Akal adalah anugerah teristimewa yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Dengan akal, manusia disebut sebagai makhluk paling sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Sebagai bentuk syukur, sepantasnya manusia menjaga akalnya dari ketersesatan berpikir dan keterpurukan. Tak jarang dari mereka yang lupa bersyukur dan terjerumus pada pada jurang kesesatan dan salah dalam perumusan pemikiran.
M. Quraish Shihab dalam bukunya menyebutkan, ada limabelas disiplin ilmu yang harus dikuasai untuk menjadi seorang mufassir. Salah satunya adalah ilmu mantiq, atau yang kita kenal dengan sebutan ilmu logika.
Syaikh al-Islam Zakaria al-Anshari dalam kitabnya mendefinisikan mantiq adalah aturan dan kaidah yang dapat menjaga akal dari kesalahan berfikir. Sedangkan secara global, ilmu mantiq adalah ilmu yang berusaha mengkaji pengetahuan berupa tashawwur dan tashdiq yang telah dimaklumi, sebagai satu jalan yang dapat mengantarkan seseorang ke pengetahuan lainnya yang belum diketahui.
Dalam sejarahnya, ilmu logika semula dari Barat lambat laun masuk ke dunia Islam lewat penerjemahan karya-karya ilmuwan Yunani ke bahasa Arab di era kepemimpinan al-Ma’mun bin Harun al-Rasyid. Pada masa ini, ilmu ini memikat pada cendikiawan Muslim untuk mempelajarinya. Responsive yang ditunjukan umat Islam terhadap ilmu ini begitu tinggi. Akan tetapi, banyak dari kalangan mereka yang terjebak pada pemahaman yang keliru sehingga dari kalangan ulama terjadi silang pendapat mengenai hukum mempelajari ilmu ini.
Syarah dari Kitab al-Sullam
Iman S. Muminin menulis buku Belajar Mudah Ilmu Mantiq adalah sebagai syarah dari kitab al-Sullam al-Munawraq. Kitab ini berbentuk untaian nadzam terdiri dari 14 bait dengan nada (bahr) rajaz yang ditulis oleh seorang pakar ilmu bahasa dan sastra Arab. Yaitu Syekh Abdurrahman al-akhdhari pada tahun 941 H. (17)
Buku ini seperti halnya kitab fathu al-Qarib sebagai syarah dari kitab al-tazhib, atau al-Bayjuri sebagai syarah dari kitab fathu al-Qarib. Nadzam 14 bait ini didedah secara rinci mengenai analogi, proposisi, kontradiksi, relasi kata terhadap makna, qiyas, dan lain sebagainya.
Tiga Golongan Ulama yang Belajar Ilmu Mantiq
Sebagai pembuka, Iman memaparkan penjelasan mengenai hukum mempelajari ilmu mantiq. Sebab, selama ini terjadi pro-kontra di kalangan ulama tentang hukum mempelajari ilmu ini. Oleh karenanya, sebagaimana yang didedah oleh Iman, bahwa ada tiga golongan terkait hukum mempelajari ilmu ini.
Pertama, ulama yang mengharamkan. Di antaranya adalah Ibn Shalah, Imam Nawawi, dan Ibn Taimiyah, dengan dalil bahwa ilmu mantiq yang haram dipelajari adalah ilmu yang sudah terkontaminasi oleh pemikiran dan gagasan filsuf. Ilmu yang terkontaminasi oleh pemikiran Barat yang menyimpang dan sesat. Bahkan, di antara para filsuf secara nyata menentang keberadaan Allah, mengingkari perkara-perkara yang wajib diimani dalam akidah Islam. (40-41)
Pelarangan mempelajari ilmu mantiq sangat beralasan jika ditujukan kepada orang yang tidak memiliki dasar keimanan yang kukuh dan keilmuan Islam yang mendalam. Sebab hati dan pemikiran yang terkontaminasi oleh pemikiran sesat akan mencederainya.
Kedua, ulama yang menganjurkan dan menganggap ilmu mantiq penting. Di antaranya adalah imam al-Ghazali yang menganjurkan agar mempelajari ilmu logika. Bahkan, menurut pendapat sebagian ulama yang lain, imam al-Ghazali justru menganggap mempelajari ilmu mantiq adalah fardhu kifayah, karena sebagai fungsi untuk membela dan mempertahankan akidah dari teologi yang sesat, dengan argumen yang logis dan tepat.
Ketiga, ulama yang memperbolehkan, tetapi dengan syarat mempunyai akal cerdas, mampu menjaga keimanan akidah serta mumpuni dalam bidang keilmuan Islam. Khususnya yang telah menggeluti Al-Qur’an dan Sunnah secara intens. Maka, dapat disimpulkan bahwa mempelajari ilmu mantiq itu boleh.
Kelebihan Buku
Selain mengurai hukum mempelajari ilmu mantiq, Iman juga memberikan ulasan atau pengenalan tentang kitab ini. Sebab, dengan demikian, para pembaca akan lebih mudah tahu dan mengenal seputar kitab al-Sullam. Misal, mengenal pengarang dari kitab al-Sullam dan sebagainya.
Buku ini sangat layak untuk dijadikan bahan bacaan bagi para pelajar yang ingin mempelajari ilmu mantiq. Sementara bagi orang awam, ini cukup menyulitkan karena di dalamnya terdapat beberapa istilah yang tidak umum. Selebihnya, buku ini sangat bagus untuk dijadikan bahan bacaan. Semoga karya yang ditulis selama tiga bulan ini dapat memberikan pengetahuan dan pencerahan kepada para pembaca yang giat dan bersemangat mempelajari ilmu mantiq. Selamat membaca.
Daftar Buku
Buku : Belajar Mudah Ilmu Mantiq
Penulis : Iman S. Muminin
Penerbit : Qaf
Terbitan : Agustus, 2022
Halaman : 259
ISBN : 978-623-6219-35-5
Editor: Soleh