News

Tim PKP3JH Madinah dan Makkah Siap Siaga Bantu Jemaah Haji

2 Mins read

IBTimes.ID – Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menyampaikan, hampir seluruh petugas haji sudah berada di Madinah dan Makkah. Mereka siap siaga melakukan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia, sesuai dengan bidang dan tugasnya. Di antara mereka, ada sejumlah petugas yang tergabung dalam tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH).

Operasional ibadah haji sudah berlangsung satu pekan. Jemaah Haji Indonesia diberangkatkan ke Madinah sejak 24 Mei. Saat ini sudah lebih dari 36 ribu jemaah haji Indonesia berada di Kota Nabawi. Mulai 1 Juni 2023, mereka akan diberangkatkan secara bertahap menuju Makkah Al-Mukarramah. 

Hal ini disampaikan oleh Arsad Hidayat di Jakarta pada Selasa (30/5/23).

“Tahun ini kita kembali optimalkan tim PKP3JH. Mereka akan bersinergi dengan para petugas haji untuk memberikan layanan dan membantu para jemaah,” jelas Arsad.

Arsad menyampaikan bahwa, tim PKP3JH beranggotakan 36 orang, terdiri atas komponen kesehatan dan perlindungan jemaah. Sebanyak 12 orang ditempatkan di Madinah sedang 23 petugas di Makkah. Ada satu orang berperan sebagai koordinator. “Mereka bertugas secara mobile di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan juga berkeliling ke sektor hotel jemaah,” sebut Arsad.

Menurut Arsad, Tim PKP3JH mengemban lima tugas, yaitu pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi. Pencegahan merupakan intervensi pada suatu peristiwa yang belum pasti terjadi. Misalnya, menyiapkan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan jemaah haji, seperti kursi roda dan lainnya.

Mitigasi dilakukan dengan memetakan dan menyiapkan perangkat lunak, serta program penanggulangan insiden yang mungkin terjadi. Kesiapsiagaan pada insiden diatasi dengan pelatihan gabungan setiap unsur petugas haji. “Ini sudah kita lakukan saat pelatihan di asrama haji. Untuk tanggap darurat, itu merupakan upaya penanggulangan insiden dengan melakukan intervensi pada jemaah yang memiliki masalah, mulai ringan, sedang, hingga berat,” jelas Arsad. 

Baca Juga  Gelar Bimtek, Petugas Diminta Fokus Melayani Jemaah Haji

“Dalam menjalankan tugasnya, selain kelengkapan alat perlindungan dan penanganan kesehatan, tim PKP3JH juga dibekali dengan 500 pasang sandal untuk jemaah yang membutuhkan,” sambungnya.

Tugas PKP3JH lainnya adalah pemulihan. Ini merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi jemaah sebagaimana keadaan sebelum berangkat. Terakhir adalah rehabilitasi. “Tabulasi masalah yang didapatkan petugas haji akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun perencanaan kegiatan haji selanjutnya,” ucapnya.

Adapun Koordinator PKP3JH Agus Pribowo menambahkan tujuh hari operasional di Madinah, timnya mencatat layanan dan penanganan yang dilakukan atas sejumlah persoalan yang dialami jemaah. Di lapangan, tim PK3JH mendapati jemaah yang mengalami kehausan (1 orang), heat stroke (1), lelah/lemas (7), nyeri lutut (3), nyeri otot (5), nyeri punggung (1), pingsan/penurunan kesadaran (1), pusing/vertigo (3), kehilangan barang (3), kehilangan sandal (7), panik/cemas (1), terpisah dari rombongan (16), serta tersesat baik bersama rombongan (2) maupun sendirian (14).

“Atas beragam temuan di lapangan, tim PKP3JH segera melakukan penanganan, dan siaga membantu mereka,” jelas Agus Pribowo.

Beberapa upaya yang sudah dilakukan PKP3JH dalam membantu jemaah, antara lain; mengantar mereka ke pemondokan, memberikan edukasi kesehatan (6), melakukan penanganan di tempat/posko (16), merujuk ke Haram Emergency Centre (1), berkolaborasi dengan Tim Linjam  dalam membantu jemaah (4).

“Tidak kurang 21 jemaah diantar ke pemondokan dan delapan lainnya ditunjukkan arah pulang,” jelasnya.

“Jumat lalu, tim PKP3JH juga ikut mengevakuasi satu jemaah yang pingsan saat Salat Jumat di Masjid Nabawi. Setelah memberikan pertolongan pertama, jemaah tersebut akhirnya dievakuasi ke RS King Salman untuk penanganan lanjutan,” lanjutnya.

Selain penanganan langsung, PKP3JH juga melakukan langkah promotif preventif. Langkah itu antara lain dilakukan dengan kampanye “Gerakan 2 M: Makan 1 kurma per 1 jam, serta Minum seteguk air per satu jam”, juga Tips menghindari risiko terjatuh saat gunakan eskalator, edukasi langkah penanganan bencana”, tandasnya.

Baca Juga  Dirjen PHU: dari Mangut Lele hingga Burjo, Beragam Menu Puncak Haji Jemaah Indonesia

Sumber: Humas Kemenag RI

Editor: Soleh

Avatar
1352 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Ecofeminism: Upaya GCWRI Dorong Kepemimpinan Pemuda dan Perempuan untuk Menggerakkan Perdamaian dan Kelestarian Alam

4 Mins read
IBTimes.ID – Global Conference on Women’s Rights in Islam (GCWRI) di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) yang berlangsung pada 14 – 16 Mei…
News

Global Santri Fest 2024 Sukses Digelar, Peluang Pendidikan ke Amerika untuk Santri Indonesia Kian Terbuka

3 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta, 12 Mei 2024 – USAID TEMAN LPDP bekerjasama dengan Santri Mengglobal sukses menyelenggarakan Global Santri Fest 2024, sebuah acara yang menjadi wasilah penting dalam membuka peluang pendidikan…
News

Perkenalkan Jargon Perempuan Berkemajuan Pada Dunia, Muhammadiyah-'Aisyiyah Adakan Konferensi Global Hak-Hak Perempuan dalam Islam

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Muhammadiyah melalui Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menjalin kerjasama dengan Universitas Al-Azhar dan Faith to Action Network (F2A) adakan Gender Conference…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *