Perspektif

7 Tradisi Unik Ramadan di Indonesia, Kini Tiada Karena Corona

2 Mins read

Ramadan tahun ini tentu sangat berbeda dengan Ramadhan tahun – tahun sebelumnya, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Karena hari – hari Ramadan umat Islam masih dibayangi oleh pandemi Covid-19.

Bahkan Suasana di dua kota suci Makkah dan Madinah juga dipastikan berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini tidak ada jamaah yang datang dari berbagai negara karena dua kota ini menerapkan full lockdown 24 jam, sesuai dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi.

Di Indonesia, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga sudah diterapkan di beberapa kota. Kementerian Agama Republik Indonesia juga telah mengeluarkan imbauan melalui Surat Edaran Kementerian Agama Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah Pandemi Covid-19. Hal ini tentu saja membuat beberapa tradisi unik ramadan yang ada di Indonesia harus ditiadakan.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki berbagai suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan masing-masingnya mempunyai kebudayaan yang unik. Pada satu sisi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.

Lalu seperti apakah tradisi unik bulan Ramadan di Indonesia yang kini tiada karena Corona? Simak selengkapnya berikut ini!

1. Ziarah Kubro, Palembang 

Cegah Penyebaran Corona, Ziarah Kubro Ulama dan Auliya Palembang ...

Ziarah Kubro merupakan tradisi bulan Ramadan unik dari Palembang, Sumatra Selatan untuk menyambut bulan Ramadan yang merupakan sebuah pawai berjalan beriringan dari satu makam ulama.

Serta pendiri Kesultanan Palembang Darussalam ke makam-makam lainnya dan berakhir di kompleks pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam.

2. Nyadran, Jawa Tengah

Nyadran, Tradisi Sambut Ramadan di Jawa Tengah - Tokopedia Blog

Nyadran atau biasa disebut Nyekar adalah kegiatan ziarah ke makam leluhur. Nyadran adalah sebuah kegiatan wajib yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi Nyadran ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah.

Baca Juga  Tagar #IndonesiaTerserah Bukan Tanda Indonesia Menyerah

Nyadran sendiri adalah tradisi pembersihan dan juga tabur bunga makam.

3. Munggahan, Jawa Barat

Jelang Ramadan: Tradisi Munggahan dalam Masyarakat Sunda - Alif.ID

Tradisi munggahan biasanya dilakukan oleh masyarakat Sunda, Jawa Barat. Tradisi unik menyambut bulan Ramadan ini memanfaatkan momen seminggu atau dua minggu sebelum bulan puasa.

Tujuannya untuk berkumpul bersama orang-orang terdekat seperti keluarga dan juga teman sebagai momen saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadan.

4. Padusan, Boyolali

Kabupaten Boyolali - Tradisi Padusan Boyolali Sambut Bulan Suci

Padusan adalah tradisi unik menjelang bulan Ramadan yang berasal dari Boyolali. Padusan sendiri adalah kegiatan mandi atau berrendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap keramat.

Hal tersebut dipercaya dapat menyucikan diri sebelum masuk bulan Ramadan.

5. Nyorog, Betawi

Tradisi Nyorog, Betawi – Budaya Ramadhan Yang Hampir Punah | Blog Kulo

Tradisi Nyorog merupakan tradisi unik Ramadan khas Betawi yang dilakukan setiap memasuki bulan Ramadan. Nyorog adalah kegiatan membagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

Tradisi unik ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang yang usianya lebih tua, tujuannya adalah untuk meminta restu kelancaran ibadah puasa selama di bulan Ramadhan.

6. Dugderan, Semarang

Tradisi Dugderan – Budaya Ramadhan masyarakat Semarang di Jawa ...

Tradisi Dugderan merupakan tradisi penyambutan bulan Ramadan unik dari Semarang. Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 sampai sekarang. Tradisi Dugderan mirip seperti pesta rakyat. Rangkaian acaranya terdapat tari-tarian, karnaval serta tabuh bedug.

Tradisi Dugderan juga diramaikan kehadiran maskot Dugderan bernama Warak Ngendog berupa kambing dengan kepala naga lengkap dengan kulit bersisik dari kertas warna-warni dan dilengkapi dengan telur rebus.

7. Magengan, Surabaya

Masuki Puasa, Risma Bagikan 21 Ribu Apem di 'Megengan Kubro ...

Megengan adalah tradisi memakan kue apem sebagai bentuk menyucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadan. Kata apem sendiri mirip dengan pelafalan kata afwan dari bahasa Arab yang mempunyai arti maaf.

Baca Juga  Prediksi Kuntowijoyo: Muhammadiyah 2020-2025 dan Teologi Kesejahteraan

Selain memakan kue apem, masyarakat juga melakukan tahlilan untuk mendoakan mendiang saudara yang terlebih dahulu pergi. Magengan adalah tradisi unik dari Surabaya, Jawa Timur.

Itulah beberapa tradisi unik di Indonesia yang tahun ini harus tidak ada selama bulan Ramadan. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi unik bulan Ramadan di Indonesia. Apa tradisi unik Ramadan di daerah kalian yang tahun ini harus tidak ada?

Editor: Yahya FR
Avatar
5 posts

About author
Ketua Umum IMM FISIP UIN Jakarta, Founder Terminal Kopi Indonesia
Articles
Related posts
Perspektif

Sama-sama Memakai Rukyat, Mengapa Awal Syawal 1445 H di Belahan Dunia Berbeda?

4 Mins read
Penentuan awal Syawal 1445 H di belahan dunia menjadi diskusi menarik di berbagai media. Di Indonesia, berkembang beragam metode untuk mengawali dan…
Perspektif

Cara Menahan Marah dalam Islam

8 Mins read
Marah dalam Al-Qur’an Marah dalam Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya adalah QS. Al-Imran ayat 134: ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ…
Perspektif

Mengapa Narasi Anti Syiah Masih Ada di Indonesia?

5 Mins read
Akhir-akhir ini kata Syiah tidak hanya menjadi stigma, melainkan menjadi imajinasi tindakan untuk membenci dan melakukan persekusi. Di sini, Syiah seolah-olah memiliki keterhubungan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *