Inilah santri-santri modernis yang memiliki latar belakang kultur Muhammadiyah ketika memasuki era revolusi di Indonesia
Haji Syujak (1883-1962)
- Belajar di Pesentren Wonokromo
- Anggota Boedi Oetomo
- Ketua Pertama Bagian PKO Muhammadiyah (1920)
- Perintis perbaikan perjalanan haji sejak 1922.
- Zaman revolusi fisik bergabung dalam Hizbullah dan Asjkar Perang Sabil (APS)
- Memimpin rombongan haji pertama Indonesia pasca Kemerdekaan RI menggunakan kapal Tampomas.
Haji Fachrodin (1890-1929)
- Belajar di Pesantren Wonokromo
- Anggota Boedi Oetomo
- Wartawan pertama di Muhammadiyah
- Ketua Pertama Bagian Tabligh Muhammadiyah (1920)
- Aktivis pergerakan nasional bersama H.O.S. Tjokroaminoto, RM. Soerjopranoto, Haji Misbcah, Haji Agoes Salim (Sarekat Islam)
- Pahlawan Nasional (SK Presiden RI no. 162 tahun 1964)
Ki Bagus Hadikusuma (1890-1954)
- Belajar di Pondok Wonokromo dan Pekalongan
- Ketua HB Muhammadiyah 1944-1953
- Anggota Tetap BPUPKI/PPKI
- Imam Tentara Asjkar Perang Sabil (APS)
- Pahlawan Nasional (SK Presiden RI no. 115/TK/2014)
Yunus Anis (1903-1979)
- Belajar di Al-Irsyad
- Masuk Tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan Hizbullah
- Bergabung dalam Asjkar Perang Sabil (APS)
- Imam Tentara Angkatan Darat (1959)
- Ketua PP Muhammadiyah 1959-1962
K.R.H. Hadjid (1889-1977)
- Belajar di Pesantren Jamsaren, Mambaul Ulum, Tremas dan Al-Attas.
- Salah seorang pendiri Hizbul Wathan (HW)
- Direktur Madrasah Muallimat Muhammadiyah
- Bergabung dalam Hizbullah
- Wakil Imam Tentara Asjkar Perang Sabil (APS)
KH Mas Mansur (1896-1946)
- Belajar di beberapa pesantren di Jawa Timur dan Timur Tengah
- Ketua HB Muhammadiyah (1937-1941)
- Salah seorang inisiator Majlis Islam A’la Indonesia (MIAI)
- Salah seorang pendiri Partai Islam Indonesia (PII) dan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
- Mas Mansur bersama Bung Karno dan Bung Hatta dikenal dengan julukan ”Tiga Serangkai”
- Pahlawan Nasional (SK Presiden RI no. 162 tahun 1964)
Prof. KH. Abdul Kahar Muzakkir (1908-1973)
- Belajar di Pesantren Mambaul Ulum, Jamsaren, dan Tremas.
- Belajar di Universitas Darul Ulum Kairo dan menyuarakan aspirasi bangsa Indonesia ke negara-negara Timur Tengah
- Dipilih oleh Badan Intelijen Jepang sebagai komentator berita berbahasa Arab dan Inggris
- Anggota Tetap BPUPKI dan PPKI
- Pendiri dan Rektor Pertama UII
- Anggota PP Muhammadiyah
Prof. Dr. HAMKA (1908-1981)
- Belajar di Perguruan Thawalib dan tokoh-tokoh pergerakan nasional
- Penulis produktif dan pengelola beberapa surat kabar nasional
- Ketua Barisan Pertahanan Nasional
- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah
- Ketua MUI Pertama
- Pahlawan Nasional (SK Presiden no. 113/TK/2011)
Demikian potret santri-santri modernis di era revolusi Indonesia.