Riset

Keistimewaan Jahe, Minuman Para Penghuni Surga

3 Mins read

Sejak dahulu, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Berbagai macam tanaman tumbuh dengan subur. Jenisnya beranekaragam, ada pula yang terdapat dalam Al-Qur’an. Salah satunya yaitu disebutkan sebagai minuman surga, yakni zanjabil atau yang biasa kita kenal sebagai jahe.

Pengertian Jahe

Jahe atau Zingiber Officinale, adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasanya dominan pedas, disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani, yakni Zingiberi, dari bahasa Sansekerta, Singaberi. Dalam bahasa ilmiah, jahe disebut Zingiber Offi Cinale Rosc. Kata Zingeber berasal dari bahasa Yunani, Zingiberi yang artinya tanduk. Karena bentuk rimpang jahe yang bercabang seolah diibaratkan tanduk rusa.

Rempah beraroma segar, tajam, dan rasanya pedas ’panas’ ini, umum dikonsumsi sebagai bahan minuman, bumbu masak, dan obat tradisional. Sejak zaman Kong Hu Chu, jahe banyak ditanam di India untuk diekspor ke Tiongkok. Lalu, menyebar ke daerah tropis lainnya, termasuk Indonesia.

Jahe dalam Al-Qur’an

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebutkan hanya sekali dalam Surat Al-Insan ayat 17, yakni jahe sebagai zanjabil. Ayat selanjutnya menerangkan bahwa zanjabil ini diambil dari mata air di surga bernama salsabil

وَيُسۡقَوۡنَ فِيهَا كَأۡسٗا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا

Artinya : “Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe.” (Surah Al-Insan : 17)

عَيۡنٗا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلۡسَبِيلٗا

Artinya : “(Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil.” (Surah Al-Insan : 18)

Tafsir ringkas Kementrian Agama RI menjelaskan tentang dua ayat tersebut di atas, bahwa di dalam surga itu, mereka mendapat suguhan minuman yang di antara jenisnya seperti yang disebut pada ayat ini. Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe, yang pastilah berbeda dengan rasa jahe yang ada di dunia. Karena air minum tersebut didatangkan dari sebuah mata air di surga yang dinamakan salsabil

Baca Juga  Selamat Tinggal Masa Depan Kesehatan

Namun, tidak terdapat Asbabun Nuzul tentang ayat tersebut. Yang pasti, minuman yang dihidangkan di surga ini banyak terdapat di Indonesia, dan telah digunakan masyarakat sebagai minuman sehari-hari.

Jenis-jenis Jahe

Penggolongan jahe dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpang, yaitu:

1. Jahe Kuning Besar

Sering disebut jahe gajah atau jahe badak. Varietas jahe ini mempunyai rimpang berukuran besar dan gemuk. Ruas rimpangnya lebih menggembung dibandingkan 2 varietas lainnya.

Cocok dikonsumsi untuk bumbu masak, dalam keadaan segar atau bentuk olahan saat jahe berumur muda atau tua.

2. Jahe Kuning Kecil

Disebut juga jahe sentil atau jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata sampai agak menggembung. Dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih tinggi daripada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas dan seratnya lebih tinggi.

Cocok dikonsumsi untuk bahan pembuat wedang, obat tradisional, atau diekstrak minyak atsirinya menjadi minyak jahe yang berguna untuk relaksasi.

3. Jahe Merah

Jenis rimpangnya berwarna merah, ukurannya lebih kecil dibandingkan jahe sentil. Mengandung minyak atsiri paling tinggi dibandingkan jenis jahe lainnya. Sebaiknya, dipanen ketika usia jahe tua (8 – 9 bulan).

Cocok dikonsumsi untuk ramuan obat-obatan. Jenis jahe ini merupakan bahan penting dalam industri jamu tradisional. Biasanya, dipasarkan dalam bentuk segar dan kering.

Beberapa Manfaat Jahe bagi Kesehatan

Jahe segar memiliki rasa yang lebih kuat jika dibandingkan dengan jahe bubuk, kandungan gingerol yang baik bagi kesehatan juga masih banyak terdapat pada manfaat jahe segar, di antaranya dapat mencegah penyakit kanker. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan.

Baca Juga  Tiga Penyakit Nalar Selama Pandemi Covid-19

Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.

Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic. Jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu.

Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit. 

Demikian keistimewaan dan beberapa manfaat tentang jahe yang namanya disebut dalam Al-Qur’an sebagai campuran minuman yang dihidangkan di surga bagi para penghuninya.

Wallahu a’lam bisshawab.

Editor: Lely N

Avatar
7 posts

About author
Mahasantri STIQSI | Sekolah Tinggi Ilmu Alquran dan Sains | Isy kariiman aw mut syahiidan ?
Articles
Related posts
Riset

Membuktikan Secara Ilmiah Keajaiban Para Sufi

2 Mins read
Kita barangkali sudah sering mendengar kalau para sufi dan bahkan Nabi-nabi terdahulu memiliki pengalaman-pengalaman yang sulit dibuktikan dengan nalar, bahkan sains pun…
Riset

Lazismu, Anak Muda, dan Gerakan Filantropi untuk Ekologi

2 Mins read
“Bapak ini kemana-mana bantu orang banyak. Tapi di kampung sendiri tidak berbuat apa-apa. Yang dipikirin malah kampung orang lain,” ujar anak dari…
Riset

Pengorbanan Ismail, Kelahiran Ishaq, dan Kisah Kaum Sodom-Gomoroh

4 Mins read
Nabi Ibrahim as. yang tinggal Hebron mendapat berusaha menjenguk putra satu-satunya. Sebab pada waktu itu, Sarah sudah uzur dan belum juga hamil….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *