Inspiring

Ummu Sulaim, Perempuan Muslimah dalam Kisah Anas bin Malik

3 Mins read

Anas bin Malik adalah salah satu sahabat Rasulullah Saw yang telah banyak meluluskan para ulama-ulama hebat dalam sejarah Islam. Dibalik kecerdasan dan kesuksesan Anas bin Malik, ada peran besar dari seorang perempuan muslimah yakni Ummu Sulaim, sosok ibunda Anas bin Malik yang memberikan warna kehidupan bagi kehidupannya.

Ummu Sulaim dalam Kisah Anas bin Malik

Dalam Siar-nya, Adz-Dzahabi meriwayatkan dengan sanadnya dari Anas bin Malik. Dia berkata bahwa “Suatu ketika Nabi Muhammad Saw berkunjung ke kediaman Ummu Sulaim. Begitu ibuku mengetahui bahwa kunjungan Nabi Saw, beliau segera menyuguhkan kurma dan minyak samiin kepada Nabi Saw. ‘Kembalikan saja kurma dan minyak saminmu ini ke tempat semula, karena aku sedang berpuasa,’ kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ibuku. Setelah itu, Nabi Muhammad Saw berjalan menuju salah satu sisi dari rumahku, kemudian melaksanakan shalat sunnah dua rakaat dan mendoakan hal baik bagi Ummu Sulaim dan keluarga.”

Maka, Ibuku berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, aku memiliki hadiah yang khusus bagimu.’ ‘Apa itu?’ tanya Nabi saw. ‘Orang yang siap membantumu, yakni Anas,’ jawab ibuku.

Seketika itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanjatkan doa-doa untuku, hingga tak tersisa satupun dari kebaikan dunia dan akhirat melainkan dari doakan beliau bagiku. “Ya Allah, karunia-lah dia harta dan anak keturunan, serta berkahi-lah keduanya’ kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam doanya. Berkat doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah inilah, aku menjadi orang Anshar yang memilik paling banyak harta” kata Anas bin Malik mengakhiri kisah yang ia ceritakan.

Kecerdasan Ummu Sulaim, Ibunda Anas bin Malik

Setelah suami pertamanya meninggal, Ummu Sulaim berkata bahwa akan menikah ketika Anas sudah besar. Selang beberapa waktu, Ummu Sulaim menikah dengan Abu Thalhah. Ketika meminangnya, Abu Thalhah masih dalam keadaan belum memeluk agama Islam. Sehingga Ummu Sulaim menolak pinangan Abu Thalhah tersebut sampai pada akhirnya Abu Thalhah masuk Islam. Anas mengisahkan cerita ini dari ibunya.

Baca Juga  Tjokroaminoto : Misionaris Sosialisme Islam

“Sungguh tidak pantas seorang musyrik menikahiku. Apakah kamu tidak mengetahui, wahai Abu Thalhah, bahwa berhala yang kamu jadikan sesembahan itu dibuat oleh budak dari Suku Anu,” ucap Ummu Sulaim. “Jikalau engkau sulut dengan api-pun, berhala itu akan terbakar,” lanjutnya.

Maka Abu Thalhah pulang ke rumahnya dan merasa bahwa kata-kata Ummu Sulaim tadi amat membekas di hatinya. “Benar juga,” gumam Abu Thalhah. Tak lama kemudian, Abu Thalhah menyatakan keislamannya. “Aku telah menerima agama yang engkau tawarkan kepadaku,” ucap Abu Thalhah kepada Ummu Sulaim. Maka berlangsunglah pernikahan mereka berdua. “Ummu Sulaim tidak pernah meminta mahar apa pun selain keislaman dari Abu Thalhah,” kata Anas bin Malik.

Ummu Sulaim dan Ketabahannya

Pernikahan Ummu Sulaim dengan Abu Thalhah dikaruniai Allah Swt dua orang anak. Satu diantaranya yang amat ia kagumi yakni namanya Abu ‘Umair. Namun sayang, Abu ‘Umair tak berumur panjang, beliau dipanggil oleh Allah Swt ketika masih belia.

Anas menceritakannya, “Suatu ketika, Abu ‘Umair sakit amat parah. Ketika adzan isya’ terdengar, seperti biasa Abu Thalhah pun berangkat ke masjid untuk berjama’ah. Dalam perjalanan ke masjid, Abu ‘Umair dipanggil untuk menghadap kepada Allah swt atau meninggal dunia”.

Dengan cepat Ummu Sulaim merawati jenazah anaknya tersebut dan membaringkannya di tempat tidur. Kemudian Ummu Sulaim memberi pesan kepada Anas anaknya agar tidak memberi tahu Abu Thalhah mengenai kematian Abu Umair anaknya. Lantas, Ummu Sulaim pun menyiapkan hidangan makan malam untuk disantap suaminya.

Sepulang Abu Thalhah dari masjid, seperti biasa Abu Thalhah menyantap makan malam yang sudah di siapkan istrinya, kemudian menggauli istrinya. Di penghujung malam, Ummu Sulaim berkata kepada Abu Thalhah, “Bagaimana menurutmu mengenai keluarga si fulan, mereka meminjam sesuatu dari orang lain, tetapi ketika diminta, mereka tidak mau mengembalikannya, merasa keberatan atas penarikan pinjaman itu.”

“Mereka telah berlaku tidak adil,” kata Abu Thalhah.

Baca Juga  Arabah Al-Ausi: Manusia Paling Pemurah

 “Ketahuilah, sesungguhnya putramu Abu ‘Umair adalah pinjaman dari Allah Swt, dan kini Allah telah mengambilnya kembali,” kata Ummu Sulaim dengan lirih.

 “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…. Segala puji bagi-Mu, ya Allah,” ucap Abu Thalhah dengan keadaan yang pasrah.

Keberanian Ummu Sulaim

Sosok wanita seperti Ummu Sulaim sulit dicari tandingannya. Selain cerdas dan penyabar, ia juga seorang pemberani. Anas menceritakan, bahwa pernah suatu ketika Abu Thalhah berpapasan dengan Ummu Sulaim ketika perang Hunain dan melihat bahwa di tangan Ummu Sulaim ada sebilah pisau, maka Abu Thalhah segera melaporkan apa yang sudah ia lihat kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, lihatlah Ummu Sulaim keluar rumah sambil membawa pisau,” kata Abu Thalhah.

“Wahai Rasulullah, pisau ini sengaja aku siapkan untuk merobek perut orang-orang musyrik yang berani mendekatiku,” jawab Ummu Sulaim.

Menurut Adz-Dzahabi, Ummu Sulaim juga pernah terjun secara langsung dalam perang Uhud bersama Rasulullah Saw. Ketika itu Ummu Sulaim juga diketahui membawa sebilah pisau.

Dari kisah kesuksesan Anas bin Malik terdapat seorang perempuan muslimah, yakni Ummu Sulaim yang mengantarkannya. Dapat kita ambil pelajaran bahwa perempuan muslimah sangatlah mulia, bukan hanya tabah tetapi juga pemberani. Mari bersama-sama belajar menjadi perempuan muslimah seperti Ummu Sulaim yang sangat menginspirasi.

Editor: Saleh

El Haanim Nur Diny
2 posts

About author
Mahasiswi
Articles
Related posts
Inspiring

Bintu Syathi’, Pionir Mufassir Perempuan Modern

6 Mins read
Bintu Syathi’ merupakan tokoh mufassir perempuan pertama yang mampu menghilangkan dominasi mufassir laki-laki. Mufassir era klasik hingga abad 19 identik produksi kitab…
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *