Oleh: Djarnawi Hadikusuma
Dalam pidato yang disampaikan di Kongres Seperempat Abad di Betawi pada tahun 1936, KH Mas Mansur menguraikan sikap Muhammadiyah terhadap lima golongan dalam masyarakat. Lima golongan dalam masyarakat tersebut, yaitu ”golongan pemerintah, golongan pemeluk agama lain, golongan terpelajar, golongan alim-ulama, dan golongan rakyat umum.”
Kepada golongan pertama, yakni pemerintah, Muhammadiyah bersikap terbuka, bekerja dengan terang-terangan. Oleh sebab itu, Muhammadiyah mengharap kepada pemerintah agar tetap netral dan adil terhadap Muhammadiyah.
Kedua, yaitu pemeluk agama lain, Muhammadiyah berseru dan mengajak agar mereka sudi kembali kepada Tauhid, bersatu serta menghormati sekalian para Nabi, suka membantu bagi Amal Usaha Muhammadiyah karena amal usaha itu tertuju bagi kesejahteraan seluruh bangsa tanpa membedakan agama.
Ketiga, yakni kaum terpelajar, Muhammadiyah mengharap agar mereka sudi menaruh perhatian kepada agama. Karena dengan agama ini rasa kasih dan mesra kepada sesama hidup akan lebih meresap, serta budi pekerti yang luhur akan meningkat. Kaum terpelajar yang belum mengenal Islam janganlah tergesa-gesa mencelanya, tetapi hendaklah menyelidikinya terlebih dahulu sedalam-dalamnya.
Keempat, yaitu alim-ulama, Muhammadiyah mengharap dan berseru agar mereka suka memperhatikan setiap keadaan pada zaman Rasulullah SAW dan para Khulafaur Rasyidin, terutama tentang bagaimana cara dan sikap Rasulullah dan sahabat-sahabatnya itu di dalam membimbing serta memimpin umat dengan ajaran Islam.
Para ulama hendaklah mendahulukan yang ahamm daripada yang muhim. Artinya mendahulukan yang lebih perlu daripada yang sekedar perlu. Janganlah tenggelam di dalam ilmu, tetapi gunakanlah ilmu itu untuk bekerja atau berjuang bagi kebaikan dan kemajuan masyarakat. Janganlah pula sampai mau dibujuk untuk mengikuti barang yang bathil sekalipun diberi upah yang banyak, tetapi pertahankanlah barang yang haq sekalipun akan menerima risiko.
Kelima, yakni rakyat umum, Muhammadiyah bersikap membimbing dan memperbaiki. Membimbing mereka kepada agama yang benar, kepada kehidupan yang baik. Memperbaiki adat istiadat serta akhlak mereka serta memajukan pendidikan dan kecerdasan mereka.
Sumber: Matahari-matahari Muhammadiyah karya Djarnawi Hadikusuma.
Editor: Arif