Fatwa

Lafal Bacaan Iftitah pada Shalat Tahajjud

2 Mins read

Dalam hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim terdapat bacaan iftitah untuk salat tahajud yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Jadi, setiap orang bisa menggunakan bacaan doa iftitah sebagaimana yang terdapat dalam Tanya Jawab Agama Jilid 4 hal 150-151 dan bisa juga dengan menggunakan doa iftitah  “Allahmumma lakal-hamdu anta nuurus-samawati … dan seterusnya sebagaimana berikut ini :

Hadis Riwayat al-Bukhari

وَفِيْ دُعَاءِ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم في التَّهَجُّدِ عِنْدَ قِيَاِم اللَّيْلِ أَنَّهُ كَاَن يَقُوْلُ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ، وَ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ  الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ،  وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. [رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ]

Artinya: “Dan dalam do’anya Nabi saw saat mengerjakan salat tahajud beliau membaca: Allaahumma lakal-hamdu anta nuurus-samaawaati wal-ardli. Wa lakal-hamdu anta qayyimus-samaawaati wal-ardli. Wa lakal-hamdu anta rabbus-samaawaati wal-ardli wa man fii hinna. Antal-haqqu, wa wa’dukal-haqqu, wa qaulukal-haqqu, wa liqaaukal-haqqu, wal-jannatu haqqun, wan-naaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, was-saa’atu haqqun (Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji. Engkau yang mengurusi langit dan bumi. bagi-Mu segala puji, Engkaulah Tuhan langit dan bumi dan siapa pun yang ada di dalamnya. Engkaulah kebenaran, dan janji-Mu adalah benar, dan perkataan-Mu adalah benar dan pertemuan dengan-Mu adalah benar, dan surga adalah benar, neraka adalah benar, Nabi-nabi-Mu adalah benar dan hari kiamat adalah benar.)” [HR. al-Bukhari]

Hadis Riwayat Muslim

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ مِنْ جَوْفِ الليْلِ: اللهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السماوات وَالأَرْضِ وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيَّامُ السماوات وَالأَرْضِ وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السماوات وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ وَقَوْلُكَ الحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَالجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَأَخَّرْتُ وَأَسْرَرْتُ وَأَعْلَنْتُ أَنْتَ إلهي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْت. [رَوَاهُ المُسْلِمُ ]

Baca Juga  Memahami Spiritual Shalat Masa Pandemi di Masjidil Haram

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., bahwasanya Rasulullah saw ketika mengerjakan salat dipertengahan malam, beliau mengucapkan: Allaahumma lakal-hamdu anta nuurus-samaawaati wal-ardli. Wa lakal-hamdu anta qayyaamus-samaawaati wal-ardli. Wa lakal-hamdu anta rabbus-samaawaati wal-ardli wa man fii hinna. Antal-haqqu, wa wa’dukal-haqqu, wa qaulukal-haqqu, wa liqaauka haqqun, wal-jannatu haqqun, wan-naaru haqqun, was-saa’atu haqqun. Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wa bika khaashamtu wa ilaika haakamtu. Faghfirlii maa qaddamtu wa akhkhartu wa asrartu wa a‘lantu anta ilaahii laa ilaaha illaa anta. (Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji. Engkau yang mengurusi langit dan bumi, bagi-Mu segala puji. Engkaulah Tuhan langit dan bumi dan siapa pun yang ada di dalamnya. Engkaulah kebenaran, dan janji-Mu adalah benar, dan perkataan-Mu adalah benar dan pertemuan dengan-Mu adalah benar, dan surga adalah benar, neraka adalah benar. Nabi-Mu adalah benar dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah kepada-Mu aku berserah diri. Kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku bergantung dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Engkau).” [HR. Muslim]

Bacaan Iftitah

عَنْ ابْنِ عَبَاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ صلى الله عليه وسلم كَاَن إِذَا قَامَ لِلتَّهَجُّدِ قَالَ بَعْدَ مَا يُكَبِرُ اللهُمَ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَموَاتِ وَالأَرْضِ.  [رواه مسلم]

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw ketika beliau bangun melaksanakan salat tahajud, maka setelah bertakbir beliau mengucapkan: Allaahmumma lakal-hamdu nuurus-samaawaati wal-ardli. (Ya Allah bagi-Mu segala puji, Engkau adalah cahaya langit dan bumi).” [HR. Muslim]

Baca Juga  Bagaimana Hukum Menunda Penguburan Jenazah?

Dalam urusan ibadah, khususnya mengenai bacaan iftitah tahajud boleh menggunakan bacaan yang beragam. Dengan syarat bahwa bacaan tersebut ada tuntunannya dalam hadis Nabi Muhammad saw dan Nabi Muhammad saw pun melakukannya. Wallahu a‘lam bish-shawab.

Sumber: Fatwa Tarjih no 9 tahun 2012. Disidangkan pada hari Jum’at, 24 Rabiulawal 1433 H / 17 Februari 2012 M

Editor: Yusuf R Y

Related posts
Fatwa

Meluruskan Bacaan Takbir Hari Raya: Bukan Walilla-Ilhamd tapi Walillahilhamd

1 Mins read
IBTimes.ID – Membaca takbir ketika hari raya merupakan salah satu sunnah atau anjuran yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Anjuran tersebut termaktub di…
Fatwa

Menggibahi Orang Lain di Group WhatsApp, Bolehkah?

2 Mins read
Di era banjirnya informasi yang tak dapat terbendungkan, segala aktivitas manusia nampaknya bisa dilacak dan diketahui dari berbagai media sosial yang ada….
Fatwa

Fatwa Muhammadiyah tentang Tarekat Shiddiqiyyah

4 Mins read
IBTimes.ID – Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, tarekat adalah jalan, cara, metode, sistem, mazhab, aliran, haluan, keadaan dan atau tiang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds