Kaunia

Atom dalam Al-Quran dan Ilmu Kimia

3 Mins read

Sebelum mengulas tentang atom dalam al-Quran kita perlu memahami bahwa Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan, fakta ilmiah al-Qur’an telah terbukti kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Para ilmuwan telah berhasil membuktikan kebenaran itu melalui penelitian ilmiah. Di dalam al-Qur’an banyak berisi tentang ayat-ayat yang menjelaskan tentang sains, salah satunya adalah ilmu kimia.

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat dari skala atom hingga molekul dan perubahan energi yang menyertai suatu perubahan materi atau zat. Ilmu kimia mulai dipelajari dijenjang sekolah menengah atas (SMA). Buku-buku kimia yang digunakan sekarang adalah buku-buku yang membahas ilmu kimianya saja tanpa ada integrasi dari ayat-ayat al-Qur’an. Padahal banyak sekali ayat-ayat al-Qur’an yang membahas tentang ilmu kimia, salah satunya tentang atom.

Berikut konsep struktur atom dalam perspektif al-Qur’an, di antaranya:

Atom dalam Al-Quran

Atom pertama kali dicetukan oleh Democritus. Menurut Democritus, semua dapat dipecahkan menjadi partikel terkecil dimana partikel-partikel tidak bisa lagi dibagi disebut atom. Setiap materi di alam semesta ini tersususn atas partikel-partikel yang sangat kecil. Sebelum para ahli mengemukakan pendapatnya, Allah sudah mencantumkan tentang atom di dalam al-Qur’an, yaitu surah al-Zalzalah ayat 7-8

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ  وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

Artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”

Dari kedua ayat tersebut, terdapat kata zarrah yang artinya lebih halus dari debu. Istilah zarrah juga dipakai oleh para ahli fisika Arab untuk menyebutkan kata atom. Dalam ayat ini, terlihat bahwa atom mempunyai berat (massa) dan besaran. Karena dari ayat ini disebutkan “seberat zarrah” berarti atom mempunyai massa.

Baca Juga  Modernisme Pemberdayaan ala Muhammadiyah, Apa Saja?

Atom dalam Al-Quran dan Ilmu Kimia

John Dalton

John Dalton adalah seorang fisikawan Inggris yang mengemukakan gagasannya tentang atom. Menurutnya, atom merupakan partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Setiap atom dapat membentuk molekul dan senyawa. Teori atom Dalton ditunjang oleh dua hukum kekekalan alam, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (hukum Proust). Gagasan yang dikemukakan oleh Dalton sejalan dengan kata zarrah yang terdapat dalam surah al-Zalzalah ayat 7-8 yang dibahas tadi.

J.J Thomson

J.J Thomson adalah fisikawan Amerika yang mengemukakan bahwa atom memiliki muatan positif yang terbagi merata keseluruh isi atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang tersebar diantara muatan tersebut. Keadaannya seperti roti kismis. Pengetahuan tentang adanya partikel yang lebih kecil dijelaskan dalam surah Yunus ayat 61:

وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: “Dan tidaklah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi maupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”

Dalam ayat tentang atom dalam al-Quran tersebut, terdapat kata zarrah yang diartikan sebagai atom. Allah mengetahui segala hal yang ada di bumi maupun di langit baik yang ukurannya lebih kecil dari atom maupun yang lebih besar. Secara jelas, dalam ayat tersebut Allah menyebutkan bahwa terdapat sesuatu yang lebih kecil dari atom itu sendiri. Para ilmuwan sudah menemukan yang lebih kecil dari atom, yaitu proton, elektron, dan neutron.

Baca Juga  Isra' Mi'raj di Mata Sains

Rutherford

Rutherford adalah fisikawan yang mengemukakan fakta bahwa dalam atom terdapat inti atom yang bermuatan positif yang berukuran jauh lebih kecil dari atom, tetapi massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya. Model atom Rutherford menggambarkan atom terdiri dari inti bermuatan positif dan berada pada pusat atom serta elektron bergerak melintasi inti. Mengenai konsep atom Rutherford sudah dijelaskan dalam surah Yasin ayat 36

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ

Artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.”

Niels Bohr

Pada tahun 1913 Niels Bohr menyusun teori berdasarkan atom Rutherford dan teori kuantum. Elektron-elektron mengelilingi inti yang terbagi atas beberapa kulit. Nomor dan nama kulit dari suatu atom disebut bilangan kuantum. Tiap-tiap kulit dibagi dalam sub kulit. Masing-masing kulit dapat mempunyai elektron maksimum 2n2 dimana n adalah bilangan kuantum, tetapi harus didasari pada Azas Pauli. Azas Pauli mengatakan bahwa tidak mungkin ada dua elektron yang memiliki lintasan-lintasan dengan bilangan-bilangan kuantum yang tetap sama. Banyaknya elektron dari masing-masing sub kulit adalah s = 2 elektron, p = 6 elektron, d = 10 elektron, dan f = 14 elektron. Teori atom Bohr dijelaskan dalam surah Yunus ayat 5

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahu bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda  (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Konfigurasi elektron

Konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron yang bergerak pada lintasan tertentu. Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada masing-masing orbitnya yang dikenal kulit elektron. Jumlah kulit elektron pada tabel periodik unsur sesuai dengan nomor periode unsur atom tersebut, sedangkan jumlah seluruh elektron sama dengan nomor atomnya. Konfigurasi elektron dijelaskan dalam surah Yasin ayat 40

Baca Juga  Aktif dalam Pemberdayaan Desa, UMY Raih Dua Penghargaan dalam Abdidaya 2021

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Artinya: “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa semuanya diatur oleh Allah, hal ini sama seperti sebuah atom dan pergerakannya yang sama dengan pergerakan galaksi. Elektron terus berputar mengelilingi inti atom. Semua elektron bermuatan negatif dan semua neutron bermuatan positif dimana muatan positif dari inti menarik elektron, sehingga elektron tidak pernah meninggalkan inti meskipun ada gaya sentrifugal yang menarik elektron menjauh dari inti yang terjadi akibat kecepatan elektron. Demikianlah ulasan tentang atom dalam al-Quran.

Editor: Nabhan

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Kaunia

Ru'yat Ta'abbudi dan Penyatuan Kalender Islam

2 Mins read
Perkembangan pemikiran tentang kalender Islam di kalangan ormas Islam mengalami kemajuan baik dari segi pemikiran maupun instrumentasi astronomi yang dimiliki. Hal ini…
Kaunia

Menaksir Berat Sapi Secara Cepat

1 Mins read
Kaunia

Moderasi dalam Sidang Isbat

3 Mins read
Di Indonesia kehadiran sidang Isbat sudah lama diperdebatkan keberadaannya. Di satu sisi dianggap sebagai jembatan untuk mempertemukan perbedaan pandangan antara pendukung hisab…

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *