Tajdida

KH Mas Mansur (8): Sikap Muhammadiyah Terhadap Lima Golongan

1 Mins read

Oleh: Djarnawi Hadikusuma

Dalam pidato yang disampaikan di Kongres Seperempat Abad di Betawi pada tahun 1936, KH Mas Mansur menguraikan sikap Muhammadiyah terhadap lima golongan dalam masyarakat. Lima golongan dalam masyarakat tersebut, yaitu ”golongan pemerintah, golongan pemeluk agama lain, golongan terpelajar, golongan alim-ulama, dan golongan rakyat umum.”

Kepada golongan pertama, yakni pemerintah, Muhammadiyah bersikap terbuka, bekerja dengan terang-terangan. Oleh sebab itu, Muhammadiyah mengharap kepada pemerintah agar tetap netral dan adil terhadap Muhammadiyah.

Kedua, yaitu pemeluk agama lain, Muhammadiyah berseru dan mengajak agar mereka sudi kembali kepada Tauhid, bersatu serta menghormati sekalian para Nabi, suka membantu bagi Amal Usaha Muhammadiyah karena amal usaha itu tertuju bagi kesejahteraan seluruh bangsa tanpa membedakan agama.

Ketiga, yakni kaum terpelajar, Muhammadiyah mengharap agar mereka sudi menaruh perhatian kepada agama. Karena dengan agama ini rasa kasih dan mesra kepada sesama hidup akan lebih meresap, serta budi pekerti yang luhur akan meningkat. Kaum terpelajar yang belum mengenal Islam janganlah tergesa-gesa mencelanya, tetapi hendaklah menyelidikinya terlebih dahulu sedalam-dalamnya.

Keempat, yaitu alim-ulama, Muhammadiyah mengharap dan berseru agar mereka suka memperhatikan setiap keadaan pada zaman Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin, terutama tentang bagaimana cara dan sikap Rasulullah dan sahabat-sahabatnya itu di dalam membimbing serta memimpin umat dengan ajaran Islam.

Para ulama hendaklah mendahulukan yang ahamm daripada yang muhim. Artinya mendahulukan yang lebih perlu daripada yang sekedar perlu. Janganlah tenggelam di dalam ilmu, tetapi gunakanlah ilmu itu untuk bekerja atau berjuang bagi kebaikan dan kemajuan masyarakat. Janganlah pula sampai mau dibujuk untuk mengikuti barang yang bathil sekalipun diberi upah yang banyak, tetapi pertahankanlah barang yang haq sekalipun akan menerima risiko.

Baca Juga  Puasa Ikut NU, Lebaran Ikut Muhammadiyah

Kelima, yakni rakyat umum, Muhammadiyah bersikap membimbing dan memperbaiki. Membimbing mereka kepada agama yang benar, kepada kehidupan yang baik. Memperbaiki adat istiadat serta akhlak mereka serta memajukan pendidikan dan kecerdasan mereka.

Sumber: Matahari-matahari Muhammadiyah karya Djarnawi Hadikusuma.

Editor: Arif

Admin
188 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *