Tasawuf

Keajaiban-Keajaiban dalam Tasawuf

3 Mins read

Tasawuf atau sufisme merupakan suatu usaha yang mana dilakukan untuk mensucikan jiwa, memperbaiki akhlak, juga membangun dhohir dan batin menuju kebahagiaan yang abadi. Awalnya tasawuf merupakan suatu usaha untuk berzuhud (suatu kegiatan menjahui hal duniawi) dalam islma. Tasawuf sendiri juga masuk dalam kategori Tarekat. Para penganut tasawuf biasanya disebut dengan seorang Sufi.

Ajaran Tasawuf sendiri dikenal oleh ilmu kebatinan. Maka tak jarang apabila Tasawuf sering sekali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Selain itu, dalam Tasawuf juga sering terjadi suatu peristiwa yang berada di luar nalar manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut biasanya dialami oleh para wali atau bisa disebut dengan Karomah. Tidak semua umat muslim mempercayai adanya Karomah ini. Sebagian besar dari Kaum Asy’ariyah mempercayainya. Namun, sebagaian besar Kaum Mu’tazilah menolak adanya Karomah tersebut. Walaupun demikian, kepercayaan Karomah yang terjadi pada Wali tetap ada dalam dunia Tasawuf dan Tarekat.

Meskipun kepercayaan tentang kejadian-kejadian di luar nalar akal manusia yang sering disebut dengan keajaiban masih sangat primitif, namun ajaran Tasawuf dan Tarekat telah menyebar keseluruh dunia. Suatu keajaiban yang seringkali terjadi di sekitar kita salah satunya adalah pembacaan Surah Al-Fatihah untuk kesembuhan seseorang dari suatu penyakit.

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Karomah yang diberikan oleh Allah kepada para wali, ada juga suatu peristiwa yang terjadi di luar nalar manusia. Bahkan peristiwa ini bertentangan dengan hukum alam dan juga ajaran islam. Peristiwa tersebut ialah ‘sihir’. Namun sihir sendiri suatu aliran yang bukan berasal dari ajaran islam. Sihir biasanya terjadi di bawah kuaasa roh-roh jahat ataupun perbuatan setan. Sihir sendiri biasa digunakan oleh orang-orang jahat atau orang-orang yang tidak mempercayai atas kuasa Allah.

Baca Juga  Kedekatan Muhammadiyah dan Kraton Yogyakarta

Salah satu peristiwa yang melibatkan sihir yang diceritakan dalam Al-qur’an adalah ketika Nabi Musa menghadapi para ahli sihir yang diutus oleh Fir’aun. Pada saat itu, para ahli sihir merubah tali menjadi ular. Untuk melawan mereka, Nabi Musa diberikan Mu’jizat oleh Allah mengubah tongkatnya menjadi ular juga. Berbeda dari para wali, keajaiban yang terjadi oleh para Nabi atau Rasul disebut dengan Mu’jizat.

Semua peristiwa-peristiwa luar biasa atau suatu keajaiban yang terjadi dalam islam baik Karamah, Mu’jizat Kenabian, maupun sihir. Itu semua diluar dari hukum alam yang ada. Dalam konsep Antropologi dinamakan sebgai magic. Walaupun konsepnya tidak sama persis. Namun kata magic, digunakan agar memudahkan pemikiran dan pemahaman manusia.

Salah satu keajaiban dalam Islam yang diceritakan oleh Hadist Nabi riwayat Bukhori dan Muslim yang menceritakan bahwa Nabi membiarkan dan juga membenarkan ketika sahabatnya menceritakan ada seorang sahabat yang terkena sengatan hewan seperti kalajengking kemudian diobatinya dengan bacaan surat al-Fatihah dan seorang sahabat tersebut menjadi sembuh. Dan pada saat itu Nabi berkata “sebaik-baik obat adalah Al-qur’an”

Seorang ulama bernama Ibn Al-Qayim Al-Jauziyah yang hidup pada tahun 691-751 H mengemukakan pendapat mengenai Hadist tersebut. Beliau mebenarkan dan meyakini akan kemampuan Al-Qur’an atau Al-Fatihah untuk mengobati penyakit. Hal ini menjadi bukti bahwa kalam Allah mempunyai kekhususan dan kelebihan. Salah satu dari kelebihan tersebut sebagai fungsi untuk mengobati suatu penyakit. Beliau sendiri juga pernah mengibati penyakitnya dengan air zam-zam yang sebelumnya sudah dibacakat surat Al-Fatihah dan terbukti bahwa penyakitnya tersebut sembuh.

Ada juga sebuah kitab yang menceritakan tentang pengguanaan ayat-ayat Al-Qur’an, yaitu kitab Al-Madkhal karangan dari Ibnul Haji. Dalam bab al Tawadda bi Al-qur’an pada kitab tersebut menceritakan tentang suatu pengobatan dengan Al-Qur’an. Diantara salah caranya adalah dengan di tulis pada sebuah lembar daun atau tumbuhan tertentu lalu direndam dalam air. Kemudian air dari rendaman itulah yang diminumkan pada seseorang yang sakit. Namun dalam kitab di jelaskan bahwa pengobatan tersebut harus dilandasi dengan keyakinan bahwa Allah sendirilah yang menyembuhkan dan tidak ada zat yang lain.

Baca Juga  Memahami Konsep Wara' ala Junaid Al-Baghdadi

Namun dalam konteks pengobatan ini melawan hukum alam, paradigma ilmu dan tekhnologi. Meskipun begitu, apabila ada suatu obat selain ayat Al-Qur’an,misalnya seperti obat-obatan saat ini yang diberikan oleh dokter. Kesembuhannya harus didasari oleh keyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah zat dari Allah. Apabila Allah tidak menghendaki kesembuhan atas seseorang maka seseorang tersebut juga tidak akan mengalami kesembuhan. Lalu bagaimana jika ia sembuh setelah minum obat dari dokter? Ia harus meyakini bahwa kesembuhan atas obat tersebut dikarenakan suatu kebiasaan. Sedangkan zat yang mengangkat penyakit tersebut adalah Allah.

Jadi salah satu keajaiban atau peristiwa luar biasa yang dilakukan oleh para wali adalah pengobatan dengan mempergunakan dzikir atau surat Al-Fatihah. Hal tersebut tentu disebut dengan magic karena secara penglihatan dengan pembacaan surat Al-Fatihah yang dibilang semacam mantera yang jelas dalam hukum alam tidak ada hubungannya dengan kesembuhan dan penyakit fisik.

Menurut Ja’far Syarif salah satu alat dari pebuatan magic tersebut adalah pembacaan beberapa kali ism a’adham atau asma’ul husna. Selain itu, ada beberapa ketentuannya yaitu suci tempat, badan, pakaian,perkataan, perbuatan, makanan yang dimakan dalam artian tidak haram, dan sebaginya. Dilakukan di tempat yang sunyi atau jauh dari kebisingan, juga sebelumnya melakukan sebuah persyaratan tertentu atau biasa disebut dengan pantangan. Juga membacanya harus dilakukan dalam waktu yang baik. Selain membaca Al-Qur’an atau surat Al-Fatihah, rumus-rumus tertentu seperti d’oa-do’a tertentu, rangakian huruf atau deretan angka tertentu.

Editor: Dhima Wahyu Sejati

Farah Salma Nuraida
3 posts

About author
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
Tasawuf

Tasawuf di Muhammadiyah (3): Praktik Tasawuf dalam Muhammadiyah

4 Mins read
Muhammadiyah tidak menjadikan tasawuf sebagai landasan organisasi, berbeda dengan organisasi lainnya seperti Nahdlatul Ulama. Akan tetapi, beberapa praktik yang bernafaskan tentang tasawuf…
Tasawuf

Tasawuf di Muhammadiyah (2): Diskursus Tasawuf dalam Muhammadiyah

4 Mins read
Muhammadiyah pada awal mula berdirinya berasal dari kelompok mengaji yang dibentuk oleh KH. Ahmad Dahlan dan berubah menjadi sebuah organisasi kemasrayarakatan. Adapun…
Tasawuf

Urban Sufisme dan Conventional Sufisme: Tasawuf Masa Kini

3 Mins read
Agama menjadi bagian urgen dalam sistem kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, pasti memiliki titik jenuh, titik bosan, titik lemah dalam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds