Tajdida

Melihat Kondisi IMM Hari ini, Makin Biasa Aja

2 Mins read

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai organisasi kader menempatkan perkaderan sebagai hal yang paling mendasar. Karena melalui perkaderan, akan meregenerasi individu kader dalam mewujudkan tujuan IMM dan melanjutkan estafet kepemimpinan.

Regenerasi kepemimpinan merupakan hal yang terpenting dalam tubuh organisasi. Sebab,  organisasi dapat tumbuh dan berkembang dikarenakan adanya pergantian kepengurusan.

Ketika kepengurusan atau tampuk pimpinan mati dan tidak ada yang menggantikan, sudah tentu organisasi akan kehilangan nahkoda yang membawa kapal, kehilangan arah, dan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi tersebut pasti terjun bebas menuju kehancuran organisasi.

Kondisi Hari ini

Melihat kondisi IMM hari ini nampaknya belum maksimal dalam melahirkan karya yang autentik yang diciptakan oleh kader IMM, baik itu di level komisariat sampai pada level pusat.

IMM yang mempunyai Tri Kompetensi Dasar sebagai landasan praksis gerakan, nampaknya belum memiliki peranan yang maksimal dalam menjawab tantangan zaman dan memberikan kontribusi yang nyata dalam memecahkan permasalahan yang terjadi hari ini.

Hal ini bukan karena minimnya gagasan yang dilahirkan oleh kader-kader IMM, banyak sekali gagasan yang dilahirkan oleh kader potensial. Persoalan yang hari ini hadir adalah, sejauh mana gagasan yang dilahirkan oleh kader IMM dapat diimplementasikan dan mampu memberikan pengaruh dalam proses pemecahan masalah yang terjadi pada masyarakat.

Contoh Kasus

Melihat permasalahan yang terjadi pada kepengurusan Pimpinan Cabang IMM Sukabumi misalnya di beberapa tahun kebelakangan. Di sana terdapat double standart yang dilakukan oleh beberapa pengurus pimpinan cabang.

Tidak hanya memegang amanah sebagai pengurus cabang, tapi juga tetap terlibat dalam kepengurusan organisasi yang lain. Terbaginya konsentrasi pikiran dalam menjalankan roda organisasi, mengakibatkan kurang maksimalnya pengurus dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Baca Juga  Tantangan Muhammadiyah Setelah 107 Tahun

Yang paling utama adalah, persoalan kepemimipinan yang dimiliki oleh ketua umum yang tidak mampu melihat kondisi realitas kader dan dinamika gerakan kemahasiswaan yang ada di Sukabumi dan keringnya pergerakan yang dilakukannya.

IMM Sukabumi sebagai organisasi kader yang ruang lingkupnya mahasiswa, perlu melakukan pembenahan yang dimulai dari internal kader dan internal organisasi. Pembenahan internal kader diawali dengan meningkatkan kapasitas individu kader pada saat memiliki niatan untuk masuk dalam kepengurusan pimpinan cabang.

Mereka harus punya kematangan nalar berpikir dalam mengambil setiap keputusan-keputusan. Kematangan berpikir tentunya harus melalui proses membaca banyak buku, seberapa sering dia mengikuti diskusi, dan mengamati problematika yang ada di sekitarnya.

Jangan terjadi lagi masuk kepengurusan cabang hanya sekedar “ikut-ikutan”, perlu adanya niat dan keseriusan yang ditanamkan. Pembenahan di internal organisasi berkaitan dengan menguatkan kembali IMM sebagai organisasi kader dengan menggalakan kembali proses kaderisasi dasar.

Pondasi terkecil regenarasi kepemimpinan dimulai dari komisariat, peningkatan kualitas kader melalui kajian dan diskusi di masing-masing komisariat. Pada internal kepengurusan pimpinan cabang, para pimpinan perlu memahami apa yang menjadi tugas dan fungsinya dengan baik.

Mereka harus memiliki konsep dan gagasan yang tidak hanya dijalankan pada masa kepengurusannya saja, tapi keberlanjutan gagasan yang diteruskan pada kepengurusan selanjutnya.

Restrukturasi Organisasi IMM

Dalam hal ini, IMM perlu melakukan restrukturasi organisasi pada sektor perkaderan, kepengurusan, dan praksis gerakan IMM sebagai tajdid.

IMM SUKABUMI Raya melalui gagasan gerakan tajdid harus mampu memberikan warna tersendiri untuk menjadi “basic value” dalam perkaderan ikatan.

Melalui kerja-kerja progresif yang ditunjukkan dengan beragam program kerja, patut untuk dilanjutkan kebaikannya dan diperbaiki kekurangannya.

Keberadaan berbagai lembaga dan komunitas di bawah bidang, perlu untuk diinisiasi dan dikembangkan secara terpadu sebagai bentuk perwujudan gerakan tajdid yang dilakukan oleh IMM Sukabumi Raya. Gerakan tajdid menjadi tema besar yang akan hadir secara berkelanjutan.

Baca Juga  Kerinduan ber-Muhammadiyah Seorang Penderita COVID-19
Agung Maulana
1 posts

About author
Aktivis dan Kader IMM Sukabumi
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *