Akidah

Mengapa ‘Iman’ Menyatu dengan ‘Amal Shaleh’?

1 Mins read

Di 57 tempat dalam al-Qur’an, iman digandengkan hal lain dan 45 di antaranya dengan amal shaleh. Penggandengan ini menunjukkan bahwa iman dan amal shaleh merupakan model (pola yang harus diikuti) dalam beragama Islam.

Shaleh (mashdar: shalah) -menurut Imam al-Ashfahani- adalah dliddud sayyi’ah (lawan buruk) dan dliddul fasad (lawan merusak). Berdasarkan makna ini, amal shaleh adalah perbuatan yang baik dan membangun.

Iman dan amal shaleh dalam an-Nahl, 16: 97 menghasilkan buah hayah thayyibah (hidup baik) dengan 3 ukuran yang dijelaskan dalam Al-Baqarah, 2: 62 (sejahtera sesejahtera-sejahteranya, damai sedamai-damainya dan bahagia sebahagia-bahagianya)

Amal shaleh yang dapat mewujudkan hayah thayyibah dengan 3 ukuran di atas, meliputi 8 hukum perbuatan baik dan membangun, yaitu;

  1. Berbadan baik (basthatan fil jism: badan sehat, kuat, terampil, bugar, bersih, dan seterusnya)
  2. Berijiwa baik. Jiwa besar (ghairus sufaha‘, tidak kerdil), mental pemenang (al-muflihun), kesadaran sejati, pikiran positif, dan rasa yang baik (good feeling).
  3. Beragama baik (iman kuat, ibadah khusyu’ dan spiritualitas positif)
  4. Berakhlak baik. Malu, cinta, jujur (shidq), amanah (trust), cerdas (fathanah: menjadi solusi, bukan troublemaker), tanggung jawab, dan profesional (tabligh).
  5. Berilmu baik. Ilmu menjadi sulthan, kekuatan mewujudkan hayah thayyibah (ar-Rahman, 55: 33); meninggikan derajat semua bidang kehidupan (al-Mujadilah, 58: 11); dan mengembangkan spiritualitas khasyyatullah (Fathir, 35: 28).
  6. Bersosial baik (keluarga sakinah, komunitas “qaimah”, masyarakat ummatan wasatha, dan bangsa-negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur)
  7. Berekonomi baik (pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa, makmur semua)
  8. Berlingkungan hidup baik. Bumi menjadi tempat tinggal yang menyenangkan bagi semua (al-Baqarah, 2: 36) dengan tidak ada kerusakan di daratan, lautan dan udara (ar-Rum, 30: 41).
Baca Juga  Jangan Lalai, Belajarlah Memakmurkan Umur

Delapan hukum amal saleh di atas merupakan pengelompokan keseluruhan perbuatan baik yang disebutkan dalam al-Qur’an dan hadis. Pengelompokan tersebut merupakan keniscayaan untuk memudahkan umat mendapatkan inspirasi Islam. Dengan beragama Islam, mereka digerakkan untuk apa? Jawabannya jelas: “Untuk melaksanakan 8 hukum amal shaleh”

Wallahu a’lam bish shawab.

Editor: Yusuf

28 posts

About author
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
Articles
Related posts
Akidah

Ragam Makna Iman dan Tauhid, Mana yang Lebih Tepat?

3 Mins read
Tauhid merupakan prinsip dasar iman di dalam Islam yang membedakan dirinya dengan segenap agama lain. Bahwa Allah itu esa, tidak berbilang, tidak…
Akidah

Jangan Jadikan Agama Sebagai Alat Pendangkal Akidah!

4 Mins read
Semua agama di dunia ini mempunyai hal-hal yang dianggap suci (the Sacred), misalnya, kitab suci, nabi, dan lain-lainnya. The Sacred menurut M. Amin Abdullah, dalam bukunya Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin, merupakan Nonfalsifiable Postulated Alternate Realitie. Pada artian lain, disebut dengan hal yang tidak bisa dipermasalahkan, difalsifikasi, dan diverifikasi oleh siapapun.
Akidah

Kesadaran Beriman Orang-Orang Modern

3 Mins read
Di era saat ini, teknologi mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Kemajuan teknologi merupakan bukti dari keberhasilan sains modern. Namun, dibalik kemajuan…

1 Comment

  • Avatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds