Akhlak

Ibrah Kesabaran Nabi Ayyub dalam Pandemik COVID-19

3 Mins read

Nabi Ayyub terkenal sangat kaya dengan harta yang berlimpah ruah, contohnya saja sapi, unta, kambing, kuda, dan keledai dalam hal jumlah tak ada yang bisa menyainginya. Beliau juga memiliki tanah yang luas di negeri Batsniyyah yang termasuk daerah Huran. (Lihat Al-Bidayah wa An-Nihayah, 1: 507 dan Tafsir Al-Baghawi, 17: 176)

Allah juga memberikan kepada beliau karunia berupa keluarga dan anak laki-laki dan perempuan. Ayyub sangat terkenal sebagai orang yang baik, bertakwa, dan menyayangi orang miskin. Beliau juga biasa memberi makan orang miskin, menyantuni janda, anak yatim, kaum dhuafa, dan ibnu sabil (orang yang terputus perjalanan). Beliau adalah orang yang rajin bersyukur atas nikmat Allah dengan menunaikan hak Allah. (Lihat Tafsir Al-Baghawi, 17: 176)

Ujian-ujian Nabi Ayyub

Pertama, Nabi Ayyub diuji pada harta dan anak-anaknya. Ketika Nabi Ayyub diuji dengan dirobohkan rumahnya sampai anak-anaknya meninggal. Di sini Nabi Ayyub tidak putus asa tetap bersyukur dan berdoa kepada Allah.

Bersyukur karena diberi kesempatan Allah untuk merawat dan mendidik anak-anaknya, berdoa untuk kebaikan anaknya supaya mendaptkan surgaNya Allah. Nabi Ayyub tetap bersabar dan optimis semua yang ada di dunia ini akan kembali kepada Allah SWT.

Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah; 155-157)

Baca Juga  Etika dalam Ekonomi, Perlukah?

Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah peringatan bagi mereka yang diuji pada jasadnya, hartanya, dan anak-anaknya. Dia memiliki teladan pada Nabi Ayyub AS. Di mana, Allah SWT telah mengujinya dengan penderitaan yang lebih besar namun dia tetap bersabar dan mengharap pahala dari Allah SWT. Sehingga, Dia memberikan kelapangan baginya”.

Pelajaran yang kita ambil adalah, saat pandemik COVID-19 ini, kita harus tetap sabar. Segala yang terjadi di dunia ini, tidak akan abadi. Ketika Allah memberi ujian, pasti ada penghargaan yang mulia apabila kita bisa mengatasi dengan cara yang arif dan bijaksana. Selain itu, orang yang ditimpa suatu musibah lalu dia mengharap pahala dari Allah SWT dan istrija’ (mengucapkan: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun), maka Allah SWT akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah terlewatkan, sama seperti apa yang telah di dalami oleh Ayyub AS.

Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab sahihnya dari Ummu Salamah bahwa Nabi Muhammad SAW berkata kepadaku, “Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh suatu musibah lalu dia mengucapkan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah, yaitu membaca: (Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun Allahumma Ajirni fi mushibati wakhluf li kahairan minha). Sesungguhnya kita adalah milik Allah SWT dan kepada Allah-lah kita akan kembali, ya Allah berikanlah bagiku balasan kebaikan atas musibah yang menimpaku dan berikanlah balasan yang baik bagiku”.

***

Kedua, Allah SWT menguji Nabi Ayyub ‘alaihi salam dengan memberikan sakit kulit yang begitu dasyat. 18 tahun Nabi Ayyub mengalami sakit kulit sampai di asingkan dari lingkungan, padahal masyarakat sekitar merasakan kedermawana Nabi Ayyub. Masyarakat mengusir dari kampung sampai Nabi Ayyub terlantat ditengah gurun padang pasir.

Baca Juga  Ikhlas itu Merelakan dan Menenteramkan Hati

Al-Suddy berkata, “Semua kulit luar sudah berjatuhan sehingga tidak ada yang tersisa kecuali tulang dan urat”.

Pelajaran yang kita ambil adalah Nabi Ayyub yang awalnya mulia secara status sosial dan spiritual tidak luput dari ujian. Kita sebagai orang yang beriman tentu kita bisa memahami setiap musibah yang terjadi, setiap musibah yang diturunkan Allah dalam rangka meningkatkat ketaqwaan. Semua ujian itu tidak menambahkannya kecuali kesabaran, harapan pahala dari Allah SWT, pujian dan rasa syukur kepada -Nya, sehingga Nabi Ayyub adalah sebagai contoh dalam kesabaran dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.

Ketiga, sesungguhnya Allah SWT manjadikan bagi hamba -Nya yang bertakwa jalan keluar dan kelapangan. Sesungguhnya Nabi Ayyub bersumpah untuk memukul istrinya dengan seratus cambukan, Ibnu Katsir berkata, “Pada saat Allah SWT telah menyembuhkan dirinya, maka dia diperbolehkan untuk mengambil sekumpulan kayu, yaitu kumpulan tangkai kurma lalu dia memukulnya dengan satu pukulan.

Dan hal itu sebagai ganti dari seratus pukulan serta dengannya dia telah memenuhi sumpah dan tidak melanggarnya. Maka ini adalah salah satu bentuk kelapangan dan jalan keluar yang diberikan oleh Allah SWT bagi orang yang bertaqwa kepada -Nya dan mentaati -Nya. Apalagi terhadap istrinya yang begitu sabar dan mengharap pahala dari Allah SWT, jujur dan berbuat baik serta dewasa. Oleh karena itulah Allah SWT mengakhiri penderitaan ini.

Pelajaran yang bisa kita ambil adalah setiap manusia pasti akan mengalami ujian hidup, tidak memandang stutus sosial maupu spiritual. Setiap permasalahan hidup bisa kita selesaikan dengan cara sabar dan taqwa. Karena ini dasar fundamental yang harus dipegang manusia dalam menjalani kehidpan dan mendapatkan kemulyann hidup.

Baca Juga  Spiritualitas Baru: Menguhkan Autentisitas Diri

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S. Muhammad:7).

Quraisy shihab menjelaskan, Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian membela agama Allah niscaya Dia akan membela kalian dari serangan musuh dan akan menguatkan pendirian kalian.

إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ

Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya) (QS. Shad: 44).

Sampai saat ini pemerintah belum mencabut UU tentang bencana nasional (wabah COVID-19). Maka dari itu kita tetap sabar apabila kegiatan kita belum bisa kembali seperti semula. Keterbatasan dalam aktivitas kita bisa gunakan untuk memaksimalkan untuk memperbaiki diri dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Editor: Yahya FR
Related posts
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…
Akhlak

Hidup Sehat ala Rasulullah dengan Mengatur Pola Tidur

4 Mins read
Mengatur pola tidur adalah salah satu rahasia sehat Nabi Muhammad Saw. Sebab hidup yang berkualitas itu bukan hanya asupannya saja yang harus…
Akhlak

Jangan Biarkan Iri Hati Membelenggu Kebahagiaanmu

3 Mins read
Kebahagiaan merupakan hal penting yang menjadi tujuan semua manusia di muka bumi ini. Semua orang rela bekerja keras dan berusaha untuk mencapai…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *