Feature

Strategi Sekolah di Era New Normal: Pengalaman Muhammadiyah GKB

5 Mins read

Hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Artinya, perlu kolaborasi seluruh komponen sekolah dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) serta instansi terkait, terutama dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

Respons Sekolah Muhammadiyah GKB

Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gresik Kota Baru (PCM GKB) Gresik pun mengambil langkah strategis dengan menerbitkan kebijakan terkait pelayanan pendidikan pada masa pendemi Covid-19. Berbagai skenario dan pentahapan proses pembelajaran melalui online atau dalam jaringan (daring) dan luar jaring (luring) yang dikenal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  

Menurut saya, tiga faktor utama yang akan menentukan sukses tidaknya pelaksanaan PJJ meliputi kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), kesiapan sistem pembelajaran atau kurikulum, dan fasilitas pendukung.

Kompetensi SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan program PJJ perlu ditingkatkan di bidang pembelajaran virtual, media pembelajaran online, dan teknis komunikasi dengan siswa. Kesiapan kurikulum dimaksud meliputi skenario dan pentahapan proses pembelajaran, penggunaan teknologi informasi, materi, dan pengaturan waktu yang tepat dalam proses pembelajaran.

Fasilitas pendukung terkait dengan ketersediaan jaringan yang luas, protokol kesehatan, lingkungan yang sehat, kapasitas partisipan dalam pembelajaran online, serta kemudahan akses dan kelengkapan program aplikasi handal.

Dari New Normal ke New Paradigm

Selain itu, dalam menghadapi tantangan perubahan, dibutuhkan paradigma baru. Mindset (pola pikir) yang akan menjadi standar utama mengawali perubahan sehingga bisa terus adjustable atau adaptasi tinggi di tengah perubahan yang berlangsung cepat

Tantangan perubahan sesungguhnya terletak pada pola pikir dan kemampuan adaptasi. Kedua hal tersebut sebagai modal dasar dan utama yang akan menggerahkan segala sumber daya. Hal ini  agar mampu terus bertahan dan bertumbuh dalam menghadapi perubahan ini.

Perubahan ini bisa berwujud sebagai ancaman atau sekaligus memunculkan sebagai peluang baru dalam dunia pendidikan apabila kita dapat meresponnya dengan cepat. Respon itu hanya bisa dilakukan kalau kita mememiliki mindset baru dan kemampuan adaptasi baru.

Adaptasi yang tinggi merupakan salah satu karakter untuk bisa sukses dalam menghadapi kondisi tersebut. Hal ini, hanya bisa dimiliki oleh SDM yang selalu terbuka dan berjiwa pembelajar.

Penyiapan SDM Sekolah Tangguh

SDM menjadi unsur paling utama dan sangat penting sebagai penggerak dalam merespon perubahan di era pandemi ini. SDM yang tangguh di dalamnya memiliki sikap mental, pengetahuan atau  wawasan yang berkembang. Dan keterampilan yang selalu ter-update dan upgrade terutama di bidang Information Technology Literate. Hal ini menjadi kunci keberhasilan sekolah dalam mengelola layanan pendidikan pada masa pandemi.

Baca Juga  Mimpi Bertemu Rasulullah: Mitos atau Fakta?

Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik terus melakukan langkah-langkah persiapan secara komprehensif terutama di bidang peningkatan kompetensi SDM. Meliputi  kebijakan, (1) meningkatkan di bidang IT Literate, (2) melengkapi sistem manajemen IT dengan menambah kapasitas jaringan internet, (3) aplikasi pembelajaran virtual, (4) meningkatkan keterampilan teknik komunikasi online. Hal ini diharapkan dapat memberikan dukungan layanan pendidikan melalui sistem PJJ lebih optimal dan efektif.

Sekolah Muhammadiyah harus proaktif dan lebih kreatif di dalam menyikapi perubahan dunia pendidikan pada masa pandemi ini. Dengan menguatkan kompetensi SDM diharapkan tingkat adaptasi yang tinggi dapat menjadi modal untuk terus mampu memberikan layanan pendidikan secara maksimal.

Pengetahuan dan ketrampilan SDM terutama terkait dengan kemampuan IT Literate harus selalu ditingkatkan dan menjadi habit baru dalam proses interaksi sosial di lingkungan sekolah. SDM yang selalu melek teknologi informasi menjadi hal yang mandatori atau wajib dimiliki dan diharapkan akan memunculkan kreativitas baru. Upaya ini diharapkan PJJ yang dijalankan bisa dikelola sekaligus membuat siswa untuk bisa belajar secara mandiri di rumah.

Sistem Kurikulum yang Fleksibel

Di samping memiliki SDM yang kompeten, sekolah diharapkan juga menyiapkan suatu sistem kurikulum yang fleksibel yang dapat terus meningkatkan layanan pendidikan. Sistem atau kurikulum juga berisi tentang skrenario dan fase-fase pembelajaran yang akan diterapkan. Kesiapan materi pembelajaran yang lebih menarik berupa soft file yang tersimpan secara online yang sewaktu-waktu bisa di-download apabila diperlukan oleh siswa.

PJJ tidak hanya berisi dengan tugas-tugas, laporan ataupun pekerjaan rumah bagi siswa yang kreatif, inovatif. Dengan harapan besar siswa tidak bosan dalam belajar di rumah.

Empat sekolah dalam koordinasi Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik meliputi SD Muhammadiyah 1 GKB, SD Muhammadiyah 2 GKB, SMP Muhammadiyah 12 GKB, dan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik bersama-sama menyusun dan menyiapkan PJJ.  Melalui sinergi kurikulum yang dikoordinasikan tim yang terdiri dari seluruh kepala sekolah serta wakil kepala sekolah bidang pengembangan pendidikan.

Baca Juga  UPOAK: Cerita tentang Buya Pegiat Masyarakat

Kemampuan kolaborasi dari 4 sekolah ini menjadi ciri khas dan sekaligus sebagai salah satu kekuatan yang handal dalam merespon setiap perubahan sistem layanan pendidikan atau kurikulum.

Kurikulum disusun dengan skenario dan fase pembelajaran yang dilakukan secara berkelanjutan dengan berbasis pada kondisi di masa pandemi terutama terkait dengan standart protokol kesehatan atau pada masa pandemi Covid-19.

Pada saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Gresik. Gresik saat ini masih sebagai zona merah. Yang berarti membatasi adanya pembelajaran secara tatap muka sehingga peluang pelaksanaan PJJ harus direspon dengan kesiapan sistem kurikulum yang fleksibel.

Pembelajaran Online dan Kelas Virtual

Pengaturan skenario pembelajaran mengombinasikan pembelajaran online dan schedule pembelajaran serta materi yang terstruktur dan terprogram secara periodik. Sedangkan fase-fase pembelajaran mengatur tahapan pelaksanaan PJJ dan tatap muka untuk setiap level atau jenjang siswa.

Sekolah menyiapkan sistem jaringan dengan kapasitas yang memadai. Menjamin proses PJJ dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan koneksi internet karena telah dikelola dengan kapasitas yang bisa mencakup dan menjangkau seluruh partisipan (siswa dan guru).

Platform berupa Ruang Kelas untuk pembelajaran siswa di rumah. Platform yang berisi video pembelajaran, evaluasi pembelajaran, sampai dengan monitoringnya. Yang selama ini lebih menggantungkan diri dengan platform yang beredar di internet, sekarang sekolah menyiapkan diri secara mandiri. Guru harus selalu kreatif dan inovatif dalam menyusun  metode, penyediaan media dan strategi pembelajaran berbasis virtual.

Sekolah merancang dan menyiapkan kelas virtual.  Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan layanan pendidikan secara online sehingga mudah diakses siswa di rumah secara mandiri.

Proses Belajar Mengajar (PBM) selama masa pandemi dilaksanakan melalui PJJ diharapkan juga untuk mengurangi, membatasi, memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dengan tanpa mengurungi layanan pendidikan yang terstandarkan dan berkualitas.

Fasilitas Pendukung Standar Covid-19

Di dalam melaksanakan proses layanan pendidikan di masa pendemi ini dibutuhkan standar baru dalam dukungan fasilitas yang memenuhi standar protokol kesehatan. Protokol kesehatan mewajibkan penggunaan masker, menjauhi kerumunan, menjaga jarak (social distancing), cuci tangan, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mewajibkan aktivitas organisasi (sekolah) dapat menjalankan dengan disiplin dan komitmen tinggi.

Baca Juga  Sosial Media: Nir-Kebijaksanaan, Nir-Makna

Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik dengan bekerja sama dengan AUM bidang kesehatan atau RS Muhammadiyah Gresik, juga MCCC PDM Kabupaten Gresik, telah melakukan konsolidasi dan program webinar. Materi yang dibahas tentang pentingnya kesiapan pelaksanaan pendidikan dan fasilitas pendukung sekolah yang merujuk pada standar protokol kesehatan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.

Langkah-langkah penyiapan fasilitas pendukung terutama terkait dengan layanan publik meliputi penyediaan masker, hand sanitizer, termogun, tempat cuci tangan, dan pembatasan jarak untuk tempat duduk dan antrean.

Langkah ini telah dikampanyekan dan diterapkan secara disiplin di lingkungan 4 sekolah. Melakukan penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah, masjid, kantor, kelas, serta seluruh fasilitas yang dimiliki oleh persyarikatan Muhammadiyah. Upaya yang dilakukan secara terus-menerus dan penuh tanggung jawab, untuk menjamin proses layanan pendidikan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Kegiatan yang telah dilakukan meliputi PPDB online, webinar untuk pengembangan wawasan guru, parenting online, konsolidasi internal sekolah dan majelis, wisuda dan Fortasi secara virtual. Dan juga program-program virtual terkait dengan pembinaan IPM dan Kader Mubaligh Muda Muhammadiyah (KM3).

Kegiatan tersebut bagian dari ide dan kreativitas baru serta wujud kemampuan adaptasi tinggi dan dari SDM yang selalu fleksibel serta handal dari sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam setiap menghadapi tantangan perubahan di era pandemi Covid-19.

Sekolah Unggulan: Perlu Definisi Ulang

Tantangan perubahan akan selalu memunculkan peluang baru, gagasan baru, dan semangat baru. Sekolah-sekolah Muhammadiyah mampu bertahan dan juga bertumbuh. Hal ini bisa muncul apabila kita selalui siap memperbarui mindset dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi bagi SDM yang dimiliki Muhammadiyah.

Pada gilirannya perlu meredefinisikan kembali sekolah unggulan di masa pandemi. Untuk itu, menjadi kewajiban kita semua untuk terus meningkatkan kompetensi baru dan daya saing baru. Untuk menyongsong era keseimbangan baru yang dikenal dengan new normal. Semoga. (*)

Avatar
5 posts

About author
Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Jawa Timur
Articles
Related posts
Feature

Belajar dari Kosmopolitan Kesultanan Malaka Pertengahan Abad ke15

2 Mins read
Pada pertengahan abad ke-15, Selat Malaka muncul sebagai pusat perdagangan internasional. Malaka terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia, dengan luas wilayah 1.657…
Feature

Jembatan Perdamaian Muslim-Yahudi di Era Krisis Timur Tengah

7 Mins read
Dalam pandangan Islam sesungguhnya terdapat jembatan perdamaian, yakni melalui dialog antar pemeluk agama bukan hal baru dan asing. Dialog antar pemeluk agama…
Feature

Kritik Keras Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi atas Tarekat

3 Mins read
Pada akhir abad ke-19 Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, seorang ulama Minangkabau dan pemimpin Muslim terpelajar, Imam Besar di Masjidil Haram, Mekah, meluncurkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds