Akhlak

Belajar dari Rumah dan Adab Penuntut Ilmu

3 Mins read

Saat ini dunia sedang diuji dengan pandemi COVID-19. Hal ini sangat berdampak pada seluruh sektor yang telah berjalan pada umumnya. Seperti sektor ekonomi, pariwisata, bahkan juga kegiatan belajar mengajar. Belajar dari rumah pun harus dilakukan karena wabah ini.

Namun patut kita syukuri, di zaman modern ini dunia sudah semakin maju dan canggih. Adanya internet dapat menghubungkan orang dari satu wilayah dengan wilayah lainnya untuk berkumpul dan bertemu hanya melalui sebuah aplikasi pertemuan saja.

Belajar dari Rumah dan Adab Belajar

Di dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin karya Imam al-Ghazali setelah menulis mukadimah kitab tersebut, beliau memulai pembahasan kitab tersebut dengan bab keutamaan ilmu pengetahuan.

Dari banyaknya ayat Alquran yang menerangkan tentang keutamaan ilmu, beliau mengutip firman Allah yang artinya: “Allah sudah menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan dia sendiri, juga malaikat dan orang-orang berilmu pengetahuan menyaksikan yang demikian itu, bahkan Allah itu maha berdiri sendiri dengan adil.” (QS. Ali Imron: 18).

Kemudian beliau menghimbau para pembaca untuk memperhatikan ayat tersebut. Bahwa Allah menempatkan ahli ilmu di urutan ketiga setelah malaikat. Hal ini menunjukan bahwa seorang ahli ilmu adalah orang yang mulia di sisi Allah.

Kemudian dalam pembahasan yang sama, beliau mengutip sabda Rasulullah yang artinya: “Apabila aku di datangi oleh suatu hari dan aku tidak bertambah ilmuku pada hari itu yang dapat mendekatkan ilmuku kepada Allah, maka tidak ada keberkahan untukku dalam terbitnya matahari pada hari itu”.

Hadis di atas menunjukkan bahwa betapa ruginya seorang muslim yang di dalam satu hari satu malam tidak mendapatkan tambahan ilmu, khususnya ilmu agama yang membawa kesuksesan di dunia dan di akhirat. Maka patut kiranya kita sebagai seorang pelajar muslim agar tidak melawatkan hari tanpa ada tambahan ilmu, baik agama maupun ilmu umum.

Baca Juga  Fastabiqul Khairat untuk Menyikapi Sertifikasi Penceramah

Adapun untuk dalil tentang kewajiban menuntut ilmu, beliau mengutip beberapa firman Allah dan sabda Rasulullah. Salah satunya adalah firman Allah yang artinya: “Maka tanyalah kepada ahli ilmu pengetahuan, apabila kamu semua tidak mengerti” (QS. an-Nahl: 43).

Dari firman Allah pada ayat tersebut, kita dapat langsung memahami bahwa Allah mengimbau kepada segenap manusia yang sehat akalnya untuk terus belajar dan berguru. Mengingat bahwa betapa luasnya ilmu yang ada di dunia ini yang tentu tidak sebanding dengan ilmu yang Allah miliki.

Rasulullah juga bersabda yang artinya: “Mencari Ilmu pengetahuan itu wajib bagi setiap muslim“. Karena itu, meskipun harus belajar dari rumah, menuntut ilmu juga perlu tetap dilakukan.

Adab Belajar dari Rumah

Dengan adanya pandemi virus COVID-19, sektor pendidikan juga turut terkena dampak yang sangat besar. Seluruh lembaga pendidikan akhirnya meliburkan aktifitas pembelajaran secara serempak guna memutus mata rantai penularan virus COVID-19. Kemudian aktifitas belajar pun dialihkan melalui pertemuan secara daring, atau yang biasa disebut Belajar dari Rumah (BDR).

Banyak sekali problematika adab yang sedang terjadi di dalam dunia pendidikan saat ini. Diantara faktor utama penyebabnya adalah kemalasan dan kesombongan seorang murid terhadap guru. Dalam beberapa bulan terakhir ini kami mengamati munculnya problematika baru yang muncul ketika pembelajaran dilakukan secara daring, diantaranya:

Pertama, masalah sikap dan kerapian murid. Rata-rata murid menganggap sepele perihal kerapian dan sikap saat belajar dari rumah. Diantaranya adalah berpakaian tidak rapi, bertutur kata yang tidak sopan, dan tidak menunjukkan sikap mendengar yang baik. Hal ini disebabkan karena murid tidak berhadapan langsung dengan guru.

Kedua, masalah kedisiplinan waktu. Faktor kegiatan belajar yang dilakukan dari rumah membuat murid tidak memperhatikan waktu, merasa santai dan bebas beraktifitas. Sehingga tidak jarang seorang murid terlambat dalam kehadiran sesuai dengan jam yang telah ditetapkan oleh pihak guru maupun sekolah.

Baca Juga  Ibrah Kesabaran Nabi Ayyub dalam Pandemik COVID-19

Ketiga, tidak memperhatikan atau tidak fokus dengan penjelasan guru. Pembelajaran yang dilakukan dari rumah memunculkan banyak godaan bagi murid. Seperti murid menjadi tidak fokus dengan penjelasan guru karena membuka sosial media, bermain game, menonton film, dan mendengarkan musik, bahkan sampai meninggalkan forum tanpa izin.

Agar terhindar dari sifat-sifat yang tercela dalam menuntut ilmu, alangkah baiknya seorang murid mengulang-ulang kembali pelajaran adab di dalam menuntut ilmu. Dan yang terpenting juga langsung mengaktualisasikannya di dalam proses pembelajaran.

Salah satu buku tentang adab di dalam menuntut ilmu yang banyak direkomendasikan dan masyhur di kalangan pelajar adalah kitab Ta’limul Muta’allim karya Syekh az-Zarnuji yang kemudian disyarah Syekh Ibrahim bin Ismail dan ditahqiq oleh Dr. Marwan Qobbani.

Menghormati Guru

Di dalam kitab Ta’limul Muta’allim fi Thoriqi Ta’allum yang di tulis Syekh az-Zarnuji pada pasal tentang mengagungkan Ilmu dan ahlinya. Beliau menyebutkan bahwa “Ketahuilah! Seorang penuntut ilmu itu tidaklah mendapatkan ilmu dan tidak dapat memetik manfaat dari ilmu yang ia dapatkan, kecuali dengan mengagungkan ilmu dan ahlinya, serta mengagungkan dan menghormati gurunya“.

Hal ini patut kita perhatikan sebagai seorang pelajar bahwa ilmu dan guru memiliki hak untuk dihormati dan di hargai. Jika seorang murid tidak menghormati keduanya, maka murid tersebut tidak akan mendapatkan ilmu dan manfaatnya. Intinya bahwa seorang murid harus mencari rida dari sang guru, selama guru tersebut tidak mengajarkan kemaksiatan.

Di dalam kegiatan belajar dari rumah, seorang murid tetap wajib memerhatikan adab-adab di dalamnya. Memerhatikan sikap dan cara berpakaian selama belajar, berusaha hadir sesuai dengan jam yang sudah ditetapkan, dan tidak membuka sesuatu yang tidak berkaitan dengan pelajaran. Tujuannya hanya untuk mencari keberkahan dan mendapatkan manfaat ilmu yang sedang dipelajari.

Baca Juga  Merawat Semangat Islam Progresif

Semoga dengan menjaga adab di dalam proses menuntut ilmu dan juga menghormati guru, Allah menjadi rida dengan ilmu yang kita pelajari. Sehingga menghadirkan berkah dan manfaat bagi diri kita dan orang-orang di sekeliling kita. Artikel ini penulis tutup dengan sebuah kata mutiara dari khalifah keempat umat Islam:

Aku adalah hamba dan abdi dari siapapun yang mengajariku walaupun hanya satu huruf, aku pasrah padanya. Entah aku mau di jual, di merdekakan atau tetap sebagai seorang hamba“.

Ali bin Abi Thalib

Editor: Rifqy N.A./Nabhan

Avatar
3 posts

About author
Mahasiswa di jurusan Hukum Keluarga Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.
Articles
Related posts
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…
Akhlak

Hidup Sehat ala Rasulullah dengan Mengatur Pola Tidur

4 Mins read
Mengatur pola tidur adalah salah satu rahasia sehat Nabi Muhammad Saw. Sebab hidup yang berkualitas itu bukan hanya asupannya saja yang harus…
Akhlak

Jangan Biarkan Iri Hati Membelenggu Kebahagiaanmu

3 Mins read
Kebahagiaan merupakan hal penting yang menjadi tujuan semua manusia di muka bumi ini. Semua orang rela bekerja keras dan berusaha untuk mencapai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *