Hipotesis nya adalah:
Jika kekayaan dan kekuasaan digunakan untuk menolong, maka kekayaan akan semakin berlimpah kekuasaan akan semakin kokoh.
Sepasang suami istri miskin sekali. Yang dimakan tiada yang disandang pun ala kadarnya. Hidup di masa Nabi Musa AS, sehari makan sehari tidak, sehelai pakaian penutup aurat dipakai bergantian. Jangan tanya miskin dan fakirnya, tapi keduanya tetap bersabar.
Suatu ketika, tatkala mereka beristirahat, sang istri bertanya kepada suaminya, “Wahai suamiku, bukankah Musa adalah seorang Nabi yang bisa berbicara dengan Tuhannya?”
Lalu sang suami menjawab, “Ya, benar”. Sang istri berkata lagi, “Kenapa kita tidak pergi saja kepadanya untuk mengadukan kondisi kita yang miskin dan memintanya agar ia berbicara kepada Robbnya, agar menganugerahkan kepada kita kekayaan?”
Keduanya pun mengadukan semua perihalnya kepada Nabi Musa AS tentang penderitaan dan kemiskinan yang menimpa, maka Musa pun tak tega, dan bermunajat kepada Rabbnya. Allah berfirman kepada Musa:
“Wahai Musa, katakan kepada mereka, aku akan berikan kepadanya kekayaan, tetapi kekayaan itu Aku berikan hanya satu tahun, dan setelahnya, akan Aku kembalikan mereka menjadi miskin”.
***
Nabi Musa AS menyampaikan kepada sepasang yang miskin itu bahwa Allah berkenan dan mengabulkan doanya. Sepasang suami istri itu pulang dengan suka cita. Hingga ia dapati kekayaan dan rizki berlimpah dari arah yang tidak disangka. Mereka pun menjadi orang terkaya di seluruh kota.
‘Suamiku”, kata isterinya, “Kekayaan kita berlimpah ruah tapi hanya setahun, setujukah engkau mumpung kita masih kaya dan lapang, kita membantu orang- orang meski di seluruh kota, anak-anak yatim, orang fakir, janda papa, para pembelajar di semua sekolah, dan ma’had yang sedang menuntut ilmu, membebaskan utang, dan memberi modal pada yang sedang berusaha?”
Setahun berlalu, sepasang yang kaya itu sibuk memberi bantuan dan menolong dengan harta yang ia punya. Nabi Musa AS pun terheran. Bukankah hanya diberi kesempatan setahun untuk kaya tapi kenapa setelah setahun berlalu, hartanya bukanya berkurang apalagi kembali miskin tapi bertambah kaya. Nabi Musa AS pun kembali bermunajat kepada Rabbnya perihal sepasang suami isteri yang bertambah kaya itu.
***
Allah SWT pun berfirman:
“Wahai Musa, Aku telah membuka satu pintu rezeki kepada mereka, tetapi mereka membuka beberapa pintu rizki untuk hamba-hamba Ku”.
“Wahai Musa, maka Aku titipkan lebih lama kekayaan itu pada mereka. Aku sangat malu jika ada hambaKu yang lebih mulia dan lebih pemurah daripada Aku”.
Nabi Musa AS menjawab:
سبحانك اللهم ماأعظم شأنك وأرفع مكانك