Inspiring

Maurice Bucaile Masuk Islam Karena Fir’aun

3 Mins read

Maurice Bucaile lahir 19 Juli-17 Februari 1998 di Perancis. Ia merupakan pakar bedah berkebangsaan Perancis yang mengejutkan dunia karena ia mengumumkan keislamannya dan ia menjadi Intelektual Muslim yang berpengaruh di dunia.

Ia menulis sebuah buku berjudul La Bible Le Coran Et La Science (Bible, Qur’an, dan Sains Modern),Asal Usul Manusia, dan lainnya.

Muhammad Quraish Shihab dalam Mukjizat Al-Qur’an, menjelaskan bahwa pada 1986 Loret, menemukan jenazah mumi Fir’aun di Wadi Al-Mulk (lembah para raja) berada di daerah Thaba, Luxor di sebrang Sungai Nil, Mesir.

Maurice Bucaile dalam bukunya berjudul La Bible Le Coran Et La Sience, menyatakan bahwa pada waktu itu manusia tidak mengetahui apa-apa tentang adanya kuburan itu.

Pada waktu itu jenazah Fir’aun disimpan di Museum Mesir dan dapat dilihat oleh penziarah. Elliot Smith membuka perban-perbannya. Dalam bukunya berjudul The Royal Mummies (1912), ia menjelaskan berdasarkan penelitiannya tubuh mumi itu dalam keadaan baik.

Penelitian atas Jasad Fir’aun

Pada bulan Juni 1975, Penguasa Mesir memperbolehkan Dr Maurice Bucaile memeriksa bagian tubuh Fir’aun itu. Jenazah Fir’aun itu pun dibawa dari Kairo ke Perancis.

Atas usulan Maurice Bucaile, dilakukan penyelidikan khusus terhadap jenazah mumi itu. Penyelidikan radio grafik dilakukan oleh Dr. El Melegy, Dr. Ramsys, Dr Mustafa Manialawi melalui thorax dan endosopie (alat untuk mengetahui keadaan tubuh manusia). Dengan cara ini, kita dapat mengambil foto rincian-rincian dalam tubuh.

Dari hasil penelitian terhadap jasad mumi Fir’aun itu diketahui bahwa dalam tubuh Fir’aun tersebut mengandung bekas garam yang memenuhi sekujur tubuhnya. Maurice Bucaile menyatakan bahwa badannya Fir’aun karena kehendak Tuhan selamat dari kebinasaan dan menjadi bukti bagi manusia, seperti yang diterangkan oleh Al-Qur’an.

Baca Juga  Politik Kebangsaan Muhammadiyah: Pelopor Nasionalisme Indonesia

وَجَاوَزۡنَا بِبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ الۡبَحۡرَ فَاَتۡبـَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ وَجُنُوۡدُهٗ بَغۡيًا وَّعَدۡوًا‌ ؕ حَتّٰۤى اِذَاۤ اَدۡرَكَهُ الۡغَرَقُ قَالَ اٰمَنۡتُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِىۡۤ اٰمَنَتۡ بِهٖ بَنُوۡۤا اِسۡرَآءِيۡلَ وَ اَنَا مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَ

Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka, untuk menzhalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri)” (QS. Yunus ayat 90).

آٰلۡــٰٔنَ وَقَدۡ عَصَيۡتَ قَبۡلُ وَكُنۡتَ مِنَ الۡمُفۡسِدِيۡنَ

Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan (QS. Yunus 91).

ؕ وَاِنَّ كَثِيۡرًا مِّنَ النَّاسِ عَنۡ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوۡنَ فَالۡيَوۡمَ نُـنَجِّيۡكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوۡنَ لِمَنۡ خَلۡفَكَ اٰيَةً

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami” (QS. Yunus: 92).

***

Maurice Bucaile menyatakan, “Alangkah agungnya contoh-contoh yang diberikan oleh ayat-ayat Al-Qur’an tentang tubuh Fir’aun yang sekarang berada di ruang mumi di Museum Mesir di Kota Kairo. Penyelidikan dan penemuan-penemuan modern telah menunjukan kebenaran Al-Qur’an”.

Yang perlu digaris bawahi adalah ayat ini, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami” (QS Yunus 92).

Matinya Fir’aun pada waktu eksodus merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam riwayat Al-Qur’an dan Bible. Namun hanya Al-Qur’an sajalah menurut Maurice Bucaile yang secara jelas menyebutkan Allah akan selamatkan badan Fir’aun dan sebagai buktinya adalah temuan jasad Fir’aun tersebut yang diselamatkan Allah ketika tenggelam di Laut Mati.

Baca Juga  Ketika HAMKA Mengenang Sosok Pendiri Sumatra Thawalib

Jasad Fir’aun itu terawetkan hingga kini karena kandungan garam air laut mati. Nama Fir’aun tersebut adalah Merneptah. Ia yang mengejar Bani Israel dan Nabi Musa hingga pada akhirnya Fir’aun binasa di laut mati.

La Bible Le Coran Et La Science

Maurice Bucaile meulis buku La Bible Coran Et La Science. Buku tersebut diterjemahkan oleh Prof M Rasjidi dengan judul Bible, Qur’an, dan Sains Modren.

Pada saat selesai menyelesaikan tesisnya di Sarbone, M Rasjidi mengunjungi Masjid di Paris dan ia menemukan buku tersebut. Buku tersebut menarik hati M Rasjidi. Menurutnya, Maurice Bucaile telah mengadakan studi perbandingan agama serta sains modren.

Menurut M Rasjidi bahwa Maurice Bucaile dalam bukunya itu berkesimpulan “Sangat mengherankan bahwa wahyu yang diturunkan 14 abad yang lalu (Al-Qur’an) memuat soal-soal ilmiah yang baru diketahui manusia pada abad ke 19-20”.

Atas dasar itu, Maurice Bucaile berkesimpulan bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Ilahi yang murni dan Nabi Muhammad Saw adalah Nabi terakhir.

Buku yang Banyak Penolakan

Selanjutnya, buku tulisan Maurice Bucaile tersebut banyak mendapatkan penolakan dari sebagian ulama tafsir Al-Qur’an. Al Imam Al Akbar Mahmud Syaltut mengecam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an berdasarkan teori-teori ilmiah kontemporer.

Sedangkan Prof Yusuf Al Qardhwi dalam Fatwa Kontemporer Jilid III, membolehkan dengan syarat di antaranya adalah harus berpegang pada fakta ilmiah bukan hipotesis, menjauhkan pemaksaan diri dalam memahami nash, menghindari untuk menunduh umat seluruhnya bodoh.

Terlepas dari boleh atau tidaknya menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan teori ilmiah kontemporer, yang jelas Maurie Bucaile termasuk Intelektual Muslim berkebangsaan Perancis yang memiliki jasa besar terhadap dunia Islam berkat penemuannya dan semikirannya.

Harusnya setiap insan mengambil hikmah dari temuan jasad Fir’aun terebut sehingga tidak adalagi manusia berwatak Fir’aun pada dewasa ini karena Allah telah memberikan contoh nasib penenetangnya seperti Fir’aun.

Baca Juga  Ustaz Adi Hidayat: Hadiah Muhammadiyah untuk Umat Islam

Editor: Yahya FR

Rabiul Rahman Purba
3 posts

About author
Alumni Sekolah Tinggi Hukum Yayasan Nasional Indonesia (STH-YNI), Peamatangsiantar, Sumatera Utara
Articles
Related posts
Inspiring

Bintu Syathi’, Pionir Mufassir Perempuan Modern

6 Mins read
Bintu Syathi’ merupakan tokoh mufassir perempuan pertama yang mampu menghilangkan dominasi mufassir laki-laki. Mufassir era klasik hingga abad 19 identik produksi kitab…
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *