News

Shamsi Ali Klarifikasi Atas Tulisan yang Catut Namanya

1 Mins read

Oleh: Shamsi Ali

Berhubung “kebohongan” ini kembali diviralkan, rasanya perlu saya klarifikasi kembali. Ini bukan pertama kali saya klarifikasi. Tapi yang kesekian kalinya.

Tulisan atas nama saya diviralkan pertama kali di tahun 2016 lalu. Entah Kenapa tulisan itu kembali diviralkan saat ini. Dan sejak saat itu saya telah memberikan klarifikasi. Saya hanya tidak paham kenapa kembali diviralkan?

Berhubung karena banyak yang menanyakan,  berikut saya sampaikan klarifikasi itu lagi.

  1. Tulisan yang beredar itu bukan tulisan saya (Shamsi Ali). Walaupun ada satu dua kalimat yang dikutip dari tulisan saya.
  2. Saya tidak pernah menuliskan nama sebagai “KH Syamsi Ali.” Selama ini teman-teman di US memberikan tambahan depan nama saya “Imam” dan nama saya selalu “Shamsi Ali.”
  3. Bahasa saya dalam penulisan tidak pernah bernada menghujat dan membangkitkan kemarahan dan permusuhan. Karena sejatinya saya yang mendakwahkan sopan santun, persatuan, dan berpikiran positif.
  4. Saya tidak pernah menghujat dan menjelekkan pemerintah, walaupun mungkin mengeritik dan mengingatkan jika ada hal-hal yang saya anggap tidak sesuai. Sebaliknya, mendukung semua kerja dan usaha mereka yang tidak merugikan umat, bangsa, dan negara, serta untuk kepentingan umum masyarakat.
  5. Perihal pernyataan Ketua Dewan Gereja New York tentang Ahok, itu sekedar harapan seseorang untuk kelompoknya. Tapi bukan kebijakan Dewan Gereja “mengkader” seseorang untuk menjadi presiden. Sederhananya, kira-kira persis jika ada orang Islam yang mengatakan: mari kita doakan agar Shamsi Ali menjadi walikota New York. Itu harapan umat untuk saya. Dan itu sangat wajar karena semua orang punya “social solidarity” (solidaritas sosial) untuk melihat kelompoknya sukses dan menang.
  6. Saya meminta kepada yang menulis dan menyebarkan “kebohongan” ini untuk berhenti dan meminta maaf. Bahkan jika pun konten tulisan ini benar, menuliskannya atas nama orang lain (saya) adalah kebohongan dan pengkhianatan itu sendiri.
Baca Juga  Perdana! Menag Lepas Ekspor Makanan Jemaah Haji ke Saudi

Akhirnya saya ingatkan bahwa dalam Islam itu “tujuan dan cara” selalu singkron. Tujuan mulia tidak akan tercapai dengan cara yang salah. Jangan-jangan tulisan ini punya tujuan yang dianggap baik. Tapi mencaplok nama orang adalah kebatilan. Dan itu paradoks!

Editor: Arif

Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

Rizal Sukma Terpilih Jadi Anggota Board of Advisers International IDEA

1 Mins read
IBTimes.ID – Rizal Sukma, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dari Muhammadiyah tahun 2016-2020 terpilih sebagai anggota Board of Advisers (BoA) Internasional…
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *