IBTimes.ID, Bangka Belitung – Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah menggelar Training of Trainer (TOT) Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) region Bangka Belitung. TOT diikuti oleh utusan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kepulauan Bangka Belitung, PWM Sumatera Selatan, PWM Riau, PWM Kepulauan Riau, PWM Banten, PWM DKI Jakarta, dan PWM Jawa Barat di Padang Baru Distrik, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada Kamis-Ahad (27-30/9).
Menurut Ketua Majelis Dikdasmen Prof Dr. H. Baedhowi, M.Si. bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah, pendidikan ISMUBA memiliki kedudukan yang sangat sentral sebagai ciri khusus dan keunggulan. Masyarakat, khususnya umat Islam percaya dan menaruh harapan besar kepada sekolah dan madrasah Muhammadiyah untuk dapat mendidik generasi muda Islam yang cedas dan saleh. Kepercayaan dan harapan itu merupakan tantangan bagi sekolah dan madrasah Muhammadiyah untuk memberikan pelayanan pendidikan Islam yang modern, bermutu, dan berkeunggulan.
“Karena itu Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah mengembangkan standar pendidikan ISMUBA, baik kurikulum, buku teks pelajaran, maupun pembelajarannya. Pengembangan kurikulum ini diharapkan secara signifikan mendorong peningkatan mutu keunggulan sekolah dan madrasah Muhammadiyah. Sehingga mampu memenuhi hajat pendidikan umat Islam yang modern, berkemajuan, dan relevan dengan kompetensi yang diharapkan pada generasi emas kita nanti,” urai Baedhowi pada Ahad (30/9).
***
Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah H. R. Alpha Amirrachman, M.Phil., Ph.D. menambahkan bahwa sekolah dan madrasah Muhammadiyah yang berkemajuan diselenggarakan dengan sistem pendidikan Islam modern yang integratif-holistik. Yaitu dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu agama Islam dengan ilmu-ilmu umum. Orientasi utamanya adalah menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan umum secara memadai dan agama Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
“Sekolah dan madrasah Muhammadiyah menyiapkan kader-kader umat Islam dan generasi emas yang unggul dalam ilmu pengetahuan, keislaman dan integritas kepribadian yang berakhlakul karimah. Karena itu giat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci dan Hizbul Wathan juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk menggembleng jiwa sosial dan kepeloporan khas Muhammadiyah,” jelas Alpha.
Alpha berharap para peserta nanti akan meneruskan pengetahuan yang didapatnya di daerah masing. Menurutnya, TOT ISMUBA ini pun akan akan terus dilakukan pada beragam region di tanah air.
Kemuhammadiyahan
Sementara itu Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Dr. H. Tasman Hamami menjelaskan bahwa materi yang diterima peserta dibagi menjadi dua, yaitu materi dasar dan materi inti. Materi dasar terdiri dari kebijakan Majelis Dikdasmen dalam peningkatan mutu sekolah dan madrasah, paradigma pendidikan ISMUBA holistik-integratif sebagai ciri khusus dan keunggulan sekolah dan madrasah Muhammadiyah. Sementara materi inti yang terdiri dari pengembangan kurikulum ISMUBA (analisis SK-KD dan materi, pengembangan strategi pembelajaran ISMUBA aktif, penyusunan perangkat pembelajaran (RPP), pengembangan instrumen penilaian hasil belajar, pemanfaatan buku teks ISMUBA, dan praktik pembelajaran mikro (micro teaching).
Giat TOT ini secara umum juga berlangsung sangat menyenangkan dan mencerahkan. “Dimulai dari kontrak belajar, sanksi dan reward, serta diakhiri dengan penandatanganan pakta integritas oleh peserta untuk implementasi selanjutnya. Para peserta akan menjadi master trainer Majelis Dikdasmen di bidang ISMUBA,” ujar Ketua Majelis Dikdasmen PWM Kepulauan Bangka Belitung Dr.H Enang Ahmadi yang menjadi tuan rumah TOT ini.
Di akhir kegiatan, Dr. Ahmad Said Matondang dari Maelis Dikdasmen PWM DKI Jakarta yang juga Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 5 Limau Jakarta dikukuhkan sebagai Ketua Alumni TOT region Bangka Belitung. (nabhan)