Perspektif

Salah Paham dengan Islam

3 Mins read

Apa itu Islam?

Pertanyaan yang sangat mendasar, akan tetapi tidak sedikit umat muslimin yang bisa menjawab dan mengaplikasikannya  dengan benar dan dengan sungguh-sungguh.

Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang banyak dari khalayak, dan terutama Barat yang memandang Islam dengan salah. Tidak paham dengan Islam, salah paham mengenai Islam, dan bahkan tidak memahami Islam secara konseptual.

Sehingga, mengakibatkan persoalan yang sangat serius dimana konsep-konsep Barat menghegemoni umat Islam. Dan umat Islam pun kehilangan tradisi keilmuannya yang telah mengantarkannya pada kejayaan.

Salah Paham Cara Pandang Tentang Islam

Hingga sampai saat ini, Barat maupun orang yang tidak mengerti akan Islam, salah paham dengan Islam. Mereka mengenal dan mengartikan Islam adalah hanya sebuah religion atau agama ritual.

Sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan selain fisik (metafisis), seperti mengenai masalah-masalah malaikat, jin, Tuhan, dan sifat-sifat Tuhan dalam pelajaran akidah. Mereka sama sekali tidak dianggap memiliki kaitan dengan dunia ini.

Dengan kata lain, agama Islam merupakan agama ritual saja. Sama seperti halnya dengan agama-agama lain. Agama ya agama, dan jangan dimasukkan ke kehidupan sosial, sains, ekonomi, dan politik. Maka, inilah yang dinamakan cara pandang (worldview) sekular.

Agama Islam memiliki struktur konsep yang sangat berbeda dengan Barat, maupun dengan agama-agama lain. Perbedaan yang sangat radikal, tidak hanya dalam wacana, bahkan hingga epistemologi.

Barat memiliki konsep kehidupan, teknologi, ekonomi, dan politik. Sehingga dapat dipastikan mereka menjauhi agama (Kristen). Sedangkan, Islam memiliki struktur konsep yang meliput wahyu, Islam, Iman, penciptaan, khazanah, syari’ah, dan lain-lain.

Sehingga, dapat dipastikan pula Islam tidak bisa dipisahkan dengan sosial, budaya, politik, dan ekonomi. Maka dari itu, Islam tidak dapat disamakan dan diposisikan dengan Barat yang memiliki konsep tersendiri, maupun agama-agama lain.

Baca Juga  PJJ, Kendaraan Menuju Pencerdasan atau Pembodohan?

Apa Itu Islam?

Menurut Hamid Fahmi Zarkasyi, Islam bisa kita sebut dia adalah agama dan bisa disebut juga Din (ad-din al-kamil). Dengan kata lain, Islam juga merupakan pandangan hidup, jalan hidup atau way of life.

Ketika Islam menjadi agama dan pandangan hidup (worldview), maka Islam bukan hanya ritual, akan tetapi sosial hingga intelektual. Maka dari itu, Islam yang dipenuhi dengan rukun-rukunnya, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sosial, sains, ekonomi, politik dan budaya.

Islam merupakan pandangan hidup, penentu arah atau yang sering disebut Islamic Worldview.

Islamic Worldview menurut Al-Maududi adalah Islami Nazariyat, yaitu pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi dan berdampak pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia.

Sedangkan Islamic Worldview menurut Syeikh Atif al-Zain adalah Mabda’, yaitu akidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang berdasarkan pada akal. Karena menurut penjelasannya, setiap muslim wajib beriman kepada hakikat wujud Allah, kenabian Muhammad SAW, dan terhadap Al-Qur’an dengan akal.

Iman kepada hal-hal yang bersifat metafisis berdasarkan cara pengindraan yang diteguhkan oleh akal lalu mengamalkannya. Sehingga dalam Islam, untuk untuk menjadi muslim dan mukmin harus berakal (‘aqil) atau tidak gila.

Sayyid Qutb mengartikan worldview Islam adalah At-Tasawwur al-Islami. Yakni merupakan akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap muslim. Dan yang memberikan gambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang ada dibalik itu.

Sedangkan bagi Syeid Naquib Al-Attas, worldview Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita, dan yang menjelaskan hakikat wujud.

Menerapkan Pandangan Hidup Islam

Sederhananya, seorang muslim atau mukmin yang menerapkan pandangan hidup Islam, memandang segala sesuatu dari dua sisi. Sisi empiris dan non empiris (apa yang di balik sesuatu tersebut). Seperti halnya memandang sebuah roti. Selain roti itu higienis dan sehat untuk dimakan, di sisi lain, apakah roti itu halal untuk dimakan?

Baca Juga  Teruslah Mengkritik, tapi Harus Siap Pula Dikritik

Sehingga, segala sesuatu hakikatnya memiliki dua sisi ada yang tampak dan ada yang tidak. Ada realitas empiris dan ada realitas dibalik itu.

Melihat dari beberapa pengertian ulama di atas mengenai Islamic Worldview. Meski para ulama berbeda dalam istilah yang dipakai, akan tetapi pada umumnya mereka sepakat bahwa Islam bukan hanya ibadah ritual.

Islam juga merupakan cara pandang, lensa atau kompas penunjuk arah, sekaligus memiliki cara pandangnya sendiri terhadap segala sesuatu. Hingga Islam berdampak pula pada ranah sosial maupun intelektual. Hal ini juga sekaligus dapat menjawab pertanyaan, “Apa itu Islam?”

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Islam adalah sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Caranya dengan mengesakan-Nya, dan melaksanakan syariat-syariatnya dengan penuh ketaatan, dan tunduk sekaligus menjadikan-Nya sebagai pandangan hidup atau motor bagi kehidupan.

Wallahu a’lamu bi as-Shawab.

Editor: Zahra

Avatar
2 posts

About author
Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor
Articles
Related posts
Perspektif

Tak Ada Pinjol yang Benar-benar Bebas Riba!

3 Mins read
Sepertinya tidak ada orang yang beranggapan bahwa praktik pinjaman online (pinjol), terutama yang ilegal bebas dari riba. Sebenarnya secara objektif, ada beberapa…
Perspektif

Hifdz al-'Aql: Menangkal Brain Rot di Era Digital

4 Mins read
Belum lama ini, Oxford University Press menobatkan kata Brain Rot atau pembusukan otak sebagai Word of the Year 2024. Kata yang mewakili…
Perspektif

Pentingkah Resolusi Tahun Baru?

2 Mins read
Setiap pergantian tahun selalu menjadi momen yang penuh harapan, penuh peluang baru, dan tentu saja, waktu yang tepat untuk merenung dan membuat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds