Ibadah

Tenangkan Hati dan Pikiran dengan Perbanyak Dzikir

3 Mins read

Memasuki era modern ini menjadikan manusia berpikiran lebih maju sehingga lebih produktif dan kreatif dalam meningkatkan bentuk bentuk kecanggihan di berbagai bidang. Maka dari itu, tak jarang jika banyak bermunculan problematika maupun isu-isu buruk yang menyebabkan hati dan jiwa manusia merasakan kegelisahan dan kegundahan. Oleh karena itu, Islam pun menganjurkan umatnya untuk memperbanyak dzikir supaya selalu mengingat Allah sebagai obat untuk menghilangkan perasaan gelisah, gundah gulana, dan tidak tenang di dalam hati dan pikirannya.

Apa itu Dzikir?

Dzikir memiliki asal kata dalam bahasa arab yaitu zakara – yazkuru – zikrun artinya mengingat. Kemudian secara istilah dapat dipahami bahwa dzikir adalah dengan menyebut asma Allah melalui lisan yang diucapkan lewat kalimat thayyibah yang berguna agar manusia selalu mengingat Allah. Allah berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).

Dalam beberapa tafsir, dzikir juga bisa didefinisikan sebagai sebuah doa, pengagungan dan pengharapan serta sanjungan kepada Allah Swt atas rasa syukur dan kedamaian yang telah diberikan kepada manusia.

Sejatinya dzikir lebih menitikberatkan pada segi keindahan atau estetika, karena berbentuk pujian-pujian berupa penyebutan asma-asma Allah yang baik lagi indah.

Pada hakikatnya, dengan berdzikir menjadikan hubungan manusia dengan Tuhannya akan terjalin dengan erat. Jika ditafsirkan, dzikir merupakan ibadah lisan dan hati yakni dengan penyebutan asma Allah yang diucapkan melalui lisan dan dibenarkan dengan hati.

Seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi, bahwa dzikir harus dilakukan oleh lisan dan hati secara bersamaan. Lisan sebagai alat untuk penyebutan asma Allah dan hati sebagai alat untuk memahami maupun pembenar dari dzikir tersebut.

Baca Juga  Najmuddin Al-Thufi dan Fikih Kemaslahatan

***

Bila ditelaah secara dalam, dzikir termasuk dalam kategori Tauhid Uluhiyyah atau bisa disebut dengan Tauhid Ibadah. Kemudian dalam tinjauan ilmu tasawuf disebut sebagai mazhab tasawuf amali’. Mazhab tasawuf amali berbentuk pada sesuatu yang harus diterapkan atau diamalkan dalam kehidupan, salah satu contohnya adalah dengan pendekatan dzikir.

Dzikir merupakan cara berkomunikasi dengan Tuhan yang sangat mudah, sebab semua orang maupun kalangan bisa melakukannya. Dzikir tidak memerlukan banyak persiapan dan batasan, karena dzikir dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, waktunya pun juga tidak terbatas.

Dzikir tidak hanya bisa dilakukan ketika manusia tertimpa masalah saja, akan tetapi juga bisa dilakukan pada waktu senggang, waktu waktu yang sekiranya dirasa enjoy dan santai. Contoh dzikir pendek yang bisa dilakukan sehari hari, seperti istighfar, membaca takbir, tahmid, tahlil, tasbih.

Seperti firman Allah Swt dalam QS. Al Ahzab ayat 41-42

وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا (٤١)يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًا

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah SWT, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang”.

Sebagai pelengkap agar hati semakin tenang. Alangkah baiknya diimbangi dengan doa. Berikut doa supaya hati menjadi lebih tenang.

اللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

Artinya: ”Ya Allah, aku berlindung padaMu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung daripada sifat lemah dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung padaMu dari cengkaman hutang dan penindasan orang”.

Mengapa Islam Menganjurkan Umatnya untuk Berdzikir?

Sebab dzikir memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan manusia. Sebagaimana yang dikatakan oleh syaikh ibul Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabil ash-Shayyib bahwa dengan berdzikir akan banyak kabar gembira dan bahagia yang berdatangan, memberikan ketentraman dan ketenangan bagi hati dan jiwa, menjadikan manusia memiliki hati yang lapang, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta sebagai sarana agar manusia selalu dekat dengan Tuhannya.

Baca Juga  Mengapa di Era Modern Kitab Suci Terlupakan?

Bentuk-bentuk Dzikir

1. Dzikir Jali , dzikir jali adalah suatu bentuk kegiatan berdzikir untuk selalu mengingat Allah melalui asma asma Allah yang didalamnnya terdapat doa dan pujian yang di ucapkan dengan lisan.

2. Dzikir Khafi, dzikir khafi adalah suatu dzikir yang dilakukan atas ke khusyukan secara penuh melalui ingatan hati. Orang yang melakukan dzikir khafi ini biasanya ia mampu merasakan kehadiran Tuhan karena hatinya sudah terselubung kepada Tuhan.

3. Dzikir Haqiqi, dzikir ini dilakukan oleh pengerahan seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah dengan melaksanaknnya secara konsisten dimanapun dan kapanpun. Dzikir ini memfokuskan bahwa pikiran harus selalu ingat kepada Allah.

Dengan berdzikir maka akan banyak meminimalisir segala hal-hal negatif seperti kemaksiatan, kejahatan dan dosa. Dimana manusia akan lebih teguh karena memiliki benteng yang kuat karena tidak ada hal yang lebih dahsyat yang dapat mendatangkan ketentraman bagi hati umat manusia melebihi berdzikir kepada Allah Swt.

“Dzikir itu diibaratkan seperti sebuah pohon yang buahnya adalah ma’rifat (mengenal Allah), semakin banyak manusia berdzikir maka semakin kokoh akar pohon tersebut, semakin kokoh akar maka semakin banyak buah yang dihasilkan” (Ibnu Qayyim).

Editor: Soleh

Elvi Nauna Fadillah
1 posts

About author
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas ushuluddin dan filsafat Prodi Aqidah Filsafat Islam Minat Kajian tasawuf, filsafat, sejarah
Articles
Related posts
Ibadah

Mengapa Kita Tidak Bisa Khusyuk Saat Salat?

3 Mins read
Salat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Di dalam Islam, salat termasuk sebagai rukun Islam yang kedua. Sebab, tanpa terlebih dahulu mengimani…
Ibadah

Empat Tingkatan Orang Mengerjakan Shalat, Kamu yang Mana?

4 Mins read
Salah satu barometer kesalehan seorang hamba dapat dilihat dari shalatnya. Dikatakan oleh para ulama, bahwa shalat itu undangan dari Allah untuk menghadap-Nya….
Ibadah

Sunah Nabi: Hemat Air Sekalipun untuk Ibadah!

3 Mins read
Keutamaan Ibadah Wudu Bagi umat Islam, wudu merupakan bagian dari ibadah harian yang selalu dilakukan terutama ketika akan melaksanakan salat. Menurut syariat,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds