Riset

Alam Semesta dalam Al-Qur’an

3 Mins read

Alam adalah sesuatu yang ada dan dianggap oleh manusia. Allah menciptakan alam untuk kita. Sebagai manusia, kita harus tahu bahwa Allah Maha Pencipta, dan kepemilikian alam semesta ini ada pada-Nya. Alam dibedakan menjadi dua, yakni alam gaib dan alam syahadah, yang biasa disebut juga alam semesta.

Alam semesta diciptakan oleh Allah atas kehendak-Nya. Allah juga menciptakan alam semesta dengan tujuan agar hamba-Nya mengetahui bahwa Allah itu ada.

Dalam penciptaan alam, Allah menyusunnya secara teratur dan baik, sehingga alam terlihat sangat indah untuk dipandang atau dilihat. Dia menciptakan alam secara biologi, fisika, geologi, dan kimia, serta ada kaidah sains di dalamnya, agar kita dapat belajar dari alam, bagaimana alam mempunyai suatu nilai yang unik dan sangat misterius.

Pembahasan mengenai alam semesta dalam Al-Qur’an terdapat dalam Surah Al-Anbiya’ ayat 30 yang berbunyi:

أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

”Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Allah juga telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Lalu, Dia bersemayam di ‘Arsy. Allah juga menciptakan siang dan malam untuk menentukan waktu, dan mengikuti dengan cepat.

Kemudian, Allah menciptakan matahari, langit, bulan, dan bintang-bintang untuk bersujud kepada-Nya. Karena Allah yang menciptakan, Allah juga lah yang berhak memerintahkannya.

Bumi Adalah Planet yang Mati

Bumi adalah planet yang mati, Allah yang menjadikannya hidup dengan menurunkan air dari langit. Ini terdapat dalam Surah An-Nahl ayat 65 yang berbunyi:

Baca Juga  Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Pandemi dengan Pola Hidup ala Rasulullah

وَٱللَّهُ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَآ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ

”Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).”

Dari Mana Air Berasal?

Waktu itu, alam semesta belum ada awan dan langit. Awan belum menghasilkan hujan, dan langit belum menghasilakn uap air. Maka, satu-satunya sumber air yakni berasal dari ‘Arsy-nya Allah.

Ini terdapat dalam Surah Al-Mu’minun ayat 18 yang berbunyi :

وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءًۢ بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّٰهُ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَإِنَّا عَلَىٰ ذَهَابٍۭ بِهِۦ لَقَٰدِرُونَ   

”Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”

Dijelaskan pula dalam Surah At-Thaha ayat 53 yang berbunyi :

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ

‘’Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.’’

Dan ada juga dalam Surah An-Nur ayat 45 yang berbunyi :

وَٱللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَآبَّةٍ مِّن مَّآءٍ ۖ فَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ بَطْنِهِۦ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُم مَّن يَمْشِى عَلَىٰٓ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

”Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.’’

Pada ayat- ayat tersebut, dapat kita ketahui bahwa air telah di turunkan ke bumi.

Baca Juga  Pikiran Terbuka sebagai Fondasi Kecerdasan Digital

Penciptaan Hewan dan Tumbuhan

Sebelum Allah menciptakan hewan, Allah sudah terlebih dahulu menciptakan tumbuh-tumbuhan sebagai makanan sekaligus cadangan makanan bagi hewan.

Allah menciptakan hewan di berbagai tempat di alam semesta, ada yang di darat, laut, bahkan ada juga yang di langit. Berbagai macam hewan telah diciptakan oleh Allah.

Allah adalah penata sunnah semesta yang dengan topangan kekuasaannya, Dia menjalankan dan mengatur semesta, sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya yang terdapat dalam Surah Al-Hajj ayat 65 yang berbunyi:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ وَٱلْفُلْكَ تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ وَيُمْسِكُ ٱلسَّمَآءَ أَن تَقَعَ عَلَى ٱلْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ بِٱلنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

”Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.’’

Manusia merupakan bagian dari alam semesta, karena dalam persoalan hidup, manusia juga harus tunduk dan patuh kepada ketentuan Allah sebagai penguasa tertinggi. Selain itu, manusia juga harus patuh kepada sunnah ciptaan-Nya, agar manusia dapat hidup dengan teratur.

Kesimpulannya adalah Al-Quran telah mendidik kita sebagai manusia yang harus senantiasa ramah kepada alam semesta. Memanfaatkan alam semesta dengan tidak melampui batas.

Pemanfaatan tersebut dapat kita lakukan dalam beberapa bentuk, salah satu contohnya adalah tidak merusak alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah, dengan tidak mengotori air serta menggunakannya secara hemat dan benar. Karena memanfaatkan ciptaan Allah dengan cara yang tidak benar bukan merupakan akhlak seorang muslim.

Baca Juga  Dinamika Ide Monoteisme Agama Ibrahim

Editor: Lely N

Avatar
1 posts

About author
Chairul Fadila Itb Ahmad Dahlan
Articles
Related posts
Riset

Membuktikan Secara Ilmiah Keajaiban Para Sufi

2 Mins read
Kita barangkali sudah sering mendengar kalau para sufi dan bahkan Nabi-nabi terdahulu memiliki pengalaman-pengalaman yang sulit dibuktikan dengan nalar, bahkan sains pun…
Riset

Lazismu, Anak Muda, dan Gerakan Filantropi untuk Ekologi

2 Mins read
“Bapak ini kemana-mana bantu orang banyak. Tapi di kampung sendiri tidak berbuat apa-apa. Yang dipikirin malah kampung orang lain,” ujar anak dari…
Riset

Pengorbanan Ismail, Kelahiran Ishaq, dan Kisah Kaum Sodom-Gomoroh

4 Mins read
Nabi Ibrahim as. yang tinggal Hebron mendapat berusaha menjenguk putra satu-satunya. Sebab pada waktu itu, Sarah sudah uzur dan belum juga hamil….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds