News

Kapolri Gunakan Pendekatan Moderasi, Busyro Muqoddas Apresiatif

1 Mins read

IBTimes.ID – Prinsip Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo mengubah deradikalisasi menjadi moderasi beragama dalam mengatasi radikalisme diapresiasi Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas.

“Mengubah konsep deradikalisasi dengan moderasi beragama itu merupakan konsep filosofis yang luar biasa, kami apresiasi dan kami akan membantu mengisi moderasi beragama itu seperti apa,” tutur Busyro Muqoddas pada Jumat (29/1) dalam acara silaturahim Kapolri Jendral Listyo Sigit dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dilansir dari laman resmi PP Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan bahwa deradikalisasi yang selama ini digaungkan tidak akan terlepas dampaknya dari perempuan dan anak. Yang kemudian oleh ‘Aisyiyah permasalahan ini dibawa ke tengah dengan model moderasi.

“’Aisyiyah siap dengan model moderasi ini,” tegas Noordjannah.

Noordjannah juga mengatakan bahwa ‘Aisyiyah ingin menjalin kerjasama dengan Polri teruntuk hal yang berkaitan dengan perempuan dan anak.

“Untuk itu kami berharap ada jaminan keadilan untuk persoalan hukum yang berkaitan dengan perempuan dan anak,” jelasnya.

Pada saat yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais berpesan agar Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dalam menjalankan tugasnya memegang prinsip keadilan dan kejujuran.

“Inshaallah Pak Kapolri dalam menjalankan tugas dan perannya akan mejunjung tinggi dan mengedepankan kejujuran dan keadilan. Karena dengan menjalankan prinsip keadilan dan kejujuran maka segala pekerjaan akan mudah dijalani,” tutur Dahlan pada Jum’at (29/1) dalam acara silaturahim Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo bersama PP Muhammadiyah.

Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Surakarta tersebut mengatakan bahwa ungkapan dari kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan dan kepercayaan akan mengakselerasi penyelesaian masalah.

“Begitu juga dengan kebohongan akan menumbuhkan kecurigaan, dan kecurigaan akan menghambat segala sesuatunya,” imbuh Dahlan.

Baca Juga  Muhammadiyah Tidak Ikut Aksi, Berikut Alasannya!

Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, jika Muhammadiyah di fase-fase tertentu bersikap kritis terhadap Pemerintah, TNI, Polri, dan Partai itu karena bentuk rasa memiliki Indonesia dan sebagai kekuatan yang ikut melahirkan republik ini.

“Ketika Muhammadiyah menyampaikan kritik itu bukan karena sikap oposisi atau ada sikap-sikap yang tidak konstruktif tetapi justru karena sikap konstruktif. Cinta yang sejalan itu kan katanya ketika yang dicintai keliru jalannya kita bantu meluruskannya. Justru menjadi keliru kalau kita cinta, tetapi kita membiarkan di jalan yang salah,” ujar Haedar sebagaimana dikutip dari muhammadiyah.or.id.

Haedar yang hadir secara virtual juga menegaskan bahwa peran konstruktif yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah terus berbuat untuk membangun Indonesia yang berkemajuan.

Reporter: Yusuf

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

GLOBAL SANTRI FEST 2024: Peluang Edukasi di Amerika Terbuka untuk Semua

3 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta – Sukses dengan program-program pendidikan sebelumnya, USAID Teman LPDP berkolaborasi dengan Santri Mengglobal akan menggelar Global Santri Fest 2024. Acara ini…
News

Rizal Sukma Terpilih Jadi Anggota Board of Advisers International IDEA

1 Mins read
IBTimes.ID – Rizal Sukma, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dari Muhammadiyah tahun 2016-2020 terpilih sebagai anggota Board of Advisers (BoA) Internasional…
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *