Tarikh

Ternyata Penemu Kopi itu Waliyyullah Syeikh As-Syadzili

3 Mins read

Berbagai Anggapan tentang Kopi

Kopi adalah minuman yang sangat terkenal di zaman modern ini. Berbagai kalangan pastilah sudah mengetahui bahwa kopi itu seperti apa. Kopi identik dengan warna hitam, dengan segala rasa yang sudah berubah-ubah rasanya.

Misalnya, sekarang banyak bermunculan kopi-kopi yang mulai muncul namanya di akhir-akhir ini. Perlu kita semua ketahui, bahwa semakin ke sini juga kopi masih dianggap oleh sebagian masyarakat itu jelek.

Mereka yang tidak mengerti seperti apa kopi tersebut, pastilah akan mengatakan bahwa kopi itu seolah akan menyakiti seseorang yang memunimnya, seperti rasa sakit pada perut, dan juga sakit-sakit yang lain.

Zaman modern ini, emang jauh berbeda dengan zaman-zaman dulu. Kalau ditarik mengenai kisah minuman kopi yang penulis bahas di kajian ini, mungkin agak beda dengan makna dari minuman kopi sendiri di zaman dahulu. Tapi, tidak menutup keungkinan bahwa minuman kopi akan tetap eksis kisahnya, dengan segala makna positif yang terkandung di dalamnya.

Yakni, mengenai kisah dari Syeikh penemu kopi pertama kali. Yang mana, kopi ditemukan itu untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara mengambil makna di dalam kopi tersebut buat begadang, hanya untuk bertujuan berzikir kepada Sang Pencipta, yaitu Allah SWT.

Syeikh As-Syadzili: Sang Penemu Kopi

Kalau kita tarik ke zaman dahulu, pada masa awal penemuan kopi itu ditemukan oleh Syeikh As-Syadzili. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abdullah bin Abd Al-Jabbar Abu Hasan Al-Syadzili.

Sebutan dari Abu Hasan ini termasuk sebutan nama kunya (gelar kemulyaan) bagi beliau. Silsilah keturunan beliau masih ada hubungannya dengan Nabi Muhammad. Melalui keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga  Masuk Surga dan Neraka karena Seekor Lalat

Jadi, silsilah ini dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib, kemudian itu selanjutnya diteruskan kepada Ali bin Abi Thalib, yang menikah dengan Fatimah, anak perempuan dari Nabi Muhammad SAW.

Syeikh As-Syadzili ini lahir di Desa Ghumara, dekat Ceuta, di utara Maroko pada tahun 573 H. Wafat pada 656 H/1258M, di Humaithara, dekat pantai laut merah pada waktu perjalanan pulang dari ibadah Haji.

Di tanah kelahirannya itulah Syeikh As-Syadzili belajar berbagai macam ilmu pengetahuan agama. Sebelum beliau pergi berkelana ke berbagai tempat untuk menimba ilmu pengetahuan.

Sehingga, mengantarkannya ke maqam (derajat) menjadi waliyyun min auliya’illah (termasuk orang-orang yang dicintai oleh Allah). Bahkan, mencapai derajat quthbil ghouts (pemimpin para wali yang dapat dimintai pertolongan).

Kisah Penemuan Kopi

Kopi itu adalah minuman sekaligus teman utama bagi sebagian anak-anak muda di zaman sekarang. Jadi, kita sebagai para anak-anak muda tentulah perlu tahu, kisah awal penemuan kopi tersebut.

Mengenai penemuan kopi, ditemukan oleh Syeikh As-Syadzili dari kisah perjalanan beliau pada masa itu. Beliau Syeikh As-Syadzili ini dalam suatu perjalanan untuk mengasingkan diri dari segala hal yang membuatnya terlena oleh dunia ini.

Pada waktu itu, beliau terus berjalan di sepanjang hari. Pada saat malam tiba, beliau sampai di sebuah tempat yang banyak pepohonan yang rindang. Tempat itu juga dipenuhi binatang liar dan buas.

Proses Pembuatan Kopi oleh Syeikh As-Syadzili

Melihat kejadian seperti itu, Syeikh As-Syadzili ini memutuskan naik ke pohon yang tinggi, pada waktu itu juga beliau semakin naik ke ketinggian dari pohon itu, gunanya adalah terhindar dari kejaran atau mangsaan dari binatang buas tersebut.

Pada waktu di atas Syeikh As-Syadzili ini menemukan sebuah biji-bijian kecil, lalu beliau memetiknya dan dimakan olehnya. Anehnya, ketika setelah makan biji-bijian tersebut Syeikh As-Syaidzili ini tidak merasakan kantung sama sekali sepanjang malam.

Baca Juga  Kondisi Sekte-Politik di Afrika Utara Era Klasik Islam

Seiring berjalannya waktu di tengah malam, pagi telah tiba. Pada waktu pagi itu, Syeikh As-Syadzili mengambil beberapa biji yang semalam itu tadi. Gunanya, untuk dimakannya selama perjalanan, supaya tidak merasakan ngantuk.

Singkat waktu, ketika biji-bijian itu mulai kering, beliau tidak memakannya. Tetapi,  memanggangnya terlebih dahulu di atas api. Setelah memanggangnya di atas api sudah selesai, beliau menghidangkannya dengan air panas.

Sehingga, jadilah sebuah minuman yang diberi nama kopi tersebut. Yang mana, sampai saat ini, masih tenar dengan berbagai khasiat yang didapatkan dari minum kopi tersebut. Misalnya, sebagai teman saat belajar, diskusi sama teman, bahkan bisa dibuat teman begadang di waktu malam hari.

Debat Halal Haram Minum Kopi

Seiring berjalannya waktu, kopi mulai menyebar di Arab, dan pada waktu itu juga ada perdebatan mengenai kopi ini halal, atau haram. Sebagian ada yang menghalalkan, juga ada yang mengharamkan.

Perdebatan semakin meluas. Hingga pada waktu itu, ada penengah yang menghentikan perdebatan tersebut. Yaitu ditengahi oleh Syeikh Abdul Ghoni An-Nabulisi yang berfatwa akan halalnya minum atau mengkonsumsi kopi.

Akhirnya, pendapat beliau dikuatkan oleh seoarng ulama yang bermimpi bertemu Baginda Rasulullah SAW. Ulama itu bertanya mengenai kopi tersebut kepada Rasulullah. Dan Rasulullah menjawabnya dengan jawaban: “Malaikat akan terus senantiasa memintakan ampun bagi si peminum kopi tersebut selama aroma rasa kopi tersebut masih tersisa di mulutnya”

Dalam penemuan biji kopi, Imam Abdul Hasan As-Syadzili mendahului Imam Abu Bakr Al-Aydrus. Maka dari itu, Syeikh As-Syadzili itu sebagai penemu kopi, sedangkan Imam Abu Bakr Al-Aydrus adalah sebagai penyebar dari kopi tersebut di berbagai tempat.

Beliau mengubah syair mengenai dari kopi tersebut. Syair itu berbunyi, “Wahai orang yang asik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi itu membantuku dari rasa kantuk. Dengan pertolongan Allah SWT, kopi mengingatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap enak dalam tidurnya.”

Baca Juga  Menariknya Sejarah Kota Mekkah

Dari sedikit kisah yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kopi adalah teman yang bagus. Di kala kita ada rasa ingin begadang untuk bersujud kepada-Nya (Allah SWT). Kita perlu mengambil pelajaran yang sangat berharga dari khasiat kopi tersebut. Yang ditemukan oleh Waliyullah Syeikh As-Syadzili yang menginspirasi kita semua dari perjalanan hidupnya dari yang ia temukan, yaitu biji-bijian kopi.

Qahwa (kopi), Qaf adalah quut (makanan), Ha’ adalah huda (petunjuk), wawu adalah wud (cinta), dan ha’ adalah Hiyam (pengusir rasa kantuk). Janganlah kamu mencelahku kalau meminum kopi, sebab kopi adalah minuman para junjungan yang mulia.

Editor: Yahya FR

Ihwanun Nafi’
11 posts

About author
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
Tarikh

Ahli Dzimmah: Kelompok Non-Muslim yang Mendapat Perlindungan di Masa Khalifah Umar bin Khattab

2 Mins read
Pada masa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab, Islam mengalami kejayaan yang berkilau. Khalifah Umar memainkan peran penting dalam proses memperluas penyebaran Islam….
Tarikh

Memahami Asal Usul Sholat dalam Islam

5 Mins read
Menyambut Isra Mi’raj bulan ini, saya sempatkan menulis sejarah singkat sholat dalam Islam, khususnya dari bacaan kitab Tarikh Al-Sholat fi Al-Islam, karya…
Tarikh

Menelusuri Dinamika Sastra dalam Sejarah Islam

3 Mins read
Dinamika sastra dalam sejarah Islam memang harus diakui telah memberikan inspirasi di kalangan pemikir, seniman, maupun ulama’. Estetika dari setiap karya pun,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *