Inspiring

Abbas Ibn Firnas: Sang Penerbang Pertama dari Andalusia

2 Mins read

Abbas Ibn Firnas – Dunia mungkin mencatat Wright bersaudara sebagai penemu pesawat terbang. Tetapi, jauh sebelum itu, terdapat tokoh lain yang menemukan rancangan tersebut.

Biografi Abbas ibn Firnas

Ia adalah Abbas Abu al-Qasim bin Firnas ibn Wirdas al-Takurini atau biasa dipanggil Abbas Ibn Firnas. Abbas adalah ilmuwan muslim yang ahli dalam bidang matematika, kimia, fisika, astronomi, dan aerodinamika.

Selain itu, Abbas juga bisa dikatakan sebagai musisi dan penyair bahasa Arab. Ia dilahirkan di Izn-Rand Onda, Al-Andalus (sekarang lebih dikenal sebagai Ronda, Spanyol) pada tahun 810 M.

Walaupun dilahirkan di Andalusia, Abbas lebih banyak menghabiskan sebagian besar hidupnya di Cordoba yang saat itu dikenal sebagai pusat belajar dunia muslim.

Ketertarikan Abbas untuk menciptakan sebuah kendaraan yang dapat terbang bermula pada tahun 852 M. Pada waktu itu, ia tidak sengaja menyaksikan pertunjukkan menantang maut yang dilakukan oleh pemain akrobat jalanan bernama Armen Firman.

Pada pertunjukkan tersebut, Armen melompat dari puncak menara masjid agung di Qurtuba dengan sebuah alat semacam pesawat sederhana yang terbuat dari kayu.

Pertunjukan itu disaksikan oleh banyak orang yang merasa kagum dengan Armen. Walaupun dia bukanlah seorang ilmuwan yang sedang melakukan percobaan.

Sayangnya, dalam pertunjukkan itu Armen tidak mendapatkan hasil yang bagus. Pesawat yang ditumpanginya tidak bisa bertahan lama di udara. Sehingga, dia pun terjatuh menghantam tanah.

Tapi, untungnya Armen berhasil selamat dari insiden itu. Armen tidak bisa melakukan pendaratan dengan sempurna. Karena, tidak menggunakan perhitungan ilmu aerodinamika yang matang. Dari pertunjukkan itulah, Abbas mendapatkan inspirasi untuk menciptakan sebuah alat yang dapat membuat manusia terbang di udara.

Mempelajari Ilmu Aerodunamika dan Melakukan Percobaan

Selama bertahun-tahun Abbas mempelajari ilmu aerodinamika dan melakukan berbagai penelitian untuk mewujudkan impiannya tersebut. Percobaan pertamanya dilakukan di menara Masjid Jami’ Al-Kabir Cordoba.

Baca Juga  Wael B Hallaq, Profesor Hukum Islam Asal Palestina

Abbas menggunakan bulu burung untuk terbang. Percobannya ini kurang memuaskan. Karena, ia hanya bisa terbang beberapa menit di udara. Dan kemudian terjatuh di tanah dengan beberapa luka ringan. Untuk menghargai Abbas, pemerintah Baghdad mengabadikan percobaannya ini dalam bentuk patung.

Setelah itu, pada tahun 875 M, Abbas melanjutkan eksperimennya dengan merancang sebuah alat terbang yang mampu membawa satu penumpang. Pesawat tersebut terbuat dari bahan kayu yang dilengkapi dua sayap dari bulu-bulu dan sutra.

Berbeda dengan Armen yang melakukan pertunjukkan di menara masjid agung di Qurtuba, Abbas mengundang beberapa orang untuk menyaksikan uji coba pertama alat penemuannya di bukit Jabal al-Arus, di daerah Rusafa, dekat Cordoba (Ezad Azraai Jamsari dkk, 2013).

Percobaan yang dilakukan Abbas ini berhasil. Ia dapat mengudara selama 10 menit. Membuat semua orang yang melihatnya terkagum-kagum. Sayangnya, penerbangan Abbas tersebut mengalami kegagalan.

Karena, alat ciptaannya tidak memiliki ekor untuk mengurangi kecepatan di saat mendarat. Sehingga, Abbas pun terjatuh dan mengalami cedera patah tulang pada bagian punggungnya.

Dari percobaannya itu, Abbas mengetahui bahwa pesawat ciptaannya masih kurang sempurna. Seekor burung memiliki sayap dan ekor untuk menjaga kecepatan terbangnya. Sedangkan, pesawat ciptaan Abbas belum memiliki bagian ekor.

Walaupun ia mengetahui hal tersebut, dia tidak bisa memperbaikinya. Dikarenakan, cederanya yang semakin parah dan membuat kesehatannya semakin menurun. Sehingga, Abbas pun menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 887 M.

Abbas Ibn Firnas yang Menginspirasi

Eksperimen dan uji coba Abbas Ibn Firnas menjadi inspirasi bagi para ahli aerodinamika di seluruh dunia. Hingga terciptalah pesawat tanpa mesin yang kini dikenal sebagai glider (White, L. J., 1961).

Baca Juga  Imaduddin Abdulrahim: Sosok Puritan yang Saintifik

Walaupun nama Abbas tidak terlalu terkenal seperti Wright bersaudara, tapi bukan berarti dia dilupakan oleh sejarah. Seorang sejarawan bernama Philip Khuri Hitti, menuliskan nama Abbas Ibn Firnas dalam buku yang berjudul History of The Arabs (Philip K. Hitti, 1964).

Dalam bukunya, Philip menempatkan nama Abbas Ibn Firnas sebagai salah satu tokoh besar Islam, sekaligus sebagai manusia pertama yang tercatat dalam sejarah melakukan uji coba penerbangan.

Selain itu salah satu bandara di Baghdad menggunakan namanya (Ibn Firnas Airport). Lalu, patung Abbas yang sedang menerbangkan alatnya terdapat di Museum of Australia. Bahkan salah satu kawah di bulan dinamai oleh NASA dengan Creater of Ibn Firnas sebagai simbol kehormatan untuk mengenang namanya.

Editor: Yahya FR

Niken Putri Pramesti
2 posts

About author
Mahasiswa Akidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
Inspiring

Bintu Syathi’, Pionir Mufassir Perempuan Modern

6 Mins read
Bintu Syathi’ merupakan tokoh mufassir perempuan pertama yang mampu menghilangkan dominasi mufassir laki-laki. Mufassir era klasik hingga abad 19 identik produksi kitab…
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *