Riset

Benarkah UFO Adalah Kendaraan Dajjal?

3 Mins read

Ustaz Rahmat Baiquni kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Beliau mengatakan bahwa UFO adalah kendaraan mata-mata Dajjal. Dalam cuplikan video ceramahnya, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa Dajjal punya kendaraan yang sangat cepat. Lalu, beliau mengambil kesimpulan bahwa kendaraan yang dimaksud adalah UFO alias unidentified flying object.

Jauh sebelum mengeluarkan pernyataan ini, Ustaz Rahmat Baiquni juga sempat membuat heboh saat menuduh bahwa arsitektur Masjid As-Safar karya Ridwan Kamil mengandung unsur illuminati. Saking hebohnya, bahkan sampai diadakan dialog yang mempertemukan Ridwan Kamil dengan beliau. Melalui tulisan ini, penulis merasa perlu untuk mengoreksi Ustaz Rahmat Baiquni terkait pernyataannya tentang Dajjal.

Penulis tegaskan bahwa secara pribadi kami tidak mempunyai masalah. Bagaimana mau punya masalah, kenal saja tidak? Jadi, penulis sama sekali tidak mengajak pembaca untuk membenci Ustaz Rahmat Baiquni. Penulis hanya ingin mengoreksi pernyataannya yang bagi penulis melenceng dari akal sehat.

Kemampuan Berimajinasi

Salah satu kelebihan homo sapiens dibanding spesies lain adalah kemampuan untuk berimajinasi. Menurut Yuval Noah Harari, imajinasilah yang membuat manusia bisa membangun peradaban. Manusia menciptakan konsep-konsep yang sebenarnya tidak riil, namun bermanfaat bagi manusia. Misalnya uang. Secara fisik, uang hanyalah secarik kertas, namun imajinasi manusia menyepakati bahwa uang itu berharga.

Manusia juga suka dengan cerita atau dongeng. Cerita bisa menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan. Kira-kira 1/3 Al-Quran berisi kisah-kisah yang mengandung pelajaran. Para dai sering menyelipkan cerita-cerita dalam ceramahnya. Penulis walaupun sudah bukan anak-anak, namun masih menyukai cerita superhero. Misalnya, film-film yang dikeluarkan Marvel Cinematic Universe penulis ikuti dari Iron Man tahun 2008 sampai Avengers Infinity War dan End Game di tahun 2018 dan 2019.

Baca Juga  Islam Agraris: Sebuah Dimensi Keislaman Jawa

Tentu saja bagi penulis, fiksi adalah fiksi, tak ada di dunia nyata. Thor adalah mitos. Captain America tidak ada di dunia nyata. Dr. Stephen Strange adalah karakter fiktif. Penulis menikmati semua itu sekadar hiburan. Karena memang banyak orang suka cerita fiksi, maka tidak aneh jika jamaah senang dengan tipe ustadz yang pandai bercerita. Apalagi, ceritanya membuat otak kita berimajinasi.

UFO adalah kendaraan mata-mata Dajjal. Betapa menariknya cerita ini. Pertama, kita tidak tahu apakah UFO itu benar-benar ada atau tidak. Namun, menurut sang ustadz, UFO itu benar-benar ada, nanti di akhir zaman akan muncul sebagai kendaraan Dajjal. Kedua, sosok Dajjal pun membangkitkan imajinasi jamaah. Sosok makhluk yang menjadi fitnah bagi umat Islam di akhir zaman.

Yang menjadi masalah adalah, Ustadz Rahmat Baiquni mengatakan UFO kendaraan mata-mata Dajjal, lalu menyandarkannya kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga jamaah percaya bahwa pernyataan ini adalah fakta, bukan cerita fiksi. Pada bagian inilah penulis merasa perlu mengoreksi agar tak lebih banyak lagi yang percaya. Selain itu, mengatakan bahwa Nabi pernah mengatakan sesuatu, padahal tidak pernah, konsekuensinya sangat berat.

Memang ada riwayat menyatakan bahwa Dajjal ini sangat cepat sehingga bisa berpindah-pindah tempat dalam waktu singkat. Pertanyaannya, darimana kita tahu bahwa kendaraan yang cepat itu adalah UFO? Bagaimana kalau ternyata kendaraan Dajjal adalah pesawat jet? Atau buroq? Tidak ada yang tahu, kan?

UFO Kendaraan Dajjal?

Mengetahui perkara akhir zaman itu landasannya Al-Quran dan hadits mutawatir atau shahih. Jika ada yang bercerita kiamat namun tidak menyebutkan landasan tersebut, anggap saja sedang mendengarkan cerita Avengers. Kalau hanya sekadar menyebutkan Rasulullah bersabda, atau menurut Rasulullah, tahan dulu. Minta sebutkan matan dan rawinya. Karena ada juga yang mengatasnamakan Rasulullah tapi tidak ditemukan haditsnya.

Baca Juga  Bedanya Isa Al-Masih dan Dajjal Al-Masih

Dajjal tidak disebutkan dalam Al-Quran, namun disebutkan dalam hadits shahih yang mendekati mutawatir. Dalam hadits dari Sahabat Abu Umamah r.a. Rasulullah SAW bersabda: “Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: “Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya.

Dalam hadits dari sahabat Ubadah bin Shomit Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku khawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya, Al-Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah, matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.”

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi surga yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin.”

Baca Juga  NFT, Metaverse, dan Haramnya Cryptocurrency: Jangan Sampai Agama Jadi Penghambat Kemajuan Teknologi!

***

Uraian di atas adalah sebagian hadits-hadits yang berkaitan dengan Dajjal. Sikap yang benar bagi seorang muslim adalah mencukupkan diri dengan riwayat-riwayat tersebut. Mengimani apa yang sudah tersurat, dan berdiam diri terhadap apa yang tidak diterangkan.

Editor: Arif dan Nabhan

Related posts
Riset

Membuktikan Secara Ilmiah Keajaiban Para Sufi

2 Mins read
Kita barangkali sudah sering mendengar kalau para sufi dan bahkan Nabi-nabi terdahulu memiliki pengalaman-pengalaman yang sulit dibuktikan dengan nalar, bahkan sains pun…
Riset

Lazismu, Anak Muda, dan Gerakan Filantropi untuk Ekologi

2 Mins read
“Bapak ini kemana-mana bantu orang banyak. Tapi di kampung sendiri tidak berbuat apa-apa. Yang dipikirin malah kampung orang lain,” ujar anak dari…
Riset

Pengorbanan Ismail, Kelahiran Ishaq, dan Kisah Kaum Sodom-Gomoroh

4 Mins read
Nabi Ibrahim as. yang tinggal Hebron mendapat berusaha menjenguk putra satu-satunya. Sebab pada waktu itu, Sarah sudah uzur dan belum juga hamil….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *