Perspektif

Politik Anak Muda: Wajah Baru Politik Indonesia

2 Mins read

Oleh: Fathin Robbani Sukmana*

 

20 Oktober 2019 mendatang akan menjadi tahapan paling akhir Pemilu 2019, yaitu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih. Sejumlah hiruk-pikuk terjadi di dalam proses demokrasi di Indonesia pada pemilu 2019 ini. Salah satunya fenomena politik anak muda dan wajah baru politik Indonesia.

Banyak permasalahan yang muncul di dalam Pemilu 2019, diantaranya hoax tentang politik yang bertebaran di rentang waktu Januari hingga saat ini. Temuan isu hoax tentang politik paling banyak ditemukan pada Maret hingga April 2019.

Selanjutnya, permasalahan Pemilu 2019 adalah banyaknya petugas pemilu yang gugur saat bertugas maupun setelah bertugas. Ini tentu menjadi evaluasi bagi seluruh Penyelenggara Pemilu ataupun lembaga terkait.

Kelebihan Politisi Muda

Selain banyaknya permasalahan yang terjadi. Pemilu 2019 memiliki keunikan tersendiri, diantaranya adalah munculnya tokoh-tokoh muda yang terjun secara langsung dalam politik. Seperti tokoh-tokoh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang didominasi anak muda.

Selanjutnya ada Dahnil Anzar Simanjuntak, yang merupakan bagian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo dan Sandiaga Uno. Lalu ada beberapa Calon Legislatif seperti Faldo Maldini, Puteri Komarudin, dan masih banyak lagi.

Data Forum Masyarakat Peduli Parlemen (FORMAPPI) menyebutkan hanya 2,7% dari 560 Anggota DPR RI 2014 – 2019 yang berusia muda. Sedangkan Anggota DPR RI Periode 2019-2024 mencapai 16,52%.

Dari data tersebut, politik Indonesia akan melalui proses yang unik karena jumlah partisipasi anak muda terus meningkat. Mengapa unik? Karena Anak Muda mempunyai pola yang berbeda.

Pertama, anak muda berfikir lebih kreatif. Lebih mempunyai keinginan kepada sesuatu yang baru, yang fresh, sehingga politik yang tegang akan menjadi cair.

Baca Juga  Kurikulum Fleksibel: Jalan Keluar Pembelajaran di Masa COVID-19

Kedua, anak muda memiliki semangat yang tinggi. Ini menjadi ciri khas anak muda, terutama jika kita melihat para aktivis muda. Mereka sangat bersemangat menyelesaikan pekerjaan sehingga akan menghasilkan karya yang banyak dan berkualitas.

Ketiga, Anak muda merupakan pemimpin masa depan. Jika anak muda berpolitik sejak dini, maka akan ada banyak perubahan. Sehingga politik menjadi dinamis dan tidak diisi oleh orang yang salah.

Politik Anak Muda : Wajah Baru Politik Indonesia

Beberapa tahun belakangan, semakin banyak politisi muda yang dipercaya memegang jabatan tinggi di pemerintahan dunia. Tokoh muda dunia diantaranya Presiden Prancis Emmanel Macron, Perdana Menteri Kanada Justin Treudeu, lalu ada Shamma al Mazrui, Syed Saddiq, Sebastian Kurz dan Jacinda Ardern.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo pada periode keduanya menyiratkan akan melibatkan anak muda ke dalam pemerintahan. Ini merupakan kabar baik, karena anak muda di Indonesia mulai dipercaya untuk masuk ke dalam posisi strategis pemerintahan Indonesia.

Selanjutnya, akhir-akhir ini viral di media sosial, perwakilan Anak Muda mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Walikota Tangerang Selatan 2020-2024, yaitu Fahd Pahdepie. Fahd merupakan sosok penulis dan pengusaha muda yang mempunyai banyak gagasan, diantaranya adalah Revolusi Kedai Kopi.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah ketika Fahd mengembalikan formulir bakal calon Walikota Tangerang Selatan ke salah satu partai, Fahd mengajak para pengurus untuk Selfie bersama. Hal tersebut menjadi menarik.

Jarang terjadi bakal calon yang mendaftar mengajak selfie dan membawa kegembiraan dalam politik. Hal yang dilakukan Fahd merupakan hal yang baru, karena Fahd membawa gagasan ala Anak Muda, yang menjadi perhatian bagi semua.

Politik anak muda akan menjadi wajah baru politik Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pertama, politik bukan hanya kegiatan yang membosankan. Anak muda bisa melakukan politik dengan cara-cara yang kreatif.

Baca Juga  Eksistensi dan Emansipasi Wanita Masa Kini

Kedua, Politik bukan hanya berebut kekuasaan, tetapi politik dapat menjadi forum ide dan gagasan. Ketiga, kondisi Indonesia akan memasuki bonus demografi, tentunya akan lebih banyak anak muda yang terjun ke dunia politik Indonesia.

Keempat, dengan gaya anak muda, politik Indonesia menjadi lebih menarik. Lebih bahagia, tidak seperti politik pada biasanya yang hanya menyediakan ketegangan dan kekejaman

Adanya contoh anak muda yang mulai terjun berpolitik, semoga memcu banyak anak muda lain untuk berpartisipasi aktif dalam politik. Bukan hanya perihal kekuasaan, melainkan untuk merubah wajah politik Indonesia. Mengubah kesan kekejaman dan penindasan menjadi politik yang bergembira, penuh gagasan dan juga kreativitas.

 

 

*) Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Cibitung, Kab. Bekasi. Sekretaris Democracy and Electoral Empowerment Partnership Kab. Bekasi

Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Perspektif

Fenomena Over Branding Institusi Pendidikan, Muhammadiyah Perlu Hati-hati!

4 Mins read
Seiring dengan perkembangan zaman, institusi pendidikan di Indonesia terus bertransformasi. Arus globalisasi tentu memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan pendidikan di era…
Perspektif

Hakim, Undang-Undang, dan Hukum Progresif

3 Mins read
Putusan hakim idealnya mengandung aspek kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. Dalam implementasinya tidak mudah untuk mensinergikan ketiga aspek tersebut, terutama antara aspek kepastian…
Perspektif

11 Kategori Pengkritik Jurnal Terindeks Scopus, Kamu yang Mana?

2 Mins read
Dalam amatan penulis, ada beberapa kategori pengkritik jurnal terindeks scopus. Dalam tulisan ini, setidaknya ada 11 kategori yang saya temui. Berikut ulasan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *