Ibadah

Amal Ibadah Bukan Penentu Masuk Surga

3 Mins read

Terkadang kita mengira bahwa dengan melaksanakan sholat wajib, sholat sunah, dan amal ibadah lainnya, kita bisa mendapatkan surga. Padahal, amal ibadah bukan alasan seseorang masuk surga. Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW menyampaikan satu perkataan yang membuat para sahabat terperanjat. Dalam sebuah teks hadis dari Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berbunyi,

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ إِمَّا مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَسْتَعْتِبَ

Abu Hurairah berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalnya.” Para sahabat bertanya, “Begitu juga dengan engkau, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku. Oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian. Jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat.” (HR. Bukhari : 5241).

Pernyataan Nabi ini tentu sontak membuat para sahabat kaget dan bingung. Bagaimana amal seorang hamba Allah bukan penentu masuknya hamba Allah ke dalam surga-Nya? Bahkan Nabi sendiri mengatakan bahwa ketentuan tersebut juga mengikat pada dirinya sebagai seorang rasul. Lalu apa yang menjadi jaminan seorang hamba masuk surga Allah?

Imam Zarkasyi dan beberapa ulama lainya menjelaskannya dalam sebuah kalimat,

فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا

Berlaku luruslah dan mendekatlah kepada Allah.

Seorang muslim hendaknya berusaha untuk menyempurnakan ibadah, dan berusaha untuk mencontoh Nabi Muhammad SAW sebaik mungkin. Amal ibadah seseorang bukanlah jaminan yang akan memasukannya ke dalam surga. Meskipun terlihat rajin ibadah, bisa jadi Allah tetap memasukanya ke dalam neraka.

Baca Juga  Istighfar, Taubat, Doa, dan Kunut Agar Pandemi Segera Berlalu

Hal ini juga sebagaimana yang pernah pada seorang sahabat. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dalam Kitab al-Adab al-Mufrad dikisahkan seorang sahabat yang menyampaikan berita kepada Rasulullah SAW perihal seorang wanita yang ahli ibadah tapi suka menyakiti tetangganya. “Ya Rasulullah, ada seorang wanita yang rajin sholat malam, gemar berpuasa di siang hari, giat melakukan amal kebaikan dan banyak bersedekah. Namun dia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Mendengar hal ini, Rasulullah bersabda, “Tiada kebaikan padanya dan dia termasuk penghuni neraka.”

Na’udzubillah min dzalik. Semoga Allah menjaga kita dari perbuatan yang sia-sia.

Cara Menyempurnakan Amal Ibadah

Lalu bagaimana cara kita menyempurnakan ibadah kita? Pertama, kita perlu meneladani cara ibadah Nabi Muhammad SAW. Terdapat sebuah hadis yang sangat masyhur yang padanya Nabi Muhammad SAW bersabda,

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّي

Sholatlah kalian sebagaimana aku sholat.

Maka kaidah tersebut juga melingkupi cara wudhu kita, takbir kita, sedekap kita, rukuk, sujud, tahiat, salam, hingga doa kita. Kita upayakan ibadah kita agar dapat sebaik mungkin sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kedua, cara yang perlu dilakukan adalah menambah ibadah sholat wajib kita dengan melaksanakan sholat sunah qabliah maupun bakdiah. Nabi Muhammad SAW bersabda,

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Dari Ummu Habibah dia berkata, Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat sunah dua belas raka’at dalam sehari, maka akan di bangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Abu Daud : 1059).

Lalu sholat dua belas rakat apa saja yang dimaksud? Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,

Baca Juga  Mana Dulu, Ilmu atau Adab?

عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ

Dari Ummu Habibah ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa dalam sehari semalam sholat sunah dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga; empat rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib, dua rakaat setelah isya` dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Tirmidzi : 380).

Allah menjanjikan pada hamba-Nya istana kelak di surga bagi mereka yang mau melaksanakan sholat sunah qabliah maupun bakdiah. Mungkin bila itu masih kurang cukup untuk menjadi motivasi, maka kita bisa perhatikan sabda Nabi yang lain bahwa amal ibadah wajib yang pertama kali dihisab di akhirat adalah ibadah sholat. Sholat sunat bisa menutupi kekurangan sholat wajib. Ditegaskan dalam hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah RA berikut,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah ibadah sholat. Rabb kita berkata kepada para malaikat-Nya sementara Dia Maha Mengetahui, “Lihatlah sholat hamba-Ku, apakah sempurna atau kurang?” Jika sholat wajibnya sempurna, maka dicatat baginya telah sempurna, dan bila kurang dari sholat wajibnya itu, Allah berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku ini memiliki amal ibadah sholat sunah?” Apabila ia memiliki amal ibadah sholat sunat, Allah berfirman: “Sempurnakanlah untuk hamba-Ku sholatnya yang kurang dengan amal ibadah sholat sunahnya itu.” Kemudian diambillah amal-amal sholat sunah itu untuk menyempurnakan amal ibadah sholat wajib yang kurang.“”

Baca Juga  Memelihara Bahtera Masyarakat dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Dua pesan di atas adalah upaya minimal cara kita untuk menyempurnakan amal ibadah kita. Dengan memahami bahwa tiada seorang masuk surga karena amalnya, hendaknya kita menyempurnakan kekurangan amal ibadah kita. Semoga dengannya Allah SWT dengan rahmat-Nya berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Aamiin.

Editor: Shidqi Mukhtasor
Avatar
1 posts

About author
Andi suseno Dosen AIK LPSI UAD
Articles
Related posts
Ibadah

Mengapa Kita Tidak Bisa Khusyuk Saat Salat?

3 Mins read
Salat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Di dalam Islam, salat termasuk sebagai rukun Islam yang kedua. Sebab, tanpa terlebih dahulu mengimani…
Ibadah

Empat Tingkatan Orang Mengerjakan Shalat, Kamu yang Mana?

4 Mins read
Salah satu barometer kesalehan seorang hamba dapat dilihat dari shalatnya. Dikatakan oleh para ulama, bahwa shalat itu undangan dari Allah untuk menghadap-Nya….
Ibadah

Sunah Nabi: Hemat Air Sekalipun untuk Ibadah!

3 Mins read
Keutamaan Ibadah Wudu Bagi umat Islam, wudu merupakan bagian dari ibadah harian yang selalu dilakukan terutama ketika akan melaksanakan salat. Menurut syariat,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *