Akhlak

Adab Berbicara Dalam Islam saat Bermain Game Online

3 Mins read

Game online begitu dekat dengan kehidupan kita sekarang, terutama anak remaja. Bermain bersama teman-teman di dunia maya seringkali membuat kita asyik sendiri, sehingga orang lain yang melihatnya akan berpikir, “kenapa ini orang ngomong-ngomong sendiri?” Asyik sendiri inilah yang membuat kita menjadi lupa diri, terbawa suasana hingga kadang terpancing emosi. Saat emosi, keluarlah kata-kata yang tidak sesuai adab berbicara dalam Islam seperti menghina, mengolok-olok, hingga memaki-maki.

Kita sebagai umat Islam sudah selayaknya menjaga lisan dalam kondisi apapun dan di manapun. Termasuk ketika kita sedang bermain game online, sebaiknya menghindari perkataan yang jorok atau keji yang menyalahi adab berbicara dalam Islam.

Adab Berbicara dalam Islam

Rasulullah saw. bersabda,

”Seorang mukmin itu bukanlah pencela atau pengutuk atau yang keji pembicaraannya.”

(HR. Bukhari di dalam Al-Adab Al-Mufrad dan disahihkan oleh al-Albani)

Jadi bagi kita yang mukmin sudah wajib hukumnya untuk tidak mencela orang lain walau bermain game sekalipun. Kalau kita mencela, tidak pantas kita disebut sebagai seorang yang beriman kepada Allah Swt.

Lalu bagaimana kalau sudah terlanjur kesal? 

Rasulullah saw bersabda,

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits di atas, diam bisa menjadi pilihan ketika amarah kita memuncak. Biar bagaimanapun perkataan yang tidak baik akan membawa kita kepada kehancuran. Mengingat sebuah petuah ‘apa yang kita ucapkan adalah doa’, berkata-kata yang baiklah atau diam saja.

Seperti kisah dari Maimun bin Mihran, ada seorang laki-laki yang datang kepada Salman al-Farisi r.a.

“Berilah nasihat kepadaku,” kata laki-laki itu.

“Janganlah engkau berbicara.” jawab Salman r.a.

Baca Juga  Adab Tidur Menurut Islam

“Orang yang hidup di tengah masyarakat tidak mampu untuk tidak berbicara.” katanya lagi, mengelak.

“‘Jika engkau berbicara, berbicaralah dengan benar atau diam.” 

“Tambahlah nasihatmu.” lelaki itu meminta nasihat lagi.

“Janganlah engkau marah.”

“Sesungguhnya aku tidak mampu untuk menahan diri dari sesuatu yang berada di sekitarku.”

“Jika engkau marah maka tahanlah lisan dan tanganmu.”

“Tambahlah nasihatmu.” sekali lagi, Ia meminta nasihat.

“Janganlah engkau bergaul dengan manusia.”

“Orang yang hidup di tengah masyarakat tidak mampu menghindar dari mereka.” heran, lelaki itu menerka-nerka.

“Jika engkau tidak mampu maka jujurlah dalam bicara dan tunaikan amanah.” bijak, kata Salman r.a.

Game Online: Memperhatikan Adab Berbicara dalam Islam

Berdasarkan kisah di atas, kita bisa coba kaitkan dengan konteks bermain game online. Maka akan jauh lebih baik jika waktu bermain gamenya kita alihkan untuk beribadah kepada Allah Swt.

Rasulullah saw. bersabda,

“Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Pertanyaannya sekarang, orang yang hidup di zaman digitalisasi pasti mengenal dan pernah memainkan game online. Dari kecil saja anak-anak sudah dikasih pegang gawai. Kadang anak kecil diberi video daring supaya diam, karena orangtua yang akan kewalahan ketika anak menjadi aktif.

Akibatnya, terjalinlah hubungan komunikasi antara anak dengan apa yang ditontonnya. Kata-kata yang keluar dari mulut anak-anak kerap mengikuti apa yang dilihatnya. Sementara orang-orang yang ada di video daring atau media sosial, belum tentu adab berbicaranya sesuai dengan adab berbicara dalam Islam.

Kenapa Islam begitu mewanti-wanti perkataan yang baik? Karena meneguhkan adab berbicara dalam Islam sesuai tuntunan Rasulullah saw. dapat menyelamatkan kita dari siksa neraka dan memasukkan kita ke dalam surga.

Baca Juga  Jika Kita Toleran, Konflik Keagamaan Pasti Cepat Selesai

Dari Sahl bin Saad r.a. beliau bersabda,

“Barangsiapa yang dapat memberi jaminan atas apa yang ada di antara dua jenggotnya (yaitu lisannya) dan yang ada di antara kedua kakinya (yaitu kemaluannya), maka aku memberikan jaminan surga kepadanya.” (Muttafaqun alaih).

Selain itu, dengan perkataan yang buruk akan membuat Allah murka. Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda,

“Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia pikirkan, lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataan itu. Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya, lalu ia dilemparkan ke dalam Jahannam.” (HR. Ahmad 8635, Bukhari 6478, dan yang lainnya).

***

Hal ini perlu kita ingat agar kita terbiasa berkata-kata baik dan memperhatikan adab berbicara dalam Islam. Dalam permainan game online, semua orang bisa saling bicara menanggapi satu sama lain. Mengomentari cara kita bermain dan pada akhirnya tergantung dari bagaimana kita menerima semua itu. Namun perlu kita ketahui, dalam hadis lain Rasulullah saw. bersabda,

“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaknya.” (HR Abu Daud).

Mungkin kita bisa menahan diri dari bicara kotor, namun sesuatu yang datangnya dari luar sulit kita kontrol. Untuk itu, dengan tidak meladeni debat para pemain lain merupakan sikap yang tepat. Dan ingatlah firman Allah Ta’ala yang artinya,

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS. Qaaf : 18).

Baca Juga  Islam Mengajarkan Filsafat Komunikasi Bersin

Baik dan buruknya perkataan kita ada yang menilai dan mengawasinya. Jangan menyerah untuk tetap berbuat baik,

“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.” (QS. An-Nisa: 114). Tetaplah menjadi brand ambassador yang baik untuk Islam, beriman kepada Allah Swt.

“Non muslim tidak membaca Al-Qur’an, tidak membaca hadis. Mereka membaca (melihat) kita sebagai seorang muslim.” -Khabib Nurmagomedov

Editor: Shidqi Mukhtasor
Yusuf Fachroby
1 posts

About author
Mahasiswa Manajemen ITB Ahmad Dahlan Karawaci
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds