News

Tarwiyah itu Ibadah Sunah, Jemaah Haji Jangan Paksakan Diri!

2 Mins read

IBTimes.ID – Ibadah Tarwiyah adalah menginapnya jemaah haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di ‘Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Tarwiyah dilakukan calon haji dengan cara meninggalkan Makkah menuju Mina pada pagi hari tanggal 8 Dzulhijjah (miqat zamani) dengan berpakaian ihram dan berniat untuk menunaikan ibadah haji. Di Mina mereka menunaikan salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isyak hingga salat Subuh tanggal 9 Dzulhijjah.

Dalam Tuntunan Manasik Haji (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2015), konteks ibadah Tarwiyah adalah suatu prosesi ibadah haji yang dilakukan oleh Nabi Saw pada tanggal 8 Dzulhijjah di saat itu salah satu yang dilakukan adalah mengumpulkan perbekalan utamanya air.

Tarwiyah termasuk bagian dari kesunahan yang ditunaikan. Oleh karena itu, jemaah haji diseyogyakan untuk melaksanakan ibadah Tarwiyah dalam rangkaian pelaksanaan manasik haji. Namun hal itu dilakukan sejauh dimungkinkan untuk melaksanakannya dan dengan ketentuan (1) tidak menimbulkan bahaya (mudarat) kepada diri mereka dan (2) tidak mengurangi pemaksimalan ibadah haji secara keseluruhan. Tuntunan Manasik Haji (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2015).

Aplikasi ketentuan ini dikembalikan kepada para jemaah haji serta para pembimbing dan pengelola haji yang mengalaminya langsung di lapangan. Manakala situasi memungkinkan mereka untuk menunaikan tarwiyah maka itu yang terbaik, namun jika situasi menunjukkan sebaliknya maka pelaksanaan Tarwiyah tidak perlu dipaksakan.

Pemerintah: Tidak Menganjurkan Ibadah Tarwiyah

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama tidak menganjurkan jemaah haji Indonesia melaksanakan ibadah Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah. Jemaah diimbau menjaga kesehatan fisik untuk melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu wukuf di ‘Arafah dan mabit di Muzdalifah serta Mina.

Hal itu disampaikan Kasi Bimbad Daerah Kerja (Daker) Madinah, Yendra Al Hamidy, Kamis (15/06/2023) di Bir Ali, Madinah. Bukan tanpa alasan, imbauan tidak memaksakan Tarwiyah, katanya, karena besarnya mobilitas jemaah haji pada tahun ini dan juga karena cuaca panas di Makkah yang sangat tinggi yang beresiko kepada kesehatan jemaah.

Baca Juga  Perjalanan Ziarah ke Maqbaroh Syuhada Badar

Yendra menegaskan, meskipun secara fikih ibadah Tarwiyah memang ada dan Rasulullah pernah melakukannya, jemaah haji Indonesia sebaiknya tidak memaksa melakukannya.

“Masalah Tarwiyah secara fikihnya ada. Rasulullah juga pernah melaksanakan salat Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah. Tetapi karena jemaah yang luar biasa, lansia yang luar biasa sebaiknya tidak memaksa menjalankan,” ujar Yendra kepada tim MCH.

Pemerintah Tidak Memberi Layanan Tarwiyah

Pemerintah juga tidak memberikan layanan secara khusus yang difokuskan untuk ibadah pada tanggal 8 Dzulhijjah itu. Meskipun secara pemantauan tetap akan dilakukan.

“Yang (kondisi) normal saja pemerintah tidak memfasilitasi ibadah Tarwiyah secara khusus. Tetapi tetap memantau lewat kloter masing-masing,” kata Yendra lagi.

Yendra juga mengatakan, meskipun demikian pihaknya meyakini tetap akan ada jemaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah Tarwiyah. Pemerintah pun dalam hal ini tidak akan melarangnya.

“Jemaah yang Tarwiyah silahkan. Intinya yang sunah silakan jalankan. Tapi jangan sampai terjadi yang tidak diinginkan, karena besoknya akan wukuf di ‘Arafah,” tegasnya.

Pada intinya, menurut Yendra, posisi pemerintah saat ini tidak menyuruh dan juga tidak melakukan jemaah haji melaksanakan ibadah Tarwiyah. Konsekuensi, tidak ada fasilitas yang disiapkan untuk jemaah yang menjalankan Tarwiyah. “Kembali ke jemaah masing-masing,” tutup Yendra.

Pewarta: MCH

Editor: Soleh

Avatar
1343 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Rizal Sukma Terpilih Jadi Anggota Board of Advisers International IDEA

1 Mins read
IBTimes.ID – Rizal Sukma, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dari Muhammadiyah tahun 2016-2020 terpilih sebagai anggota Board of Advisers (BoA) Internasional…
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *