Tarikh

Ali bin Abi Thalib: Sang Putra Ka’bah

3 Mins read

Dalam lembaran emas umat Islam, kita akan menjumpai seorang tokoh yang tak ditandingi kemulaianya. Seorang yang sarat dengan zuhud, wara’, dan jihad dengan nyawa berserta harta di jalan Allah.

Dia adalah Ali bin Abi Thalib, seorang tokoh yang diperebutkan oleh berbagai mazhab, baik Sunni maupun Syi’i. Kita akan mengenal dalam beberapa episode artikel kedepan melalui berbagai sumber otoritatif, riawayat kehidupan dan masa kekhalifahan seorang yang berkumpul padanya keutamaan dan warisan Nabi. Bismillah.

Nasab dan Nama Kecil

Ali bin Abi Thalib (nama aslinya adalah Abdul Manaf) bin Abdul Muthalib (Syaibah) bin Hasyim (Amr) bin Abdul Manaf (al Mughirah) bin Qusai (Zaid) bin Kilab bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadr bin Kinana.

Ketika lahir beliau diberi nama oleh ibunya, Asad, untuk menghormati kakeknya dari pihak ibu, Asab bin Hasyim. Riwayat ini dikuatkan oleh syair yang dilantunkan Ali saat perang Khaibar : “Aku diberi nama oleh ibuku Haydarah, seperti singa (asad) hutan yang menyeramkan”. Abu Thalib tidak hadir saat kelahiran Ali, dan mengganti nama Haydar tersebut karena tidak menyukainya.

Abu Thalib, ayah Ali, adalah adalah kakak dari Sayyid Abdullah, ayah nabi. Abu Thalib sangat mencintai Abdullah, sehingga meneruskan rasa cintanya tersebut dengan mengasuh Muhammad kecil. Ali sendiri juga diasuh oleh Nabi untuk meringankan beban ekonomi Abu Thalib dimasa tuanya.

Ibunya adalah Fathimah binti Asad bin Hasyim, adalah wanita pertama dari bani Hasyim yang memberi kelahiran ke sesama anggota bani Hasyim. Selain Ali, Fathimah juga melahirkan 3 kakak laki laki dari Ali, yaitu Thalib, Aqil dan Jafar. Juga dua orang perempuan, Ummu Hani dan Jumanah. Fathimah binti Asad masuk islam serta ikut berhijrah.

Baca Juga  Khilafah Islamiyah (1): Pengertian dan Sistem

Julukan

Ali bin Abi Thalib adalah khalifah pertama umat Islam dari Bani Hasyim. Ali juga dikenal sebagai Abu Sabtain, karena ayah dari dua cucu Nabi yang paling dicintai Hasan dan Husain. Ali juga dipanggil Abu al Hasan, merujuk kepada putra tertuanya, al Hasan, yang lahir dari Fathimah. Beliau juga memilki kunyah (julukan) Abu Turab, sebuah julukan yang disukainya karena diberikan oleh Nabi.

Dalam Kitab al Adap al Mufrad dari Sahl bin Saad berkata, “sesungguhnya nama yang paling disenangi Ali adalah Abu Thurab dan dia suka dipanggil dengan nama ini.” Abu Turab adalah nama yang diberikan oleh Rasulullah, tatkala suatu hari Ali marah kepada Fathimah.

Dia kemudian keluar dan bersandar di tembok Masjid Nabawi. Kemudian datanglah Rasullullah dan menghapus debu debu yang menempel dari pundak Ali sambil berkata “duduklah wahai Abu Turab”.

Ali ash Shalabi menukil al Fakihi yang menyatakan bahwa Ali adalah anggota Bani Hasyim pertama yang dilahirkan dalam Kabah. Al Hakim mengatakan bahwa riwayat yang menyatakan bahwa Ali dilahirkan dalam Kabah adalah khabar mutawatir. Maksudnya riwayat tersebut melalui banyak rawi yang tidak mungkin mereka semua sepakat untuk berdusta.

Ali juga termasuk as sabiquna al awwalun dari golongan anak-anak. Bahkan Imam Suyuthi menukil bahwa Ibn Abbas, Anas, Zaid bin Tsabit, dan Salman menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalih adalah muslim pertama ketika umurnya baru sepuluh tahun, atau bahkan lebih muda. Abu Ya’la meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib bahwa dia mengatakan “Nabi menerima wahyu pada hari senin sedangkan aku masuk Islam pada hari selasa”.

Ali dipersaudarakan dengan diri Rasulullah sendiri ketika mu’akhat (peristiwa di mana Nabi saling mempersaudarakan para shahabat, selepas hijrah di Madinah). Ali bin Abi Thalib termasuk dari sepuluh orang yang dijamin masuk surga. Sebagai sepupu nabi, Ali sekaligus merupakan menantu Nabi dengan menikahi Fathimah binti Muhammad.

Baca Juga  3 Maret 1924: Ketika Kekhalifahan Islam Berakhir

Gambaran Fisik Ali bin Abi Thalib

Penampilan fisiknya disebutkan oleh Abu Jafar Muhammad bin Ali, bahwa Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang tidak begitu tinggi, memilki perut besar, jenggot putih lebat yang memenuhi kedua bahunya, dan berkulit sawo matang. Suyuthi dalam Tarikh Khulafa menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah seorang tua yang banyak mengarang syair.

Riwayat lain yang dinukil oleh ash Shalabi menyebutkan bahwa Ali adalah seorang yang memilki tinggi umumnya masyarakat Arab saat itu. Memiliki mata besar yang hitam gelap dan wajahnya tampan bak bulan purnama.

Memilki bahu yang luas, tangan besar dan leher jenjang. Ali juga mudah dikenali melalui kepalanya yang botak, tanpa rambut yang hanya tumbuh bagian kepala belakang. Ditambah jenggot yang besar dan panjang.

Editor: Dhima Wahyu Sejati

35 posts

About author
Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Hadits Fakultas Ushuluddin Adab & Dakwah, UIN Sayyid Ali Rahmatullah. Dapat disapa melalui akun Instagram @lhu_pin
Articles
Related posts
Tarikh

Hijrah Nabi dan Piagam Madinah

3 Mins read
Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan Islam, yang…
Tarikh

Potret Persaudaraan Muhajirin, Anshar, dan Ahlus Shuffah

4 Mins read
Dalam sebuah hadits yang diterima oleh Abu Hurairah dan terdapat dalam Shahih al-Bukhari nomor 1906, dijelaskan terkait keberadaan Abu Hurairah yang sering…
Tarikh

Gagal Menebang Pohon Beringin

5 Mins read
Pohon beringin adalah penggambaran dari pohon yang kuat akarnya, menjulang batang, dahan dan rantingnya sehingga memberi kesejukan pada siapa pun yang berteduh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds