Feature

Tim Tangguh Layanan Kesehatan Haji Indonesia

3 Mins read

“Sesama orang mukmin itu bagaikan satu bangunan (kal bunyan) yang saling menguatkan,” (H.R. Bukhari).

Demikian Rasulullah SAW mengajarkan persaudaraan sesama umat Islam. Khususnya umat Islam yang berkemajuan dalam berpikir, bersikap, dan bermuamalah.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bahkan sangat besar potensinya sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Kebesaran bangsa Indonesia ini harus diimbangi dengan standar tata kelola berbangsa dan bernegara yang berkemajuan. Termasuk di dalamnya tata kelola pelaksanaan ibadah haji di semua aspek. Khususnya ketangguhan layanan kesehatan jamaah haji Indonesia. 

Kemampuan Indonesia dalam mengatur jamaah Haji yang paripurna di bawah komando Dirjend PHU Prof. Hilman Latief yang menjadi integrator sekaligus kolaborator multi stakeholder melalui Kemenag kelak akan menjadi contoh tata kelola haji dunia. Jika manajemen pengaturan ratusan ribu jamaah haji Indonesia berhasil secara kuantitatif maupun kulaitatif dalam semua aspek layanan, tidak menutup kemungkinan negara-negara Islam lainnya akan berguru Ke Indonesia.

Banyak testimoni positif dari jamaah haji Indonesia untuk capaian pelayanan haji tahun ini. Bahkan melebihi ekspektasi jamaah yang sebelumnya telah mendapatkan catatan kritis pelaksanaan haji. Bravo Prof. Hilman yang humble dalam menata tim kerja secara profesional dan berkemajuan.

Salah satu aspek vital dalam tata kelola haji adalah layanan kesehatan jamaah haji. Berikut secarik gambaran capaian layanan kesehatan jamaah haji Indonesia.

Berikut gambaran infografis yang disampaikan kapuskes Haji Kemenkes RI dr. Budi Silvana melalui pesan Whatsapp kepada PPIH Sektor 1 – Mahbas JIN – Mashuri Masyhuda:

Semangat patriotisme 782 Tenaga Kesehatan yang diterjunkan Kemenkes RI untuk melayani duyufu Ar-Rahman yang melaksanakan ibadah haji Tahun 2022M/1443H ini. Personil yang disiagakan terdiri dari 48 dokter Spesialis, 298 dokter umum, 328 perawat professional, 104 tenaga lainnya. 

Baca Juga  Patologi Etno-Religion Muhammadiyah dan NU

Mereka berjuang mendampingi semua jamaah haji regular sejumlah 92.825 jamaah ditambah 1.437 petugas haji yang juga selalu aktif melakukan cek-up kesehatan. 

Dari infografi yang kami terima, terpantau secara kumulatif 133.514 kontrol dan rawat jalan dan 982 rawat inap  yang dilayani sejak tanggal 4 Juni 2022. Sampai hari ini rawat inap tercatat di KKHI Makkah 61 jamaah, masuk 20 orang dan keluar 17 jamaah. Di RS Arab Saudi 31 jamaah yang baru masuk 4 orang. Ada tiga jenis penyakit yang diagnosanya dominan antara lain batuk dan pilek sejumlah 25.380 jamaah, hipertensi 16.997 jamaah, saluran pernapasan akut 12.120 jamaah.

Adapun angka jamaah yang wafat 64 orang yang penyebabnya didominasi Cardiovascular Diseases sebanyak 35 kasus. Angka wafat ini sangat jauh lebih rendah jika dikomparasikan dengan data dari tahun 2016 sampai dengan Tahun 2019. Di mana angka wafat tertinggi pada tahun 2017, yaitu sejumlah 450 jamaah.

Angka wafat yang relatif kecil ini tentu semata-mata karena pertolongan Allah SWT, melalui wasilah para tenaga kesehatan yang berjuang tak kenal lelah 24 jam berjibaku dengan situasi yang tidak mudah jika dibandingkan saat mereka melayani pasien di rumah sakit masing-masing. 

Saya sebagai petugas haji Indonesia memberi kesaksian, betapa totalitasnya tim medis ini bekerja. Tidak hanya menunggu jamaah datang ke pos-pos kesehatan. Akan tetapi secara aktif melakukan visitasi turun langsung mengecek kesehatan jamaah di hotel-hotel. Khususnya para jamaah haji yang masuk dalam kategori resiko tinggi karena berbagai faktor menurut klasifikasi yang diidentifikasi tim kesehatan. 

Bahkan kapuskes haji dr. Budi Silvana di saat momentum Armuzna turun langsung ke lapangan membawa peralatan medis menembus terowongan mina untuk berbaur dengan tenaga kesehatan lainnya yang berpatroli dan mengawasi. Sewaktu-waktu jika ada jamaah yang membutuhkan pertolongan saat perjalanan menuju tempat melempar jumrah.

Baca Juga  Perbedaan Pendapat Akan Tetap Ada, Jadilah Perekat Umat!

Selain kapuskes haji juga tampak melakukan monitoring layanan Kesehatan Haji Sekjend Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha. Kepala Pusat Krisis Kesehatan dr. Eka Jusuf Singka juga memastikan persiapan pelayanan yang prima untuk Jamaah Haji Indonesia.

Sikap egaliter pimpinan Kemenkes RI ini tentu berdampak positif terhadap daya juang tenaga kesehatan lainnya karena ini adalah misi mulia menjemput berkah Allah SWT selain mengemban misi mejaga martabat Bangsa Indonesia yang tangguh dalam mengelola layanan Kesehatan di musim haji tahun ini. 

Pelayanan tenaga kesehatan yang penuh kasih sayang dalam menjalankan tugasnya sesungguhnya merupakan implementasi dari banyak firman Allah SWT dan Hadis Rasulullah SAW bagaimana seharusnya sesama umat Islam saling menyanyangi. 

Ayat Alquran dan hadis yang menggambarkan kasih sayang sesama muslim antara lain:

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara…” (Q.S. Al-Hujurat:10).

“Tidak beriman seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih-mengasihinya, sayang-menyayanginya, dan santun-menyantuninya, bagaikan satu tubuh (kal jasadil wahid) yang jika satu anggotanya menderita sakit maka menderita pula keseluruhan tubuh…” (H.R. Muslim).

Proses ibadah haji masih berlangsung. Masih ada 77.785 jamaah haji regular di tanah suci yang masih akan menyelesaikan rangkaian ibadah sunnah sebelum kembali ke tanah air. Kita semua bermunajat semoga pelaksanaan haji tahun ini membawa keberkahan kepada semua jamaah haji Indonesia dan keberkahan itu mengalir sampai ke tanah air. Sehingga Bangsa Indonesia dianugerahkan keselamatan oleh Allah SWT dalam menghadapi setiap tantangan di masa yang akan datang. 

Nuun walqolami wamaa yasthuruuun. Fastabiqul khairat.

Editor: Yusuf

Avatar
6 posts

About author
Petugas Haji Indonesia
Articles
Related posts
Feature

Air Kata Joko Pinurbo: Sebuah Obituari

4 Mins read
JOKO PINURBO bersedia tampil di acara “Wisata Sastra” di Jogja beberapa tahun lalu, dengan syarat: satu-dua nama penyair/cerpenis — yang ia duga…
Feature

Kedekatan Maulana Muhammad Ali dengan Para Tokoh Indonesia

3 Mins read
Ketika kita melakukan penelusuran terhadap nama Maulana Muhammad Ali, terdapat dua kemungkinan yang muncul, yakni Maulana Muhammad Ali Ahmadiyah Lahore dan Maulana…
Feature

Mengkritik Karya Akademik: Sebenarnya Menulis untuk Apa?

3 Mins read
Saya relatif jarang untuk mengkritik tulisan orang lain di media sosial, khususnya saat terbit di jurnal akademik. Sebaliknya, saya justru lebih banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *