hubungan antara kepercayaan kepada Tuhan dengan moral yang baik. Dibanding 32 negara lain, Indonesia dan Filipina merupakan negara dengan nilai tinggi atas kepercayaan pada Tuhan.
Sementara di antara negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang disurvei, termasuk di Lebanon (72 persen dari responden), Turki (75 persen) dan Tunisia (84 persen), berpikir bahwa kepercayaan pada Tuhan diperlukan untuk memiliki nilai-nilai yang baik.
Ketika ditanya tentang pentingnya agama dalam kehidupan mereka, mayoritas di 23 dari 34 negara mengatakan agama sangat atau agak penting bagi mereka. Ini terjadi di Indonesia, Nigeria, Tunisia, Filipina, Kenya, India, Afrika Selatan, Brasil dan Lebanon.
Mayoritas di beberapa negara ini memiliki komitmen keagamaan tingkat tinggi, mengatakan agama sangat penting dalam kehidupan mereka. Sikap seperti itu terjadi di Indonesia (98 persen responden), Filipina (92 persen), Tunisia (91 persen), Brasil (84 persen), India (77 persen), Turki (71 persen), Lebanon (70 persen).
Riset ini menyatakan bahwa orang Indonesia memiliki sikap paling positif terhadap keragaman secara keseluruhan. 76 persen mendukung peningkatan keragaman, hanya 5 persen yang menentang.
Religiusitas Rendah: Pendidikan dan Ekonomi Maju
Dalam risetnya, berpendapat bahwa negara-negara menjadi kurang religius ketika rakyat menjadi lebih kaya dan berpendidikan. Temuan riset, responden di negara-negara dengan produk domestik bruto (PDB) yang rendah cenderung mengatakan kepercayaan kepada Tuhan diperlukan untuk bermoral dan memiliki nilai-nilai yang baik.
Dengan kata lain, ada hubungan terbalik antara PDB per kapita dan persepsi publik dengan kepercayaan pada Tuhan dan moralitas. Misalnya, di Kenya, yang memiliki PDB per kapita terendah dari semua 34 negara dalam survei ini (4,509 dolar AS pada 2019). Sebanyak 95 persen responden menyatakan pandangan bahwa kepercayaan pada Tuhan merupakan bagian integral dari moral. Hal yang sama juga terjadi di Indonesia.
Sebaliknya, hanya 9 persen responden di Swedia yang mengatakan kepercayaan pada Tuhan diperlukan untuk bermoral. Swedia adalah salah satu negara dengan PDB per kapita tertinggi dari negara-negara yang disurvei (55.815 dolar AS pada 2019).
Pola ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa orang Eropa cenderung kurang religius daripada orang di bagian lain. Selengkapnya di sini.