Tajdida

Darul Arqam: Sistem Kaderisasi Muhammadiyah

4 Mins read

Darul Arqam

Untuk menyongsong bulan Ramadhan 1442 H, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul mengadakan kegiatan Darul Arqam. Hari ini, Sabtu 20 Maret 2021 adalah putaran kelima yang terdiri atas tiga lokasi, yaitu di PCM Semin, PCM Ponjong, PCM Panggang.

Untuk PCM Semin kegiatan ini. bertempat di SMK Muhammadiyah Semin. Pemberi materi adalah para Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul, yaitu: Drs. Ngatemin,M/A. (pembukaan), Dr.H. Asrofi. Sangadi (Kemuhammadiyan), H. Sriyanto, S.Pd. (Penguatan Cabang-Ranting), Sandi Rohman, S.Ag (Aqidah-ahlaq), Irwan Triyanto, S.Pd.I (Kaderisasi). Dalam kesempatan itu, Ustadz Sandi Rohman membagi buku berjudul Meraih Ketaqwaan di Bulan Ramadhan karya Majelis tabligh PWM.

Sejarah Darul Arqam

Pada awalnya Islam dikembangkan Rasulullah secara diam-diam/sembunyi-sembunyi. Setelah masuk Islam, Umar bin Khattab menyarankan agar Islam disiarkan secara terang-terang. Semula Rasulullah menolak, karena jumlah umat Islam masih sangat terbatas (minoritas).

Umar kemudian berkata, “Tidak pantas engkau sembunyikan agama ini wahai Rasulullah. Tampakkanlah agamamu. Demi Allah! Tidak akan disembah Allah secara sembunyi-sembunyi sesudah hari ini. Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran. Tidak akan ketinggalan suatu majelis yang aku pernah duduk di dalamnya dengan kekafiran, melainkan akan kutampakkan di situ dengan Islam. Aku tidak gentar dan takut”.

Maka dimulailah dakwah Islam secara terang-terangan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Tempat yang dijadikan markas adalah Darul Arqam. Setiap pagi, para sahabat berkumpul dan menerima penataran dari Rasulullah. Selama dua tahun lamanya, Darul Arqam berfungsi sebagai tempat penggemblengan para sahabat. Yakni dari tahun ke-5 sejak diutusnya Rasulullah sampai tahun ke-7.

Darul Arqom berasal dari, Daar (rumah), tempat kembali. Arqam = nama pemuda sahabat nabi yaitu Arqam bin Abil Arqam. Ia adalah anak muda pertama kali masuk Islam. Di antara golongan para Assabiqunal Awwalun Darul Arqam adalah rumah yang dijadikan oleh Rasulullah Saw. Sebagai lembaga pendidikan Islam, dari sinilah Islam tersebar ke seluruh dunia.

Baca Juga  Menggairahkan Gerakan Islam Pencerahan

Sesungguhnya, Arqam berasal dari Bani Mahzum yang memusuhi Bani Hasyim. Bahkan, Arqam ini tidak jelas asal usulnya. Namun, setelah dibimbing, Arqam ini sangat berperan dalam menangkis pelecehan terhadap Bani Hasyim dan Bani Mahzum.

Pengkaderan Muhammadiyah

Islam bagi Muhammadiyah adalah: 1) Agama semua nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk dan rahmat bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. 2) Islam adalah satu-satunya agama yang diridai Allah, agama yang sempurna. 3) Agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran Islam yang meliputi:

  1. Aqidah: tegaknya akidah yang murni, bersih dari gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
  2. Akhlak: tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman ajaran Al-Qur’an & sunah, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
  3. Ibadah: tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
  4. Mu’amalah Duniawiyah: terlaksananya pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat dengan berdasarkan ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah.

Gerakan Muhammadiyah Strategi dan Aktivitas Meliputi:

  1. Dakwah  Islam: Muhammadiyah memiliki Majelis Tarjih dan Majelis Tabligh.
  2. Pemecahan  Masalah Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan: Muhammadiyah memiliki Majelis: PKU, Sosial Ekonomi, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup.
  3. Pendidikan: Muhammadiyah punya Majelis; Pendidikan Sekolah, Madrasah dan Pesantren, Pendidikan Tinggi
  4. Kepemimpinan dan Organisasi: Muhammadiyah punya Majelis; Pendidikan Kader, Hukum & HAM, Wakaf, L. Hikmah, LPCR, dan L. LITBANG.

Pengertian Kader

Kader (Etimologis): 1) Perwira atau di antara dalam ketentaraan. 2) Orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan  dalam pemerintahan, partai dsb  3) Cadre,les cadre : pasukan inti 4) Quadrum: kerangka atau empat persegi panjang, tulang punggung organisasi Kader (Pedoman MPK Ps.1 ayat 4 ) adalah anggota inti yang terlatih serta memiliki komitmen terhadap perjuangan dan cita-cita Persyarikatan.  

Baca Juga  Jangan Setengah-Setengah Melihat Muhammadiyah

Makna Perkaderan

  1. Regenerasi pimpinan dan pelaku organisasi
    1. If you are thinking a year ahead sow seed, if you are thinking ten years ahead plant a tree, if you are thinking 100 years ahead educate the people     
  2. Penguatan kapasitas dan integritas individu pemimpin & penggerak organisasi
    1. Allah tidak mencabut ilmu dengan mengambil begitu saja ilmu itu dari seorang hamba tetapi dengan mencabut nyawa para ulama

Visi, Misi, dan Tujuan Perkaderan

1. Visi: Kader Muhammadiyah paripurna untuk mewujudkan   masyarakat Islam yang sebenar benarnya

2. Misi: 1) Persyarikatan, Ortom, dan AUM 2) Menyinambungkan pewarisan nilai-nilaibermuhammadiyah, 3) Mengoptimalkan revitalisasi kader.

Tujuan Perkaderan: Terbentuknya kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam berkemajuan serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan dalam Persyarikatan, kehidupan umat dan dinamika bangsa serta konteks global.  

Tujuan Perkaderan: Terbentuknya kader Muhammadiyah yang berjiwa Islam berkemajuan serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan dalam Persyarikatan kehidupan umat dan dinamika bangsa serta konteks global

Fungsi Kader Muhammadiyah: a)Pelopor, b) Pelangsung, c)Penyempurna Persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah.

Sistem Perkaderan Muhammadiyah: a)Sistem Perkaderan Ortom (IMM, HW, TS, dsb), b)Perkaderan AUM (PT, PKU), c) Perkaderan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) – Majelis, d) Sistem Perkaderan Muhammadiyah membingkai seluruh sistem serta kegiatan perkaderan yang ada di Muhammadiyah.  

Kualitas Kader Harapan Ummat: Yang diharapkan adalah: MUslim yang benar & taat, HAndarbeni Muhammadiyah, Memahami Muhammadiyah, MAntap dalam berMuhammadiyah, Dedikasi tinggi & militan, Ikhlas dan istikamah dalam berjuang, YAng dilandasi idiologi yang kokoh, Hormat dan taat aturan organisasi.

Pesan KH. Ahmad Dahlan

  • Muhammadiyah yang akan datang berbeda dengan Muhammadiyah sekarang. Maka,  teruslah kamu sekolah menuntut ilmu.
    •   Jadilah Dokter, lalu kembalilah kamu ke Muhammadiyah.
    •   Jadilah Insinyur, lalu kembalilah kamu ke Muhammadiyah.
    •   Jadilah Master, lalu kembalilah kamu ke Muhammadiyah
Baca Juga  Milad 108 Tahun Muhammadiyah: Ikhtiar Mengarungi Batas Internasional

Penetapan 1 Ramadhan 1442 H

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan maklumat bernomor  01/MLM/I.0/ E/2021 ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto.  “Bahwa 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021,” yang dikeluarkan pada Rabu (10/2/2021). Penentuan awal Ramadhan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Selain itu, juga menyatakan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 12 Mei 2021.  Sedangkan 1 Zulhijah 1442 Hijriah jatuh pada 10 Juli 2021. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) dirayakan warga Muhammadiyah pada 20 Juli 2021.

Editor: Yahya FR

Avatar
77 posts

About author
Majelis Pustaka PCM Semin
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *