Perspektif

Sebelum Ramai-Ramai Bahas Palestina, Bedakan Dulu antara Hamas dan Fatah!

2 Mins read

Awal Mula Konflik Israel vs Palestina

Hamas dan Fatah – Beberapa minggu ini, publik kembali diramaikan dengan pertikaian yang kembali terjadi antara Israel dan Palestina. Konflik berkepanjang yang terjadi antara Israel dan Palestina hingga saat ini, jika dirunut dari kronologinya, berawal dari krisis panjang yang terjadi di perkampungan Syeikh Jarrah yang bertempat di Jerussalem Timur yang banyak dihuni warga Arab-Palestina.

Oleh tentara Israel, mereka diusir paksa untuk meninggaklan rumah mereka. Konflik pun akhirnya merembet ke Masjid Al-Aqsha, dan berujung pertikaian sengit di Gaza.

Berdasarkan analisa Ismail Fahmi, perang antara Hamas dan Israel di Gaza sangatlah tidak seimbang jika dilihat dari segi apa pun itu. Memang, korban dari kedua belah pihak saling berjatuhan. Akan tetapi, korban dari warga Palestina di Gaza lah yang lebih banyak.

Dewan Keamaanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB/United Nations) sebenarnya sudah menginstruksikan untuk menghentikan peperangan ini. Namun seruan ini selalu di-veto oleh Amerika. Bagi yang belum paham apa itu hak veto, bisa dilihat penjelasannya di sini.

Antara Hamas dan Fatah

Ketika mendengar konflik antara Israel dan Palestina, pasti kita sering sekali mendengarkan penyebutan Hamas di sana. Jadi sebenarnya apa itu Hamas?

Pada awal pembentukannya, Hamas ini adalah sebuah partai keagamaan militan yang didirikan oleh Syekh Ahamd Yassin pada tahun 1987. Pembentukan organisasi ini mendapat dukungan dari Ikhwanul Muslimin.

Hamas punya singkatan Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah yang artinya Gerakan Perlawanan Islam.

Perlu diketahui, sebelum ada Hamas, didirikan terlebih dahulu sebuah Partai Palestina Sekuler yang dinamakan Fatah. Fatah inilah yang menjadi kekuatan utama dalam PLO. Fatah dirintis pada tahun 1950 oleh Yasser Arafat dan dipimpinnya hingga ia meninggal dunia pada tahun 2004.

Baca Juga  Islam di Mata Generasi Milenial

Selain sebagai pemimpin Fatah, Yasser Arafat ini juga memimpin Palestina Liberation Organization (PLO)/Organisasi Pembebasan Palestina.

Bagi yang belum mengetahui apa itu PLO, singkatnya adalah, organisasi yang didirikan pada tanggal 28 Mei 1964 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina. Organisasi inilah yang jadi perwakilan sah dari bangsa Palestina dan diakui oleh 100 negara. PBB pun juga mengakui organisasi ini dan mendapatkan status sebagai peninjau sejak tahun 1974.

Sebagai pemimpin PLO, Pada tahun 1993, ia beserta PLO beserta Fatah yang dipimpinnya menyetujui perjanjian perdamaian dengan Israel untuk mengakhiri intifada pertama pada tahun 1987. Bagi yang belum tau Intifada Pertama, bisa dilihat penjelasannnya di sini.

Selain menyetujui pengakhiran Intifada Pertama, PLO juga mengakui keberadaan Israel sebagai suatu negara yang utuh. Hal ini diupayakan PLO agar tidak ada lagi konflik perebutuan tanah lagi berupa peperangan antara Palestina dan Israel.

Akan tetapi, pasukan Hamas yang dipimpin oleh Syekh Ahmad Yassin tak menyetujui itu. Hamas tetap tak mau mengakui Israel sebagai suatu negara yang diakui dan tetap melanjutkan perlawanan kepada Israel.

Dalam sejarahnya, Hamas sudah terlibat perang dengan melawan militer Israel mulai tahun 2008, 2009, 2012, dan 2014.

Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami kenapa dalam berita-berita yang kita dengar di media adalah konflik antara Hamas-Palestina dengan Israel bukan Fatah-Palestina dengan Israel.

Perbedaan Sikap

Pertama, dari segi penentuan nasib bagi Palestina. Fatah menyetujui solusi dua negara, yakni Palestina dan Israel punya kedaulatannya masing-masing, dengan menjadikan Yerussalem sebagai ibukota bersamanya. Sementara itu, Hamas tidak mengakui dan menerima eksistensi Israel sebagai negara yang berdaulat dan tetap menyerukan penghancurannya.  

Baca Juga  Palestina vs Israel: Perang Kota Suci

Kedua, oleh Amerika Serikat, Fatah tidak dikategorikan sebagai organisasi teroris, tapi beberapa organisasi yang punya hubungan dengan Fatah, yakni Organisasi Abu Nidal dan Brigade Al-Aqsa, termasuk organisasi teroris. Sementara Hamas, mutlak dianggap Amerika, Israel, dan Uni Eropa sebagai organisasi teroris.

Hamas dan Fatah Bersitegang

Sudah kita pahami, bahwa Hamas dan Fatah ini adalah dua organisasi yang berasal dari Palestina, punya cita-cita sama namun dengan cara dan idealisme yang berbeda.

Dalam catatatan yang pernah terbit di The Conversation, Fatah dan Hamas pernah terlibat dalam pertikaian.

Pertikaian ini terjadi dalam iklim politik sejak tahun 2006, ketika Hamas menang dalam pemilihan Legislatif. Pemilihan itu otomatis mengakhiri dominasi Fatah secara keseluruhan yang sebelum itu sebagai pemegang kekuasaan Palestina.

Konflik bersenjata pun pecah antara kedua belah kubu tersebut. Karena terjadi konflik bersenjata tersebut, maka kepemimpinan Palestina terbelah sejak tahun 2007. Fatah mengambil alih kendali wilayah Tepi Barat, sementara Hamas mengatur Jalur Gaza.

Meskipun sudah ada upaya rekonsiliasi selama 15 tahun belakangan ini, konflik itu masih saja tetap ada.

Yahya Fathur Rozy
39 posts

About author
Researcher | Writer | Project Manager
Articles
Related posts
Perspektif

Penjurusan SMA: Membuka Peluang Keteraturan dan Keberlanjutan Pendidikan

2 Mins read
Tahun ajaran baru 2025/2026 diproyeksikan sebagai titik awal sejumlah perubahan strategis dalam sistem pendidikan nasional. Di bawah komando Menteri Pendidikan Dasar dan…
Perspektif

KHGT: Menyatukan Umat dalam Bingkai Ilmu dan Waktu

3 Mins read
Dalam Risalah Islam Berkemajuan hasil Muktamar ke-48 Tahun 1443/2022 di Surakarta, ditegaskan bahwa risalah tersebut merupakan penguatan kembali terhadap gagasan dan gerakan…
Perspektif

Muhammadiyah Hadir untuk Masa Depan Dunia

3 Mins read
Sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar dan terkaya di dunia, Muhammadiyah menempati posisi strategis dalam membentuk arah peradaban Islam kontemporer. Dengan status…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *