Perspektif

Spektrum Inovasi: “Do or Not, Innovation is A Must”

3 Mins read

Gerilya inovasi dalam sebuah organisasi perusahaan harus sudah ditumbuhkan sejak perusahaan tersebut berdiri dilahirkan dan beroperasi menghasilkan produk ataupun jasa. Gerilya inovasi adalah budaya untuk menggerakkan seluruh elemen organisasi perusahaan agar melakukan perbaikan terus menerus, membuat terobosan – terobosan baru. Inovasi menjadi harga mati agar sebuah perusahaan terus hidup, tumbuh berkembang, berani mengepakkan sayap, dan berani membuka diri untuk hal – hal baru.

Bisnis inti sebuah perusahaan tidak bisa dipertahankan atau dijadikan jaminan dalam sepuluh tahun kedepan, mengingat perubahan ekonomi dunia dan tantangan global bersifat fluktuatif, tidak menentu, menuntut bergerak cepat, agile, dan bisa me-monetize semua proses. Sebuah revenue atau pemasukan dari bisnis inti sebuah perusahaan sudah bukan jadi andalan seratus persen perusahaan tersebut hidup kekal abadi. Inovasi adalah jalan keluar, sebuah keharusan agar seluruh karyawan perusahaan tumbuh aktif, berani mengeluarkan ide untuk berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.

Kini kita hidup di era yang mewajibkan inovasi, tak bisa disangkal lagi bahwa dunia sedang berubah. Teknologi dan perangkat lunak telah mengubah wajah bisnis dan akan terus menciptakan semakin banyak perubahan yang dramatis. Jika jajaran pemimpin perusahaan sampai tak menyadari betapa perubahan – perubahan ini berdampak pada bisnisnya, maka cepat atau lambat perusahaan yang dipimpinnya akan tertinggal dan jatuh. Pimpinan perusahaan harus mulai merespon perubahan cepat ini, inovasi tidak lagi bisa dinggap sebagai kerja sampingan. Inovasi adalah cara untuk berbisnis di abad ke-21 dan merupakan penentu bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

***

Perusahaan harus menumbuhkan sebuah ekosistem. Ekosistem – lingkungan interaksi antar elemen perusahaan, semua yang bersifat struktural maupun fungsional harus guyub rukun, bahu membahu membuat ekosistem inovasi. Keberhasilan inovasi memerlukan interaksi diantara beberapa aktor dari berbagai bagian perusahaan.

Baca Juga  Memahami Gerakan Mahasiswa 2019 Melalui Ananda Badudu

Aktor ini biasa disebut Agen Inovasi atau Inovator. Seluruh bisnis proses perusahaan harus dipelajari dan dipahami tuntas oleh agen inovasi. Mulai dari perencanaan, pengadaan, pembuatan, penjualan, lalu evaluasi pertumbuhan dan pengukuran sebuah jasa atau produk. Inovasi tidak bisa diabaikan, harus dilibatkan pada proses tersebut dan agen inovasi berperan didalamannya, serta mengajak mengayomi seluruh elemen perusahaan agar berperan juga.

Agen inovasi harus mengawal proses dari hulu ke hilir dari sebuah penciptaan produk atau jasa yang dibuat oleh perusahaan. Agar inovasi terus digulirkan, proses hulu ke hilir sebuah produk atau jasa harus dievaluasi mulai dari Plan (P), Do (D), Check (C), Action (A) atau biasa disebut PDCA. Dalam PDCA inilah seharusnya dibuat sebuah portofolio inovasi. Portofolio inovasi harus mendukung tujuan strategis perusahaan, bisa dijadikan gagasan baru untuk perusahaan lebih tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus menetapkan portofolio perusahaan yang didalamannya terdapat spektrum inovasi. Sepktrum Inovasi terdiri dari: Produk Utama, Produk Serupa, dan Produk Berbeda, dimana produk – produk tersebut diselaraskan dengan kondisi bisnis pasar.

***

Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan adanya produk sampingan yang ditujukan untuk pasar yang lebih rendah atau pasar yang sedang berkembang (bisa produk serupa atau produk berbeda). Seperti yang disampaikan diawal, bahwa perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan bisnis inti saja, tetapi harus berani mencoba bisnis baru untuk memberikan added value lebih kepada perkembangan perusahaan. Spektrum Inovasi dibuat agar perusahaan bisa memetakan produk utama yang sudah dijalankan, produk serupa dan produk berbeda yang akan dikembangkan.

Seorang agen inovasi harus benar – benar memahami diagram spektrum inovasi, produk atau jasa apa yang pantas dikeluarkan ke pasar lain daripada yang lain dan memiliki dampak positif terhadap kemajuan perusahaan. Spektrum inovasi adalah langkah awal penggambaran produk atau jasa baru masa depan perusahaan. Analisa bisnis pasar diintegrasikan dengan supply demand market dimana bisa memberikan produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat.

Baca Juga  Hukum Mendirikan Negara Islam: Sangat Boleh!

Harapannya dengan adanya spektrum inovasi, forecast profit perusahaan kedepan bisa terprediksi dengan baik. Perusahaan bisa memberikan porsi atau menginvestasikan sumber daya manusianya untuk produknya dalam diagram spektrum inovasi tersebut. Seperti pada gambar bahwa produk inti yang sekarang porsi SDM-nya 70%, selanjutnya produk serupa 20% dan produk berbeda 10%. Jadi seperti yang dijelaskan tadi, perusahaan tidak bisa 100% SDM ahli dan mengandalkan produk inti atau produk sekarang untuk menjadi pemasukan bisnis, tidak bisa. Paradigma sekarang harus dirubah dan berani mencoba hal – hal yang baru, hal – hal yang tak biasa. Untuk penentuan porsi bisa berbeda, tidak selalu 70:20:10, bisa jadi 80:15:5 atau bisa 60:30:10, semuanya tergantung keputusan pimpinan.

***

Begitulah inovasi bergulir dalam tubuh perusahaan, sifatnya wajib dan harus agar perusahaan tidak jatuh dan bangkrut. Perusahaan perlu membuat proses internal yang mendukung jalannya spektrum inovasi:

  1. Membangun suasana yang menyenangkan sehingga bisa memicu ide – ide kreatif.
  2. Menangkap dan menguji hasil dari ide kreatif tersebut.
  3. Mengubah ide menjadi produk atau jasa sukses dengan model bisnis menguntungkan bagi perusahaan.

Penutup

Inovasi bukan hanya menciptakan suatu produk atau jasa baru saja, produk atau jasa baru bisa jadi bagian dari proses, namun hasil utama inovasi adalah model bisnis berkelanjutan. Maka pastikan spektrum inovasi yang dibuat harus memunculkan model bisnis berkelanjutan dan menguntungkan. Model bisnis yang berkelanjutan adalah memberikan nilai bagi pelanggan (dimana saat membuat produk atau jasa yang diinginkan oleh pasar saat itu) dan ketika model bisnis mampu menciptakan dan menghasilkan nilai secara menguntungkan (perusahaan memperoleh laba). Tanpa dua elemen ini, sebuh produk atau jasa baru tidak bisa dianggap sebagai inovasi.

Baca Juga  Perayaan Natal: Antara Prasangka Keagamaan dan Toleransi

Bentuklah ekosistem inovasi pada perusahaan Anda, jadikan sebuah habit inovasi untuk seluruh elemen karyawan perusahaan. Maka dengan keyakinan penuh, perusahaan yang Anda pimpin menjadi perusahaan hebat, maju dan berkembang.

Editor: Yahya FR
Related posts
Perspektif

Sama-sama Memakai Rukyat, Mengapa Awal Syawal 1445 H di Belahan Dunia Berbeda?

4 Mins read
Penentuan awal Syawal 1445 H di belahan dunia menjadi diskusi menarik di berbagai media. Di Indonesia, berkembang beragam metode untuk mengawali dan…
Perspektif

Cara Menahan Marah dalam Islam

8 Mins read
Marah dalam Al-Qur’an Marah dalam Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya adalah QS. Al-Imran ayat 134: ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ…
Perspektif

Mengapa Narasi Anti Syiah Masih Ada di Indonesia?

5 Mins read
Akhir-akhir ini kata Syiah tidak hanya menjadi stigma, melainkan menjadi imajinasi tindakan untuk membenci dan melakukan persekusi. Di sini, Syiah seolah-olah memiliki keterhubungan yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *