Khutbah

Khutbah Jumat: Nasihat Kepada Generasi Bangsa

2 Mins read

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

 قَالَ تَعَالَى : لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

Kisah Negeri Saba

Dalam Alqur’an juga diceritakan bahwa negeri Saba’ dulunya makmur, bahkan disebut sebagai baldatun thoyyibatun warobbun ‘ghafur (negeri yang gemah rimah loh jinawi).

15.  Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebela hkiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalahTuhan yang Maha Pengampun”. (Qs. Saba’: 15)

Negeri ini benar-benar negeri Yang makmur lahir batin sehingga disebut negeri baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Negeri Saba’ ini adalah negara agraris seperti Indonesia. Negeri ini sudah berhasil membendung sungai Nil dengan nama bendung Al Maghrib. Airnya dipakai untuk irigasi, sehingga sawah dan kebun jadi subur dan panen pun melimpah. Mereka bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhannya dengan pemimpin yang adil Ratu Bilqis. Kebun kebun subur ada di kanan kiri mereka dengan panen berlimpah.

Jamaa’ah ahlu shalat Jum’at rahimatulllah

Pada ayat 16  selanjutnya, mereka punya generasi bangsa malas, pekak, masa bodoh, maka kemakmuran negeri itu hancur binasa. Bendungan Ma’rib (bendugan raksasa di sungai Nil) yang dibangun dengan cucur keringat, dana, teknologi, dan pikiran jadi hancur, dadal, dan terjadi banjir bandang besar yang menghancurkan negeri itu seluruhnya.karena bendunganya tidak terawat dengan baik.

Baca Juga  Buletin Jumat: Megedepankan Dialog dan Musyawarah

Tanah yang semula subur dengan pohon kurma dan anggur di kanan kirinya, kini jadi tandus. Tak bisa dipaneni lagi. Yang tumbuh tinggal pohon atsl (pohon cemara) dan sidr (pohon bidara yang pahit) dan tidak bisa diambil manfaatnya, kecuali cuntuk dilihat dan dikenang. Na’udzu billahi min dzalik.

Generasi Bangsa Tidak Boleh Lemah

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعافاً خافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً (9)

9.  Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendakla hmereka mengucapkan perkataan yang benar.

Jangan kita mewariskan generasi bangsa yang lemah! Prof. Dr. BJ Habibie mengatakan ada 5 kelemahan yang perlu dihindari, yaitu: lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu. Lemah semangat hidup, lemah akhlaq. Dan ketahuilah, yang paling berbahaya adalah lemah aqidah dan akhlaq.

Lemah aqidah adalah hilangnya jati diri sebagai orang Islam yang kebetulan berbangsa Indonesia, suatu generasi yang pengikut yang tak punya prinsip, atau generasi pecundang. Lemah akhlaq adalah generasi kehilangan kepribadian karena buruk perilakunya, tidak bersopan santun, tidak berbudaya sehingga budaya bangsa sendiri yang adi luhung mau ditukar dengan budaya asing yang amburadul

Bangsa Indonesia terjajah bangsa Barat selama tiga setengah abad lebih. Mengapa? Karena kita lemah aqidah, lemah akhlaq, dan lemah ilmunya. Para raja yang berkuasa pada masa periode awal penjajahan lemah aqidahnya, lemah akhlaqnya, dan juga lemah ilmunya sehingga bisa diadu domba dan dikuasai Belanda dengan iming-iming harta, tahta, dan wanita.

Generasi Bangsa yang Tangguh

Kertika Jepang sudah kalah karena Nagasaki dan Hirosima dibom atom Sekut, para pemuda Indonesia ingin segera memanfaatkan momen kekalahan Jepang itu untuk memerdekakan bangsa. Hal tersebut ditentang sendiri oleh para sesepuh bangsa yaitu Ir. Soekarno, dan kawan-kawan. Generasi sepuh (tua) ingin menanti janji Jepang segera menepati janjinya memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Baca Juga  BULETIN JUMAT: Toleransi adalah Budaya Kita

Maka pada malam 17 Agustus pemuda mengambil Ir Soekarno diminta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Bendera kebangsaan pun dijahit sendiri oleh istri beliau Ibu Fatmawati. Naskah prokalmasi pun dipersiapkan. Finalnya, Ir Soekarno bersama Moehammad Hata pun mengikrarkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

Generasi bangsa terbaik adalah generasi tangguh yang tetap mewarisi nilai-nilai positif dan semangat generasi awal sebelumnya kerika masih muda dulu. Bedanya sedikit, yaitu cita rasa zamannya. Jangan copy-paste, tapi cari dan bentuklah kreasi

Generasi terbaik bangsa Indonesia sekarang adalah generasi dengan semangat 45 yang telah gigih memeperebutkan kemerdekaan bangsa., peawaris generasi proklamasi 45 yang bersemangat Pancasila 18 Agustusb 1945 dengan jabaran UUD 1945.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.

Khutbah ke-2

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.

Ya, jadikanlah bangsaku yang sedang berulang tahun ke 75 ini bangsanya yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.Ampuni dosa dan salah penduduk dan pemimpinnya. Jadikan penduduknya ahlu syukur, ahlu sujud kepadaMu. Ahlu ‘ilmu yang ghaniyyun, wa ahlu ‘amalun shalihun.

 اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَا عَلِمْنَا مِنْهُ وَمَا لَمْ نَعْلَمْ. اَللَّهُمَ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ.

Baca Juga  Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Indonesia Bisa Apa?

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْم

Eَditor: Yusuf

Avatar
77 posts

About author
Majelis Pustaka PCM Semin
Articles
Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Makna Idul Fitri dan Kemenangan Sejati

5 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Fitri: Menggapai Derajat Takwa 

3 Mins read
Berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan….
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Terlahir Kembali Menjadi Manusia Baru

4 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…