Tafsir

Surat Al-Waqiah: Kaitan Hari Kiamat dengan Rezeki

3 Mins read

Memahami keterkaitan antara pengamalan surat Al-Waqiah dengan rezeki manusia

Al-Waqiah, salah satu surat dalam Al-Qur’an yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar kaum muslimin. Surat ini kerap dijadikan sebagai bacaan rutin di pagi dan malam hari. Banyak yang percaya bahwa surat Al-Waqiah dapat memudahkan datangnya rezeki dan menolak kemiskinan.

Terlebih di kala pandemi menyerang seperti kemarin, yang bahkan dampaknya masih demikian terasa hingga saat ini, di mana banyak usaha gulung tikar, roda perekonomian terhambat, belum lagi dengan segala kebutuhan yang kian besar dan bertambah setiap harinya. Barangkali surat ini juga menjadi salah satu senjata untuk melewati tahun-tahun pandemi yang entah kapan akan berakhir.

Pengamalan surat Al-Waqiah dilakukan bukan tanpa alasan atau dalil yang mendasar. Salah satu dalil yang mendasarinya ialah hadis yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud ra, disebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda:

“Barang siapa yang membaca surat Al-Waqiah setiap malam, ia tidak akan mengalami kefakiran (kemelaratan)”

Namun, apakah benar demikian? Bahwa dengan membaca surat ini terus menerus maka rezeki kita akan bertambah? Bisnis akan berjalan lancar? Atau kekayaan akan melimpah ruah? Maka dari itu, tulisan ini akan saya buat untuk menguraikan keterkaitan antara surat Al-Waqiah dalam Al-Qur’an dan bagaimana pengaruhnya terhadap kelancaran rezeki atau kekayaan kita.

Surat Al-Waqiah Berisi Peristiwa di Hari Kiamat

Al-Waqiah merupakan surat yang turun pada periode Makkah awal setelah turunnya surat Thaha dan sebelum turunnya surat Maryam. Secara urutan Al-Waqiah berada pada urutan ke 46, sedangkan secara posisi berada di posisi 56.

Surat Al-Waqiah diturunkan oleh Allah Swt sebagai bentuk bantahan kepada orang-orang kafir yang meragukan datangnya hari kiamat. Jika kita telusuri pokok-pokok pembahasannya, surat yang terdiri dari 96 ayat ini menjabarkan tentang peristiwa di hari kiamat, gambaran surga, neraka, hingga penggolongan manusia ketika akan dihisab amalnya.

Baca Juga  Meluruskan Makna Nusyuz yang Sering Disalahpahami

Lantas, kaitannya dengan kelancaran rezeki apa?

Surat Al-Waqiah dan Persepsi tentang Rezeki

Pertanyaan serupa dilontarkan oleh Muhammad Makhdlori dalam bukunya yang berjudul Bacalah Surat Al-Waqiah, Maka Engkau akan Kaya! (2007). Ia mencoba menguraikan kaitan antara surat Al-Waqiah yang membahas tentang peristiwa hari kiamat dan keutamaannya sebagai penangkal kemiskinan.

Dari uraiannya, saya menjumpai tiga pokok utama yang mendasari keterkaitan antara surat Al-Waqiah yang membahas terkait hari kiamat dengan fadhilahnya sebagai pemudah datangnya rezeki.

Pertama, segala yang terjadi di muka bumi ini merupakan ketentuan Allah, demikian halnya dengan rezeki. Selain itu, pengertian rezeki tak melulu harus kekayaan, uang, ataupun harta semata. Dalam Islam, pengertian rezeki memiliki makna yang lebih luas dari sekadar materi, seperti kesehatan, hujan, keluarga yang salih, hingga ketenangan hati pun sebuah rezeki dari Allah.

Kedua, mengetahui cara memanfaatkan rezeki lebih penting dibanding cara mendapatkannya. Ini adalah poin yang hendak ditekankan dalam surat Al-Waqiah. Dalam surat tersebut disebutkan tentang nasib orang-orang yang mendustakan nikmat Allah, serta nasib orang-orang yang mensyukuri nikmat Allah.

Orang yang salah memanfaatkan rezeki yang diberikan oleh Allah hanya akan berakhir dengan azab yang pedih dari Allah di neraka. Sebaliknya orang yang benar dalam memanfaatkan rezekinya, bersyukur atas rezeki yang didapatnya, maka Allah akan menambah rezeki itu di dunia, lalu di surga kelak akan ditambah lagi dengan balasan surga.

Selain penggolongan umat manusia di hari kiamat dan balasannya, dalam surat Al-Waqiah diberitakan pula tentang penghitungan amal manusia. Dari sini, kita juga bisa belajar, bahwa rezeki itu sudah pasti dijamin oleh Allah, sedangkan status kependudukan kita di surga masih belum pasti.

Baca Juga  J.M.S Baljon: Tafsir Al-Qur’an Harus Bisa Digiring ke Corak Epistemologis Zaman
***

Maka, yang ketiga, adalah tentang ketenangan jiwa terkait masalah rezeki. Tenang karena rezeki tak akan tertukar dan semua telah ditetapkan oleh Allah. Tenang pula karena jika kita dapat memanfaatkan rezeki dari Allah dengan benar maka akan ditambah serta dapat berbalas surga.

Dari ketiga poin ini, surat Al-Waqiah memang dapat menghindarkan kita dari kemiskinan, jika kita benar dalam memahami dan menerapkannya dalam kehidupan. Selain itu, selain rutin membaca surat Al-Waqiah, penting pula untuk selalu berdoa dan berusaha semaksimal mungkin, agar hajat kita dapat terkabul.

Perlu disadari pula, bahwa ketika kita telah mampu rutin mengamalkannya, bukan berarti kekayaan akan datang seketika. Boleh jadi Allah berikan rezeki kepada kita berupa kesehatan tubuh, ketenangan jiwa, atau barangkali berupa keluarga yang salih salihah. Jangan membatasi pemberian Allah sebatas harta duniawi semata.

Editor: Yahya

Dwi Wahyuningsih
3 posts

About author
IAIN Kudus
Articles
Related posts
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…
Tafsir

Islam Liberal: Menafsirkan Al-Qur'an dengan Metode Hermeneutika

4 Mins read
Islam liberal merupakan salah satu aliran pemikiran yang berkembang di Indonesia pada akhir abad ke-20. Kemunculan Islam liberal di Indonesia bisa dikatakan…
Tafsir

Meluruskan Makna Qital, Begini Aturan Berperang dalam Islam

4 Mins read
Baru-baru ini kita tengah dipertontonkan serangan brutal Israel terhadap Gaza, Palestina. Dari data yang dilansir berbagai media, Israel telah membunuh sebanyak 178…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *