Tarikh

Pernikahan Zaid dan Zainab Bukti Pembaruan Sosial Rasulullah

3 Mins read

Arab Pra Islam

Arab pra Islam dikenal dengan zaman jahiliyah (masa kebodohan). Zaman ini memiliki budaya yang tidak manusiawi dan tidak berakhlak. Budaya buruk ini sudah melekat pada masyarakat Arab.

Perempuan juga menjadi korban budaya jahiliyah pada masyarakat Arab. Perempuan menjadi budak seks bagi mereka. Tak hanya itu, bahkan anak perempuan menjadi aib bagi mereka. Sehingga, tak segan anak perempuanya dikubur hidup-hidup.

Perbudakan juga menjadi budaya Arab. Masalah tersebut juga menjadi tantangan bagi Islam yang dibawa oleh Rasulullah. Hal ini secara tegas diselesaikan Islam dengan pembebasan budak yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat.

Tetapi, pembebasan budak tersebut malah menimbulkan status sosial baru. Status tersebut terdiri dari bebas (masyarakat bangsawan dan terhotmat), budak dan yang dibebaskan (budak yang dibebaskan oleh majikanya).

Zaid bin Haritsah Dinikahkan dengan Zainab

Status tersebut dirasakan oleh anak angkat Rasulullah sendiri yakni Zaid bin Haritsah. Zaid merupakan seorang budak yang dibeli oleh Hakim bin Hizam bin Khuwailid. Setelah membeli Zaid, Hakim beranjak ke Makkah dan menawarkan budak yang dibelinya kepada bibinya, Khadijah. Khadijah memilih Zaid bin Haritsah.

Zaid menjadi anak angkat Rasulullah dan Khadijah. Pertama kali tinggal di rumah Rasulullah, ia berumur 8 tahun. Ia mengalami kesedihan karena harus jauh dari orang tuanya. Rasulullah dan Khadijah menjadi ayah dan ibu pengganti Zaid yang sangat mengasihaninya. Zaid menjadi salah satu golongan orang yang pertama kali masuk Islam.

Kisah pembaruan sosial oleh Rasulullah terjadi ketika menikahkan Zaid dengan Zainab binti Jahsy. Rasulullah dengan berani ingin mematahkan stratifikasi sosial yang ada di masyarakat melalui keduanya. Zaid yang merupakan bekas budak atau yang dibebaskan, akan dinikahkan dengan Zainab yang merupakan bebas. Pernikahan ini tentunya menjadi aib bagi keluarga Zainab.

Baca Juga  Inilah Tiga Berhala yang Dihancurkan oleh Rasulullah

Turunnya Surat Al-Ahzab

Pernikahan ini mendapatkan penolakan keras terhadap keluarga Zainab. Bahkan, kabar pernikahan keduanya menimbulkan konflik besar. Hingga turunlah Surat Al-Ahzab ayat 36:

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.

Ayat ini tentunya berkaitan dengan desas-desus pernikahan Zaid dan Zainab. Zainab yang taat pada Allah dan Rasulullah dengan itu menerima pernikahan tersebut.

Pernikahan tersebut adalah bukti bahwa Rasulullah ingin menghapus anggapan budak, yang dibebaskan tidak sama dengan yang bebas. Namun, pernikahan Zaid dan Zainab tidaklah lancar karena terbentur budaya yang masih ada di tengah masyarakat.

Zainab maupun Zaid merasa tertekan dengan pernikahan tersebut. Selain itu, perasaan Zaid yang sulit dengan suramnya berumahtangga dengan Zainab. Tekanan stratifikasi sosial begitu terasa bagi Zaid maupun Zainab dan jalan akhir bagi mereka adalah perceraian (Ali Syariati: 2004).

Kisah pernikahan ini menimbulkan spekulasi para orientalis yang membenci Rasulullah. Mereka menganggap bahwa Rasulullah menyuruh Zaid untuk menceraikan Zainab karena Rasulullah pernah melihat lekuk tubuh Zainab yang dibalut dengan kain tipis. Ali Syariati menegaskan bahwa kisah orientalis itu hanyalah fiktif. Mereka menggambarkan seperti kisah biarawati dan pendeta dalam gereja.

Beban Moral yang Ditanggung Nabi

Rasulullah menanggung beban kesedihan antara keduanya. Zaid sering bercerita pada ayah angkatnya masalah rumah tangganya dengan Zainab dan begitupun Zainab. Sehingga, permasalahan mereka juga menjadi beban pikiran bagi Rasulullah.

Rasulullah merasa bertanggungjawab atas pernikahan mereka. Rasulullah melihat di antara keduanya terdapat kesedihan yang mendalam atas pernikahan tersebut. Karena hal itulah,  timbul tanggung jawab Rasulullah untuk menikahi Zainab. Tindakan tersebut mendapat kecaman dari masyarakat Arab karena beliau menikahi mantan istri anak tirinya.

Baca Juga  Dua Sastrawan Terkenal di Zaman Rasulullah Saw

Peristiwa ini menjadi penyebab turunya surat Al-Ahzab ayat 37:

“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: “Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah”, sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi”

Sejak saat itu, Zaid mulai dipanggil dengan Zaid bin Haritsah (sebelumnya dipanggil Zaid bin Muhammad). Pembaruan sosial terus dilakukan oleh Rasulullah. Salah satunya terhadap anak Zaid yakni Usamah.

Ia dipilih oleh Rasulullah menjadi panglima saat masih muda. Sehingga, Usamah dijuluki panglima perang termuda. Sesungguhnya semua hamba adalah sama yang dibedakan oleh ketaqwaan kepada Allah.

Editor: Yahya FR

Avatar
1 posts

About author
Penulis
Articles
Related posts
Tarikh

Hijrah Nabi dan Piagam Madinah

3 Mins read
Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan Islam, yang…
Tarikh

Potret Persaudaraan Muhajirin, Anshar, dan Ahlus Shuffah

4 Mins read
Dalam sebuah hadits yang diterima oleh Abu Hurairah dan terdapat dalam Shahih al-Bukhari nomor 1906, dijelaskan terkait keberadaan Abu Hurairah yang sering…
Tarikh

Gagal Menebang Pohon Beringin

5 Mins read
Pohon beringin adalah penggambaran dari pohon yang kuat akarnya, menjulang batang, dahan dan rantingnya sehingga memberi kesejukan pada siapa pun yang berteduh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds