Perspektif

Israel Aneksasi Wilayah Tepi Barat Palestina, Hamas: Ini Deklarasi Perang!

3 Mins read

Konflik antara Israel dan Palestina tampaknya sangat akrab di telinga masyarakat dunia. Seperti diketahui konflik antara kedua negara telah berlangsung sejak awal abad ke-20 dan setelah Inggris meninggalkan daerah itu. Israel atau Zionis mulai menyerang beberapa bagian negara Palestina. 

Inilah yang membuat beberapa negara di Arab seperti Yordania, Arab Saudi dan beberapa negara mulai menyalakan sinyal tanda perang dengan Israel pada waktu itu. Kemudian beberapa tahun kemudian orang-orang Arab di sekitarnya mulai berperang melawan Israel yang akhirnya membuat gencatan senjata.

Israel tampaknya tidak puas dengan hanya membuat gencatan senjata. Setiap kali mereka membuat gencatan senjata, mereka berulang kali melanggar beberapa perjanjian damai dengan Israel. Mulai dari awal pendudukan Israel di wilayah Palestina hingga sekarang banyak korban telah jatuh di pihak kedua negara. 

Kasus terbaru antara keduanya adalah aneksasi wilayah Palestina yang dilakukan oleh pihak Israel. Hal ini tentu saja menimbulkan kontroversi mengingat krisis dunia saat ini terhadap pandemi COVID-19. Israel tampaknya terus bersikeras mencaplok wilayah itu. Hal ini kemungkinan akan memicu kembali konflik antara keduanya di tengah pandemi ini.

Konflik Antara Israel dan Palestina

Berbicara tentang konflik antara kedua negara, rasanya tak ada habisnya. Mulai dari tahun 1948 hingga sekarang Israel dan Palestina masih terlibat dalam konflik.

Akar dari konflik ini adalah ketika Inggris meninggalkan Israel dan Zionis Israel ingin merebut wilayah mereka dari tangan orang-orang Palestina yang menurut kitab suci mereka sebagai tanah perjanjian. Mereka rela melakukan kebrutalan untuk mendapatkan apa yang telah dijanjikan. Dari mulai serangan brutal terhadap warga Palestina hingga pembunuhan mereka, mengakibatkan korban di kedua belah pihak.

Baca Juga  Jangan Sampai Sikap Terhadap Palestina Terbelah oleh Sentimen Golongan

Mereka juga berulang kali membuat gencatan senjata dan beberapa perjanjian damai. Namun, tampaknya Israel beberapa kali melanggar perjanjian itu, yang dikecam oleh semua Muslim di dunia yang mengkhawatirkan kondisi Palestina. Sampai-sampai Israel segera mengumumkan bahwa ibukota Israel akan dipindahkan ke Yerusalem, yang juga didukung oleh Amerika Serikat sebagai sekutunya. 

Tindakan Israel ini tentu mendapat kecaman dari berbagai negara di dunia yang mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh Israel adalah kesalahan. Karena pada dasarnya kota Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Israel Aneksasi Tepi Barat Palestina

Setelah merebut Yerusalem beberapa tahun yang lalu dan berencana menjadikannya ibu kota Israel, tampaknya pemerintah Israel tidak berhenti mengambil wilayah Palestina dari tahun ke tahun. 

Kasus terbaru mencuat di antara dua kubu yang berseberangan. Pihak Israel secara terbuka mengumumkan rencana aneksasi Tepi Barat sebagai wilayah kekuasaan atau otoritas baru Israel. Rencana ini diumumkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu beberapa bulan yang lalu. Israel telah merencanakan untuk memindahkan beberapa kelompok Yahudi dan membangun kompleks permukiman di sana. 

Hal Ini tentu menjadi hambatan bagi Palestina ketika mereka baru-baru ini terkena dampak pandemi COVID-19 di sisi lain mereka juga harus menghadapi sikap Israel yang berencana untuk mencaplok wilayah mereka. 

Aneksasi Israel atas wilayah Palestina membuat dilema di kamp Palestina karena konsekuensi dari kasus ini kondisi keuangan dan ekonomi negara-negara mereka semakin terancam, sehingga memperburuk kondisi kesejahteraan para warga Palestina.

Kemungkinan Konflik Timbul Karena Tindakan Israel

Pencaplokan Israel atas Palestina di Tepi Barat dapat menyebabkan reaksi keras dari mitra dagang Israel, terutama dengan negara-negara Teluk. 

Baca Juga  Belajar dari Rumah dan Adab Penuntut Ilmu

Dikhawatirkan pencaplokan oleh Israel ini merupakan tindakan kekerasan yang tentunya akan mengancam wilayah Otoritas Palestina lagi. Bahkan, sebuah gerakan di Palestina, yaitu Hamas, menganggap bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel hari ini adalah “deklarasi perang” di mana tindakan-tindakan Israel ini dianggap tidak bermoral dan mengancam kedaulatan wilayah Palestina di tengah pandemi COVID-19.

Selain itu, urgensi kondisi ekonomi telah membuat warga Palestina bingung dengan tindakan Israel ini. Negara-negara di sekitar mereka seperti Turki, Yordania, dan lain-lain harus menderita kerugian dengan tindakan Israel ini. Tindakan Israel ini tampaknya akan memicu kemarahan dunia, Israel sengaja mengeksploitasi kelemahan orang-orang Palestina yang sedang berjuang untuk berurusan dengan virus COVID-19. 

Di sisi lain, Palestina juga bersikeras tidak membiarkan aksi Israel ini berlangsung dan terus memperkuat wilayah perbatasan yang ditakutkan setiap saat terjadi bentrokan atau konfrontasi dengan Israel di Tepi Barat.

Rencana Israel melakukan tindakan aneksasi wilayah Tepi Barat Palestina memicu reaksi global. Di mana beberapa negara sangat marah dengan tindakan Israel yang mengambil tindakan di tengah pandemi COVID-19.  

Akibatnya, warga Palestina yang mengalami krisis ini mengalami dilema. Selain itu, tindakan yang diambil dianggap telah melanggar hukum internasional dan tidak mencerminkan perdamaian di antara keduanya, yang secara keseluruhan akan mempengaruhi norma-norma dasar hubungan internasional.

Editor: Yusuf R Y

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia
Articles
Related posts
Perspektif

Sama-sama Memakai Rukyat, Mengapa Awal Syawal 1445 H di Belahan Dunia Berbeda?

4 Mins read
Penentuan awal Syawal 1445 H di belahan dunia menjadi diskusi menarik di berbagai media. Di Indonesia, berkembang beragam metode untuk mengawali dan…
Perspektif

Cara Menahan Marah dalam Islam

8 Mins read
Marah dalam Al-Qur’an Marah dalam Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya adalah QS. Al-Imran ayat 134: ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ…
Perspektif

Mengapa Narasi Anti Syiah Masih Ada di Indonesia?

5 Mins read
Akhir-akhir ini kata Syiah tidak hanya menjadi stigma, melainkan menjadi imajinasi tindakan untuk membenci dan melakukan persekusi. Di sini, Syiah seolah-olah memiliki keterhubungan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *